Konsep Dasar, Faktor dan Pendekatan Perilaku Organisasi
Studi organisasi adalah telaah
tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap
kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi
organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor
ini.
Seperti halnya dengan semua ilmu
sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol,
memprediksikan, dan
menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan
perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi
yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh
telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan
itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan
organisasi dan
keberhasilan kerja.
B. RUMUSAN MASALAH
- Pengertian prilaku organisasi
2.
Konsep
dasar perilaku organisasi
3.
Faktor
perilaku organisasi
4.
Pendekatan-pendekatan perilaku organisasi
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Perilaku Organisasi
Perilaku berasal dari kata “peri” dan “laku”. peri berarti cara berbuat
kelakuan perbuatan, dan laku berarti perbuatan, kelakuan, cara menjalankan.
Jadi perilaku adalah cara bertindak; ia menunjukkan tingkah laku seseorang.
Pola perilaku adalah mode tingkah laku yang dipakai seseorang dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatannya.[1] Perilaku
menurut para ahli :
-
Menurut
Petty Cocopio, perilaku adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap
dirinya sendiri, obyek atau issue.
-
Menurut
Soekidjo Notoadmojo, perilaku adalah reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek.
-
Menurut
Hery Purwanto, perilaku adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai
kecenderungan untuk bertindak sesuai obyek.
Organisasi
berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat, tools. Organisasi adalah suatu wadah yang
didalamnya terdapat dua atau lebih individu yang berinteraksi satu sama lain
mempunyai konsep yang sama, pemikiran yang sama karena mempunyai tujuan yang
sama pula.
Pengertian organisasi menurut beberapa para ahli yaitu sebagai
berikut :
-
Kreitner
dan Kinick Organisasi adalah suatu system yang dikoordinasikan secara sadar dari
aktivitas 2 orang atau lebih.
-
Greenberg
dan Baron berpendapat bahwa organisasi adalah system social yang terstruktur
terdiri dari kelompok dan individu bekerja bersama untuk mencapai beberapa
sasaran yang disepakati. [2]
Pengertian perilaku organisasi menurut beberapa para ahli
diantaranya:
-
Robbins
dan Judge berpendapat bahwa perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang
menginvestasikan dampak perilaku dari individu, kelompok dan struktur dalam
organisasi, dengan maksud menerapkan pengetahuan untuk memperbaiki efektivitas
organisasi.
-
John yang menyebutkan bahwa perilaku
organisasi merupakan suatu istilah yang agak umum yang menunjukkan kepada sikap
dan perilaku individu dan kelompok dalam organisasi, yang berkenaan dengan
studi sistematis tentang sikap dan perilaku, baik yang menyangkut pribadi
maupun antar pribadi di dalam konteks organisasi.
-
Toha
bahwa yang dimaksud perilaku organisasi adalah suatu studi yang
menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu
kelompok tertentu.
-
Colquitt,
LePine, Wesson perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang dicurahkan
untuk memahami, menjelaskan, dan akhirnya memperbaiki sikap dan perilaku
individu dan kelompok dalam berorganisasi.
-
Tyga
perilaku organisasi adalah suatu studi tentang perilaku manusia dalam
pengaturan organisasi, hubungan antara individu dengan organisasi, dan
organisasi itu sendiri.[3]
Perilaku Organisasi adalah bidang ilmu yang berkembang seiring
dengan berkembangnya masyarakat guna membantu manajer dan masyarakat pada
umumnya untuk memahami produktifitas, kepuasan pelanggan, dan posisi kompetitif
yang lebih baik melalui penerapan manajemen yang lebih baik.[4] Ilmu perilaku dalam organisasi
bermanfaat untuk memahami dan membantu dalam keterampilan mengobservasi,
prediksi dan implementasi. Hal ini berarti sumbangan besar bagi manajemen dan
pemimpin organisasi dalam mengelola organisasi untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi
lintas disiplin yang mempelajari tentang bagaimana memperbaiki sikap dan
perilaku individu dan kelompok dalam organisasi sehingga dapat memberikan
kontribusi secara efektif dalam mencapai tujuan organisasi.
B.
Konsep
Dasar Perilaku Organisasi
Perilaku
organisasi pada hakikatnya berdasarkan pada ilmu erilaku yag dipusatkan pada perilaku atau tingkah laku manusia
dalam suatu organisasi. Pada bidang pengetahuan ini terdapat dua komponen
kerangka dasar yang mendukungnya yaitu individu-individu yang berperilaku dan
organisasi formal sebagai wadah dari perilaku itu. Setiap masyarakat tidak
dapat terlepas dari berorganisasi karena menurut Robert Presthus dalam Amitai
Etzioni (1964:1) masyarakat kita ini adalah masyarakat organisasi. Hal ini
jelas terlihat dari kehidupan masyarakat yang serba berorganisasi, contohnya;
manusia terlahir di dalam suatu organisasi, hidup dan bekerja di organisasi,
dan hingga meninggal pun di dalam organisasi. Dari penjelasan diatas dapat
diketahui bahwa manusia dan organisasi adalah dua bagian yang tiak dapat
dipisahkan dan apabila kedua bagian tersebut menyatu dan berinteraksi akan
menghasilkan perilaku organisasi yang menjadi pusat perhatian ilmu perilaku
organisasi tersebut. Menurut Warren Bennis dalam ramalannya manusia mendapatkan
tempat yang baik dalam pendiskusian tentang teori-teoriorganisasi di masa depan
dan terdapat tiga dimensi pokok di dalam setiap mendiskusikan teori-teori
organisasi tersebut, diantaranya : [5]
a. Dimensi Teknis
Dimensi ini menunjukkan bahwa
keahlian merupakan aspek yang penting sebelum menggerakkan sebuah organisasi.
Dalam hal ini, dimensi teknis mampu menggerakkan organisasi dengan
keahlian-keahlian yang dimiliki oleh “manusia” di dalamnya sebagai penggerak.
Tidak hanya
itu, dimensi ini juga menunjukkan bahwa keahlian atau kecakapan orang-orang
didalam organisasi mampu menggerakkan organisasi agar lebih maju dan mampu
mencapai tujuannya.
b.
Dimensi Konsep
Dimensi ini
menunjukkan bahwa dimensi pertama yaitu dimensi teknis mampu digerakkan oleh
yang disebut konsep sebagai penggerak organisasi. Konsep disini sebagai
rancangan-rancangan khusus dari keahlian atau kecakapan yang dimiliki oleh
orang-orang didalam organisasi.
c. Dimensi Manusia
Dari ketiga
dimensi ini, yang paling pokok adalah “manusia”. Disini manusia sebagai
penggerak dari konsep dan teknis yang ada. Tanpa adanya manusia didalam
organisasi, maka organisasi tersebut mustahil akan berjalan. Namun, manusia
dalam organisasi juga harus memiliki keahlian atau kecakapan dalam mengelola
organisasi dengan konsep-konsep yang mampu meningkatkan organisasi.[6]
Manusia adalah makhluk sosial, maka
manusia tidak akan lepas dari organisasi, oleh karena itu dalam kehidupannya
manusia selalu tergabung dalam suatu organisasi. Organisasi merupakan
sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Manusia merupakan pendukung utama sebagai
penggerak berjalannya organisasi. Organisasi sangat dipengaruhi oleh setiap
perilaku individu yang ada didalamnya. Individu-individu tersebut mempunyai
perilaku dan karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu perlu dipahami
dengan adanya ilmu perilaku organisasi.
Konsep
dasar perilaku organisasi terdapat dua komponen yang mampu menunjang organisasi
itu berjalan. komponen-komponen itu diantaranya adalah sebagai berikut:[7]
1) Individual
sebagai komponen pertama. Perilaku individual ini sangatlah berpengaruh pada
organisasi, baik perilaku terhadap individu lain maupun perilaku individu
terhadap organisasi.
2) Organisasi
formal sebagai komponen kedua. Organisasi ini merupakan suatu wadah bagi
individu-individu untuk menuangkan ide-ide kreatif dan menunjukkan keahlian
atau kecakapan yang dimiliki.
Perilaku adalah suatu fungsi dan
interaksi antara seorang individu dengan lingkungannya. Sementara organisasi
itu sendiri adalah sekelompok orang yang beraktivitas dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seperti yang telah diketahui, bahwa
individu atau anggota organisasi adalah manusia. Oleh karena itu manusia
merupakan makhluk sosial, dirinya selalu ingin berpartisipasi dengan manusia
lain untuk melakukan kegiatan organisasi sesuai dengan tujuannya. Dalam
individu terdapat sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Dimana antara individu
yang satu dengan yang lainnya mempunyai perbedaan. Sehingga perlu adanya
penyesuaian terhadap sifat-sfat individu tersebut dalam satu organisasi. Adapun
sifat-sifat individu akan terlihat melalui perilakunya yang ditunjukan dalam
organisasi. Oleh karena itu, ilmu yang memperlajari individu dan organisasi
disebut dengan perilaku organisasi. Dalam ilmu tersebut diterangkan mengenai
pola tingkah laku manusia sebagai individu yang tergabung dalam organisasi.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa
: “Perilaku Organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari dampak
perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
menerapkan pengetahuan tentang hal-hal tersebut demi perbaikan efektivitas
organisasi.” Sementara Miftah Thoha (1983:5) menyatakan bahwa “Perilaku
Organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia
dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
Dari pengertian diatas, dapat
dirumuskan bahwa perilaku organisasi itu ialah ilmu tingkah laku yang berusaha
menjelaskan tindakan-tindakan manusia di dalam organisasi yaitu bagaimana
perilaku manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
C.
Faktor
Perilaku Organisasi
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku organisasi, antara lain :[8]
a) Peningkatan kepuasan kerja
Peningkatan kepuasan kerja
mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi. Kepuasan kerja suatu individu
dipengaruhi oleh hak-hak yang mereka dapatkan atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
b) Pengurangan kealpaan.
Tindakan tidak masuk kerja yang
dilakukan oleh individu terhadap organisasi atau perusahaan berpengaruh negatif
terhadap efektifitas dan efisiensi kerja suatu organisasi.
c) Penurunan atau turn over
Turn over yang dimaksud disini
adalah pengunduran diri pekerja atau anggota da;am sebuah organisasi atau
perusahaan. Yang berpengaruh terhadap perilaku organisasi / perusahaan
tersebut.
d) Peningkatan produktifitas
Suatu organisasi dinyatakan
produktif jika mampu mancapai tujuannya dengan baik dan sesuai dengan target
yang telah dilaksanakan. Baik target waktu, biaya dan hasil.
Produktivitas dalam organisasi ini
dapat mempengaruhi perilaku organisasi dimana produktifitas itu berkaitan
dengan efisiensi dan efektifitas kinerja suatu organisasi atau perusahaan.
D.
Pendekatan-Pendekatan
Perilaku Organisasi
Dengan adanya interaksi atau hubungan antar individu dalam
organisasi, maka penelaahan terhadap perilaku organisasi haruslah dilakukan
melaui pendekatan-pendekatan sebagai berikut :
-
Pendekatan
Sumber Daya Manusia (Suportif)
Pendekatan sumber daya manusia dimaksudkan untuk membantu pegawai
agar berprestasi lebih baik, menjadi orang yang lebih bertangung jawab, dan
kemudian berusaha menciptakan suasana dimana mereka dapat menyumbang sampai
pada batas kemampuan yang mereka miliki, sehingga mengarah kepada peningkatan
keefektifan pelaksanaan tugas. Pendekatan ini berarti juga bahwa orang yang
lebih baik akan mencapai hasil yang lebih baik pula, sehingga pendekatan ini
disebut pula dengan pendekatan suportif.[9]
-
Pendekatan
Kontingensi
Pendekatan Kontingensi mengandung pengertian bahwa adanya
lingkungan yang berbeda menghendaki praktek perilaku yang berbeda pula untuk
mencapai keefektifan. Disini pandangan lama yang mengatakan bahwa
prinsip-prinsip manajemen bersifat universal dan perilaku dapat berlaku dalam
situsi apapun, tidak dapat diterima sepenuhnya.
-
Pendekatan
Produktivitas
Pendekatan Produktivitas dimaksudkan sebagai ukuran seberapa
efisien suatu organisasi dapat menghasilkan keluaran yang inginkan. Jadi,
produktivitas yang lebih baik merupakan ukuran yang bernilai tentang seberapa
baik penggunaan sumber daya dalam masyarakat. Dalam hal ini perlu diingat bahwa
konsep produktivitas tidak hanya diukur dalam kaitannya dengan masukan dan
keluaran eonomis, tetapi masukan manusia dan social juga merupakan hal yang
penting. Dengan demikian, apabila perilaku organisasi yang lebih baik dapat
mempertinggi kepuasan kerja, maka akan dihasilkan keluaran manusia yang baik
pula, dan pada akhirnya akan meghasilkan produktivias pada derajat yang diinginkan.
-
Pendekatan
Sistem
Pendekatan system terutama diterapkan dalam sistem sosial, dimana di dalamnya terdapat
seperangkat hubungan manusia yang rumit yang berinteksi dalam banyak cara. Ini
berarti, dalam mengambil keputusan para manajer harus mengkaji hal-hal diluar
situasi langsung untuk menentukan dampaknya terhadap system yang lebih besar,
sehingga memerlukan analisis manusia dengan pendekatan produktivitas diatas,
memiliki kaitan yang sangat erat, dmana adanya dorongan pimpinan terhadap
karyawan untuk melakukan tugasnya sebaik mungkin, secara langsung akan
mendorong tingkat produktivitas organisasi. [10]
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perilaku adalah cara bertindak; ia menunjukkan tingkah laku
seseoang. Pola perilaku adalah mode tingkah laku yang dipakai seseorang dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatannya. perilaku adalah cara bertindak; ia
menunjukkan tingkah laku seseorang. Organisasi
berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat, tools. Organisasi adalah suatu wadah yang
didalamnya terdapat dua atau lebih individu yang berinteraksi satu sama lain
mempunyai konsep yang sama, pemikiran yang sama karena mempunyai tujuan yang
sama pula. Organisasi
merupakan suatu bidang studi lintas disiplin yang mempelajari tentang bagaimana
memperbaiki sikap dan perilaku individu dan kelompok dalam organisasi sehingga
dapat memberikan kontribusi secara efektif dalam mencapai tujuan organisasi.
Dimensi pokok teori organisasi yaitu:
dimensi teknis, dimensi konsep, dimensi manusia. Konsep
dasar perilaku organisasi terdapat dua komponen yang mampu menunjang organisasi
itu berjalan. komponen-komponen itu diantaranya adalah individual sebagai
komponen pertama, organisasi formal sebagai komponen kedua.
Faktor perilaku organisasi: peningkatan kepuasan kerja, pengurangan
kealpaan, enurunan atau turn over, peningkatan produktifitas. Pendekatan-pendekatan perilaku rganisasi : pendekatan sumber daya
manusia (Suportif), pendekatan kontingensi, pendekatan produktivitas,
pendekatan sistem.
B.
SARAN
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar dapat
memenuhi tugas matakuliah Perilaku Organisasi dengan baik dan benar. Di sisi
lain, penulis juga berharap dengan adanya makalah ini akan bisa menjadikan
bahan bacaan yang baik. Baik untuk mahasiswa maupun kalangan akademika pada
khususnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu
tidak luput dari kesalahan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk lebih menyempurnakan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kast, Fremont E, James
E Rosenzeiwg, Organisasi dan Manajemen,
Jakarta, Bumi Aksara, 2007.
Miftah, Thoha, Perilaku
Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1983.
Wajahjono,
Sentot Imam, Perilaku Organisasi,
Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010.
Wibowo,
Perilaku Dalam Organisasi, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013.
https://cerdascerdascerdas.wordpress.com/2012/11/21/konsep-dasar-perilaku-organisasi/.
Diakses pada tanggal 07/09/2015 pukul 08:54
http://studimanajemen.blogspot.com/2012/10/pendekatan-perilaku-organisasi.html.
Diakses pada tanggal 07/09/2015
pukul 21:52.
[1] Fremont E Kast, James E Rosenzeiwg, Organisasi dan Manajemen, (Jakarta, Bumi Aksara, 2007), hal 390.
[2] Prof. Dr. Wibowo, S.E., M.PHIL, Perilaku Dalam Organisasi, (Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada, 2013), Hlm.
1.
[3] Prof. Dr. Wibowo, S.E., M.PHIL, Perilaku Dalam Organisasi, (Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada, 2013), Hlm.
2.
[4] Sentot Imam Wajahjono, Perilaku
Organisasi, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010), Hlm. 5.
[5] Thoha Miftah, Perilaku
Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1983), hlm. 5-6.
[6]https://cerdascerdascerdas.wordpress.com/2012/11/21/konsep-dasar-perilaku-organisasi/. Diakses pada tanggal 07/09/2015
pukul 08:54
[7] https://cerdascerdascerdas.wordpress.com/2012/11/21/konsep-dasar-perilaku-organisasi/.
Diakses pada tanggal 07/09/2015 pukul
10:20
0 komentar:
Post a Comment