September 12, 2015

Perilaku Kelompok dalam Organisasi

A.      PENDAHULUAN
Berbicara mengenai perilaku organisasi berarti membahas tentang perilaku manusia. Manusia adalah pendukung utama setiap organisasi apapun bentuknya. Perilaku manusia yang berada dalam suatu kelompok atau organisasi adalah awal dari perilaku organisasi itu.
Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Tiap hari manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Hampir pada umumnya manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar atau kecil adalah sangat kuat kecenderungannya untuk mencari keakraban dalam kelompok-kelompok tertentu. Dimulai dari adanya kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan, kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa, adanya kesamaan kesenangan bersama, maka timbullah kedekatan satu sama lain. Mulailah mereka berkelompok dalam organisasi.
Perilaku di dalam organisasi berasal dari dua sumber yaitu individu dan kelompok. Perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan dua atau lebih manusia yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan prestasi yang positif  baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan diri. Dalam pembahasan kali ini pemakalah akan menjelaskan berbagai materi dalam perilaku kelompok, yaitu ciri-ciri kelompok, pengertian kelompok dari berbagai perspektif dan tahap-tahap perkembangan kelompok.

B.       RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian perilaku kelompok?
2.      Bagaimana pengertian kelompok dari berbagai perspektif?
3.      Apa saja bentuk-bentuk kelompok?
4.      Bagaimana tahap-tahap perkembangan kelompok?


C.      PEMBAHASAN
1.      Pengertian Perilaku Kelompok
Perilaku merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.[1] Sedangkan kelompok merupakan dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, bergabung untuk mencapai sasaran tertentu (Robbins, 2003: 292).
Perilaku adalah semua yang dilakukan seseorang. Bentuk perilaku seseorang adalah semua yang aktifitas, perbuatan dan penampilan diri sepanjang hidupnya. Bentuk perilaku manusia adalah aktifitas individu dengan relasinya dalam lingkungannya.
Jadi, definisi dari pengertian perilaku kelompok adalah suatu aktifitas yang dilakukakan oleh seorang individu dengan yang lainnya untuk mendapatkan aspirasi anggota, berinteraksi dari setiap individu dan saling bergabung untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
2.       Pengertian Kelompok dari Berbagai Perspektif
Menurut Greenberg dan Baron, perilaku kelompok merupakan kumpulan dari dua individu atau lebih yang berinteraksi yang memelihara pola hubungan yang stabil, berbagai tujuan bersaama, dan merasakan diri mereka adalah sebuah kelompok.
Menurut Robbins dan Judge, perilaku kelompok merupakan sebagai dua atau lebih individu, berinteraksi dan saling bergantung yang datang bersama untuk mencapai sasaran tertentu.
Menurut Gibson, Invencenvich, Donnelly dan Konopaske, perilaku kelompok adalah dua atau lebih pekerja yang berinteraksi satu sama lain dengan cara yang perilaku dan atau kinerja anggota yang dipengaruhi oleh perilaku dan atau kinerja anggota lain. [2]
Dari beberapa pandangan diatas, kesimpulan definisi dari kelompok adalah dua orang atau lebih individu yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama, yang dipengaruhi oleh perilaku atau kinerja orang lain.
3.      Bentuk-bentuk Kelompok
Kelompok dapat berbentuk kelompok formal atau formal group, ataupun merupakan kelompok informal atau informal group. Kelompok formal dibentuk organisasi, sedangkan kelompok informal dibentuk oleh kawan atau mereka yang mempunyai kepentingan bersama.[3]
Kelompok formal (formal group) dapat diartikan sebagai kelompok yang diciptakan oleh keputusan manajerial untuk mencapai tujuan organisasi. Kelompok ini terdiri dari kelompok komando dan kelompok tugas. Kelompok komando (command group) yaitu adanya rantai komando dari pimpinan ke yang dipimpin, maka perintah pemimpin haruslah dikerjakan. Sedangkan kelompok tugas (task group) bersifat komunal dan kebersamaan dalam menyelesaikan tugas secara bersama-sama.[4]
Kelompok informal (informal group) terbentuk secara alamiah dalam lingkungan kerja yang muncul sebagai tanggapan atas kebutuhan akan kontak sosial. Tipe interaksi diantara individu secara informal sangat mempengaruhi perilaku dan kinerja mereka (Robbins dan Judge, 2011: 310). Kelompok informal dibagi menjadi dua, yaitu kelompok minat dan kelompok persahabatan. Kelompok minat (interest group) yaitu beberapa individu sengaja berkelompok karena mempunyai kesamaan minat dan kepentingan. Sedangkan kelompok persahabatan (friendship group) yaitu beberapa individu berkelompok karena terdapat kecocokan dan itu menimbulkan kesenangan dan kegembiraan sehingga mendorong orang untuk mengulangi dengan membuat kelompok.

4.      Tahap-tahap Perkembangan Kelompok
Pengembangan kelompok bisa berjalan dalam 2 arah positif dan negatif. Kita mempelajari perilaku kelompok ini dengan tujuan untuk dapat mengembangkan kelompok ke arah yang positif dan menghindari arah pengembangan yang negatif.
Pengembangan kelompok juga dalam mendirikan dan membesarkan kelompok, ada 5 tahap pengembangan yang dikemukakan oleh Bruce W. Tuckman, dalam jurnal Pycological Bulletin, June 1965, yaitu:
a)      Tahap Forming (pembentukan). Tahap ini merupakan tahap awal pengembangan kelompok, dimana tindakan awal atau percobaan para anggota mulai menciptakan pola-pola hubungan dengan pimpinan, rekan kerja, aturan permainan dan norma-norma kelompok. Secara singkat pada tahap inilah mulai diletakkan pola dasar perilaku kelompok.[5]
b)      Tahap Storming (keributan). Pada tahap kedua ini, kelompok mengalami konflik, dimana perbedaan pendapat dalam mencapai tujuan terjadi. Tiap anggota mulai menunjukkan pribadinya masing-masing, menunjukkan ketidakpuasan terhadap keadaan kelompok dan bahkan tugas-tugas mulai terbengkalai.
c)      Tahap Norming (pengaturan norma). Setelah keributan terjadi, akan mendorong  terbentuknya  aturan dan tata tertib. Struktur kelompok akan semakin solid dan akrab  karena norma bahkan budaya yang telah disepakati bersama.
d)     Tahap Performing (melaksanakan). Tahap ini memperlihatkan fungsi kelompok berjalan dengan baik dan optimal. Peranan seseorang anggota menjadi lebih luwes dan fungsional, maksudnya keinginan anggota untuk saling membantu anggota lain, sementara masing-masing tetap berusaha melaksanakan tugasnya sebaik-baiknya.
e)      Tahap Adjourning (pengakhiran). Pada tahap terakhir ini seluruh anggota kelompok berusaha mempertahankan kondisi yang ada, karena anggota anggota merasa nyaman dengan kondisi yang ada.[6]
5.      Ciri-ciri kelompok
Dewasa ini orang makin yakin bahwa dinamika kelompok memainkan peranan penting dalam performa keoraganisasaian. Akibatnya adalah timbul suatu gerakan aktif dalam bidang manajemen. Tujuannya adalah untuk menerapkan pengetahuan behavioral guna membentuk proses-proses kelompok dan hubungan-hubungan antar kelompok demikian rupa hingga mereka membantu mempertinggi efektifitas keorganisasian

Adapun ciri-ciri kelompok yang efektif sebagai berikut :
1.      Para anggota kelompok trsebut sangat tertarik pada kelompok, dan mereka bersikap loyal terhadap anggota-anggotanya dan termasuk didalamnya pihak pimpinan kelompok.
2.      Para anggota dan pemimpin kelompok tersebut memiliki kepercayaan dan keyakinan tinggi pada diri mereka masing-masing.
3.      Nilai-nilai dan tujuan-tujuan kelompok merupakan suatau integrasi da ekspresi dari nilai-nilai relevan dan kebutuhan-kebutuhan anggotanya.
4.      Seluruh aktivitas interaksi, pemecahan masalah, pengambilan keputusan kelompok tersebut berlangsung dalam suasana saling bantu membantu. Saran-saran, komentar, ide-ide, informasi kritik semuanya disajikan dengan tujuan saling membantu kelompok.
5.      Kelompok yang bersangkutan amat bergairah untuk mengembangkan potensi penuh para anggotanya.
6.      Kelompok tersebut memahami nilai konformitas yang bersifat konstruktif dan diketahui kapan hal itu akan digunakan untuk maksud tertentu.
7.      Terdapat motivasi kuat diantara masing-masing anggota kelompok untuk berkomunikasi penuh dan jujur, sehubungan dengan informasi yang bersifat relevan dan bernilai bagi aktivitas-aktivitas kelompok tersebut.
8.      Para anggota memiliki perasaan pasti dalam pengambilan keputusan yang oleh mereka dianggap tepat.[7]
D.      KESIMPULAN
Pengertian kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan perilaku merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Sedangkan definisi dari Perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan dua atau lebih manusia yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan prestasi yang positif  baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan diri.
Pengembangan kelompok ada 5 tahap pengembangan yang dikemukakan oleh Bruce W. Tuckman, dalam jurnal Pycological Bulletin, June 1965.
a.       Tahap Forming (pembentukan).
b.      Tahap Storming (keributan).
c.       Tahap Norming (pengaturan norma).
d.      Tahap Performing (melaksanakan).
e.       Tahap Adjourning (pengakhiran).

E.       PENUTUP
Dengan mengucap Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Penulis telah berusaha keras demi terwujudnya tugas yang sempurna, namun demikian kelemahan di sana sini tentulah masih ada. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari para pembaca, sehingga terjadi suatu sinergi yang pada akhirnya membuat pikiran ini bisa lebih disempurnakan lagi di masa yang akan datang. Dan semoga tugas ini dapat bermanfaat dan menambah khazanah keilmuan kita.
 Aamiin.


DAFTAR PUSTAKA
Iwa Garniwa , Herman Sofyandi, Perilaku Organisasional. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007).
J. Wenardi. Manajemen Perilaku Organisasi.(Jakarta: Kencana, 2009)
Thoha, Miftah. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007)
Wibowo, Perilaku dalam Organisasi, PT. RajaGrafido Persada, (Jakarta: 2013).

Wahjono  Imam Sentot, Perilaku Organisasi. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010).





[1] Miftah Thoha. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007). Hlm 34
[2] Prof. Dr. Wibowo, S.E., M.Phii., Perilaku dalam Organisasi, PT. RajaGrafido Persada, (Jakarta: 2013. Hlm 163-164
[3] Ibid, Perilaku Dalam Organisasi, Hlm 166
[4] Sentot Imam Wahjono. Perilaku Organisasi. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010). Hlm 143-144
[5] Herman Sofyandi dan Iwa Garniwa. Perilaku Organisasional. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007). Hlm 131
[6] Ibid, Perilaku Organisasi, Hlm 145-146

[7] J. Wenardi. Manajemen Perilaku Organisasi.(Jakarta: Kencana, 2009) hlm. 283-284

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Baca Online dan Seputar Blog
| Distributed By Gooyaabi Templates