December 31, 2014

Putri Kaguya

Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang kakek dan nenek yang miskin di Jepang. Mereka hanya hidup berdua dan tidak mempunyai seorang anak pun. Pekerjaan sehari-hari mereka adalah membuat keranjang dari bambu. Karena itu hampir setiap hari kakek pergi ke hutan untuk memotong beberapa batang bambu. Bambu itu kemudian dibelah untuk dijadikan bahan pembuat keranjang untuk menyambung hidup.

Suatu hari sang kakek sedang pergi ke hutan bambu untuk memotong bambu. Saat ia memilih-milih bambu, tiba-tiba ia melihat sebatang pohon bambu yang bersinar keemasan. Pohon bambu tersebut seakan-akan meminta kakek agar segera menebangnya. Si kakek menjadi penasaran dan kemudian memotong bambu tersebut. Kakek pun memotong pohon bambu itu.

Betapa terkejut hatinya setelah memotong sebuah bambu karena dari dalamnya muncul sinar keemasan. “Apa ini ya?” tanya kakek dalam hati. Lalu didekatinya batang bambu yang mengeluarkan sinar keemasan itu. Ternyata dari dalam batang bambu tersebut terdapat seorang bayi perempuan yang mungil. 

Dengan gembira kakek membawa bayi itu pulang ke rumah. Kakek dan nenek merawat bayi perempuan itu dengan penuh kasih sayang. Mereka menamakannya Kaguya. Putri Kaguya yang dalam bahasa Jepang berarti anak perempuan yang bercahaya gemerlap.

Putri Kaguya akhirnya dirawat dan dibesarkan oleh kakek dan nenek tersebut. Selama membesarkan Putri Kaguya, banyak kejadian aneh dan ajaib yang dialami oleh kakek dan nenek tersebut. Diantaranya adalah ketika sang kakek mengambil bambu di hutan, di dalam bambu banyak terdapat emas. Hingga akhirnya emas tersebut digunakan oleh sang kakek untuk menghidupi kehidupan sehari-hari termasuk memperbesar rumah mereka. Dengan uang emas itu mereka tidak perlu lagi bekerja keras. Mereka hidup berkecukupan dalam membesarkan putri mereka.

Putri Kaguya semakin lama tumbuh semakin besar menjadi seorang putri yang sangat cantik. Saking cantiknya tak ada seorang pun yang tak mengenal Putri Kaguya. Banyak pria-pria muda dari berbagai penjuru datang mengunjungi rumah kakek dan nenek tersebut hanya untuk melihat Putri Kaguya. Bukan hanya ingin melihat tetapi juga ingin menikahi Putri Kaguya. Namun, tak ada seorangpun yang bisa menikah dengan Putri Kaguya karena tak seorang pun pria yang dapat memikat hati Putri Kaguya.

Suatu hari datanglah lima orang yang ingin meminang sang putri. Sang putri memberikan lima buah syarat yang sangat berat kepada mereka.
Pria pertama bertugas mencarikan mangkuk asli sang Budha yang dapat mengeluarkan cahaya kemilauan. Pria kedua bertugas mencarikan bunga Azaela emas dan perak seperti dalam legenda. Pria ketiga bertugas mencarikan tikus api dari China. Pria keempat bertugas mencarikan permata naga yang berwarna-warni. Sedangkan pria kelima bertugas mencarikan kerang laut burung walet.

Namun setelah ditunggu beberapa waktu lamanya, kelima pria itu datang dengan membawa benda-benda palsu semua. Pria pertama membawa mangkuk biasa yang tidak mengeluarkan sinar sama sekali. Pria kedua datang dengan membawa tanaman bunga Azaela dengan sepuhan emas dan perak. Pria ketiga membawakan tikus-tikus yang bulunya diwarna dengan pewarna merah. Pria keempat membawakan batu permata biasa. Sedangkan pria kelima juga hanya membawakan kerang yang ia temukan di pantai. Akhirnya kelima pria itu tidak satupun yang berhasil meminang sang putri. Mereka pulang ke negerinya masing-masing dengan kecewa.

Cerita Putri Kaguya terus berlanjut dan kecantikannya semakin terdengar sampai ke telinga kaisar Jepang. Kaisar tersebut kemudian meminta pengawalnya untuk menjemput Putri Kaguya dan membawanya ke istana. Namun berulang kali hal tersebut dilakukan Putri Kaguya selalu saja menolak untuk datang ke istana.
Sampai akhirnya, kaisar sendiri yang datang mengunjungi Putri Kaguya dan kemudian bermaksud menikahi Putri Kaguya dan mengajaknya ke istana. Ketika kaisar hendak memaksa Putri Kaguya untuk pergi ke istana bersamanya, keajaiban terjadi. Tiba-tiba saja tubuh Putri Kaguya menghilang begitu saja. Namun sang kaisar tidak rela Putri Kaguya menghilang dan kemudian berjanji tidak akan memaksa Putri Kaguya lagi untuk datang ke istana. Akhirnya tubuh Putri Kaguya bisa terlihat kembali.
Kaisar kemudian pulang tanpa membawa Putri Kaguya. Namun kecantikan Putri Kaguya tak dapat hilang dari pikiran sang kaisar. Sang kaisar pun sering-sering menulis surat untuk Putri Kaguya dan Putri Kaguya sesekali membalas surat tersebut.

Suatu hari di musim gugur, dengan mata berkaca-kaca sang putri menatap cahaya bulan di langit.
“Putriku, apa yang sedang kau pikirkan?” tanya kakek dan nenek dengan khawatir.
“Kakek, Nenek, saat ini saya sedang sedih. Saya sebenarnya berasal dari negeri Bulan. Tanggal 15 bulan ini saya akan dijemput untuk kembali pulang ke negeri saya” kata sang putri dengan berlinang air mata.

Mengetahui hal itu kakek dan nenek tersebut langsung kaget. Mereka tidak ingin kehilangan Putri Kaguya. Mereka pun akhirnya menghubungi kaisar kerajaan untuk meminta bantuan. Mendengar berita tersebut, kaisar kerajaan pun tidak tinggal diam dan mengerahkan 2000 pasukan untuk menjaga rumah Putri Kaguya.
Malam pun tiba dan seluruh penjaga siap menghadang dan melindungi Putri Kaguya agar tidak kembali ke bulan. Putri Kaguya dikurung di kamar bersama sang nenek sementara sang kaisar dan si kakek berada di depan pintu. Malam itupun bulan menjadi bulat sempurna dan tiba-tiba muncul awan bercahaya yang ternyata adalah pengawal Putri Kaguya dari bulan.
Dengan kekuatan para pengawal Putri Kaguya dari bulan itu, 2000 pengawal yang dikerahkan oleh kaisar tidak bisa berkutik dan kehilangan kesadaran. Dan dengan mudah para pengawal Putri Kaguya mendatangi ruangan tempat dimana Putri Kaguya berada bersama sang nenek. Kakek dan nenek serta kaisar yang sedang bersama Putri Kaguya pun ikut tak sadarkan diri.

Putri Kaguya ingin berpamitan kepada kakek dan nenek yang telah merawat mereka. Oleh karena itu Putri Kaguya meminta pada pengawalnya untuk mengembalikan kesadaran mereka berdua. Putri Kaguya mengucapkan terima kasih atas segala kebaikan yang diterimanya. 
“Kakek, Nenek! Jagalah kesehatan kalian. Terima kasih banyak atas kasih sayang kalian selama ini. Aku akan selalu merindukan kalian. Selamat tinggal!” 
Selain itu, sebelum pergi Putri Kaguya meminta kepada si kakek untuk memberikan sebuah surat dan sebuah obat ajaib untuk kaisar. Kakek pun memberikan surat dan obat ajaib itu kepada kaisar yang sedang tidak sadarkan diri dengan menaruhnya di kantung pakaian kaisar. Akhirnya Putri Kaguya harus kembali ke bulan. Dan sebelum pergi, ingatan kakek dan nenek itupun dihapus oleh pengawal Putri Kaguya.
Hari demi hari berlalu. Hanya kaisar yang ingat akan Putri Kaguya karena menerima surat yang diberikan oleh Putri Kaguya. Kaisar terus menerus bersedih terlebih bila membaca surat dari Putri Kaguya. Obat ajaib yang diberikan oleh Putri Kaguya pun tak diminumnya. Obat ajaib tersebut adalah obat yang membuat hidup seseorang menjadi abadi dan tidak akan bisa mati. Namun karena Putri Kaguya tidak ada, maka kaisar berpikir bahwa obat tersebut tidaklah berguna lagi.
Kaisar pun memanggil pengawal tersebut dan memerintahkan pengawal mereka untuk membakar obat tersebut di puncak gunung yang paling tinggi di Jepang. Tak lain dan tak bukan adalah Gunung Fuji yang ada di Jepang. Para pengawal pun membakar obat ajaib tersebut dipuncak gunung. Dan kabarnya, karena hal itulah yang membuat Gunung Fuji di Jepang selalu terlihat cantik dan indah”

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Baca Online dan Seputar Blog
| Distributed By Gooyaabi Templates