September 12, 2015

Konsep Dasar, Faktor dan Pendekatan Perilaku Organisasi

A.     LATAR BELAKANG
Studi organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini.
Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.
B.     RUMUSAN MASALAH

  1. Pengertian prilaku organisasi


2.      Konsep dasar perilaku organisasi
3.      Faktor perilaku organisasi
4.      Pendekatan-pendekatan perilaku organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perilaku Organisasi
Perilaku berasal dari kata “peri” dan “laku”. peri berarti cara berbuat kelakuan perbuatan, dan laku berarti perbuatan, kelakuan, cara menjalankan. Jadi perilaku adalah cara bertindak; ia menunjukkan tingkah laku seseorang. Pola perilaku adalah mode tingkah laku yang dipakai seseorang dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya.[1] Perilaku menurut para ahli :
-          Menurut Petty Cocopio, perilaku adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, obyek atau issue.
-          Menurut Soekidjo Notoadmojo, perilaku adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek.
-          Menurut Hery Purwanto, perilaku adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai obyek.
Organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat, tools. Organisasi adalah suatu wadah yang didalamnya terdapat dua atau lebih individu yang berinteraksi satu sama lain mempunyai konsep yang sama, pemikiran yang sama karena mempunyai tujuan yang sama pula.
Pengertian organisasi menurut beberapa para ahli yaitu sebagai berikut :
-          Kreitner dan Kinick Organisasi adalah suatu system yang dikoordinasikan secara sadar dari aktivitas 2 orang atau lebih.
-          Greenberg dan Baron berpendapat bahwa organisasi adalah system social yang terstruktur terdiri dari kelompok dan individu bekerja bersama untuk mencapai beberapa sasaran yang disepakati. [2]
Pengertian perilaku organisasi menurut beberapa para ahli diantaranya:
-          Robbins dan Judge berpendapat bahwa perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menginvestasikan dampak perilaku dari individu, kelompok dan struktur dalam organisasi, dengan maksud menerapkan pengetahuan untuk memperbaiki efektivitas organisasi.
-          John yang menyebutkan bahwa perilaku organisasi merupakan suatu istilah yang agak umum yang menunjukkan kepada sikap dan perilaku individu dan kelompok dalam organisasi, yang berkenaan dengan studi sistematis tentang sikap dan perilaku, baik yang menyangkut pribadi maupun antar pribadi di dalam konteks organisasi.
-          Toha  bahwa yang dimaksud perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
-          Colquitt, LePine, Wesson perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang dicurahkan untuk memahami, menjelaskan, dan akhirnya memperbaiki sikap dan perilaku individu dan kelompok dalam berorganisasi.  
-          Tyga perilaku organisasi adalah suatu studi tentang perilaku manusia dalam pengaturan organisasi, hubungan antara individu dengan organisasi, dan organisasi itu sendiri.[3]
Perilaku Organisasi adalah bidang ilmu yang berkembang seiring dengan berkembangnya masyarakat guna membantu manajer dan masyarakat pada umumnya untuk memahami produktifitas, kepuasan pelanggan, dan posisi kompetitif yang lebih baik melalui penerapan manajemen yang lebih baik.[4] Ilmu perilaku dalam organisasi bermanfaat untuk memahami dan membantu dalam keterampilan mengobservasi, prediksi dan implementasi. Hal ini berarti sumbangan besar bagi manajemen dan pemimpin organisasi dalam mengelola organisasi untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi lintas disiplin yang mempelajari tentang bagaimana memperbaiki sikap dan perilaku individu dan kelompok dalam organisasi sehingga dapat memberikan kontribusi secara efektif dalam mencapai tujuan organisasi.
B.     Konsep Dasar Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi pada hakikatnya berdasarkan pada ilmu erilaku yag dipusatkan pada perilaku atau tingkah laku manusia dalam suatu organisasi. Pada bidang pengetahuan ini terdapat dua komponen kerangka dasar yang mendukungnya yaitu individu-individu yang berperilaku dan organisasi formal sebagai wadah dari perilaku itu. Setiap masyarakat tidak dapat terlepas dari berorganisasi karena menurut Robert Presthus dalam Amitai Etzioni (1964:1) masyarakat kita ini adalah masyarakat organisasi. Hal ini jelas terlihat dari kehidupan masyarakat yang serba berorganisasi, contohnya; manusia terlahir di dalam suatu organisasi, hidup dan bekerja di organisasi, dan hingga meninggal pun di dalam organisasi. Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa manusia dan organisasi adalah dua bagian yang tiak dapat dipisahkan dan apabila kedua bagian tersebut menyatu dan berinteraksi akan menghasilkan perilaku organisasi yang menjadi pusat perhatian ilmu perilaku organisasi tersebut. Menurut Warren Bennis dalam ramalannya manusia mendapatkan tempat yang baik dalam pendiskusian tentang teori-teoriorganisasi di masa depan dan terdapat tiga dimensi pokok di dalam setiap mendiskusikan teori-teori organisasi tersebut, diantaranya : [5]
a.       Dimensi Teknis
Dimensi ini menunjukkan bahwa keahlian merupakan aspek yang penting sebelum menggerakkan sebuah organisasi. Dalam hal ini, dimensi teknis mampu menggerakkan organisasi dengan keahlian-keahlian yang dimiliki oleh “manusia” di dalamnya sebagai penggerak.
Tidak hanya itu, dimensi ini juga menunjukkan bahwa keahlian atau kecakapan orang-orang didalam organisasi mampu menggerakkan organisasi agar lebih maju dan mampu mencapai tujuannya.
b.      Dimensi Konsep
Dimensi ini menunjukkan bahwa dimensi pertama yaitu dimensi teknis mampu digerakkan oleh yang disebut konsep sebagai penggerak organisasi. Konsep disini sebagai rancangan-rancangan khusus dari keahlian atau kecakapan yang dimiliki oleh orang-orang didalam organisasi.
c.       Dimensi Manusia
Dari ketiga dimensi ini, yang paling pokok adalah “manusia”. Disini manusia sebagai penggerak dari konsep dan teknis yang ada. Tanpa adanya manusia didalam organisasi, maka organisasi tersebut mustahil akan berjalan. Namun, manusia dalam organisasi juga harus memiliki keahlian atau kecakapan dalam mengelola organisasi dengan konsep-konsep yang mampu meningkatkan organisasi.[6]
Manusia adalah makhluk sosial, maka manusia tidak akan lepas dari organisasi, oleh karena itu dalam kehidupannya manusia selalu tergabung dalam suatu organisasi. Organisasi merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manusia merupakan pendukung utama sebagai penggerak berjalannya organisasi. Organisasi sangat dipengaruhi oleh setiap perilaku individu yang ada didalamnya. Individu-individu tersebut mempunyai perilaku dan karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu perlu dipahami dengan adanya ilmu perilaku organisasi.
Konsep dasar perilaku organisasi terdapat dua komponen yang mampu menunjang organisasi itu berjalan. komponen-komponen itu diantaranya adalah sebagai berikut:[7]
1)      Individual sebagai komponen pertama. Perilaku individual ini sangatlah berpengaruh pada organisasi, baik perilaku terhadap individu lain maupun perilaku individu terhadap organisasi.
2)      Organisasi formal sebagai komponen kedua. Organisasi ini merupakan suatu wadah bagi individu-individu untuk menuangkan ide-ide kreatif dan menunjukkan keahlian atau kecakapan yang dimiliki.
Perilaku adalah suatu fungsi dan interaksi antara seorang individu dengan lingkungannya. Sementara organisasi itu sendiri adalah sekelompok orang yang beraktivitas dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seperti yang telah diketahui, bahwa individu atau anggota organisasi adalah manusia. Oleh karena itu manusia merupakan makhluk sosial, dirinya selalu ingin berpartisipasi dengan manusia lain untuk melakukan kegiatan organisasi sesuai dengan tujuannya. Dalam individu terdapat sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Dimana antara individu yang satu dengan yang lainnya mempunyai perbedaan. Sehingga perlu adanya penyesuaian terhadap sifat-sfat individu tersebut dalam satu organisasi. Adapun sifat-sifat individu akan terlihat melalui perilakunya yang ditunjukan dalam organisasi. Oleh karena itu, ilmu yang memperlajari individu dan organisasi disebut dengan perilaku organisasi. Dalam ilmu tersebut diterangkan mengenai pola tingkah laku manusia sebagai individu yang tergabung dalam organisasi.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa : “Perilaku Organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan tentang hal-hal tersebut demi perbaikan efektivitas organisasi.” Sementara Miftah Thoha (1983:5) menyatakan bahwa “Perilaku Organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
Dari pengertian diatas, dapat dirumuskan bahwa perilaku organisasi itu ialah ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskan tindakan-tindakan manusia di dalam organisasi yaitu bagaimana perilaku manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
C.     Faktor Perilaku Organisasi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi, antara lain :[8]
a)      Peningkatan kepuasan kerja
Peningkatan kepuasan kerja mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi. Kepuasan kerja suatu individu dipengaruhi oleh hak-hak yang mereka dapatkan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
b)      Pengurangan kealpaan.
Tindakan tidak masuk kerja yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi atau perusahaan berpengaruh negatif terhadap efektifitas dan efisiensi kerja suatu organisasi.
c)      Penurunan atau turn over
Turn over yang dimaksud disini adalah pengunduran diri pekerja atau anggota da;am sebuah organisasi atau perusahaan. Yang berpengaruh terhadap perilaku organisasi / perusahaan tersebut.
d)     Peningkatan produktifitas
Suatu organisasi dinyatakan produktif jika mampu mancapai tujuannya dengan baik dan sesuai dengan target yang telah dilaksanakan. Baik target waktu, biaya dan hasil.
Produktivitas dalam organisasi ini dapat mempengaruhi perilaku organisasi dimana produktifitas itu berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas kinerja suatu organisasi atau perusahaan.
D.    Pendekatan-Pendekatan Perilaku Organisasi
Dengan adanya interaksi atau hubungan antar individu dalam organisasi, maka penelaahan terhadap perilaku organisasi haruslah dilakukan melaui pendekatan-pendekatan sebagai berikut :
-          Pendekatan Sumber Daya Manusia (Suportif)
Pendekatan sumber daya manusia dimaksudkan untuk membantu pegawai agar berprestasi lebih baik, menjadi orang yang lebih bertangung jawab, dan kemudian berusaha menciptakan suasana dimana mereka dapat menyumbang sampai pada batas kemampuan yang mereka miliki, sehingga mengarah kepada peningkatan keefektifan pelaksanaan tugas. Pendekatan ini berarti juga bahwa orang yang lebih baik akan mencapai hasil yang lebih baik pula, sehingga pendekatan ini disebut pula dengan pendekatan suportif.[9]
-          Pendekatan Kontingensi
Pendekatan Kontingensi mengandung pengertian bahwa adanya lingkungan yang berbeda menghendaki praktek perilaku yang berbeda pula untuk mencapai keefektifan. Disini pandangan lama yang mengatakan bahwa prinsip-prinsip manajemen bersifat universal dan perilaku dapat berlaku dalam situsi apapun, tidak dapat diterima sepenuhnya.
-          Pendekatan Produktivitas
Pendekatan Produktivitas dimaksudkan sebagai ukuran seberapa efisien suatu organisasi dapat menghasilkan keluaran yang inginkan. Jadi, produktivitas yang lebih baik merupakan ukuran yang bernilai tentang seberapa baik penggunaan sumber daya dalam masyarakat. Dalam hal ini perlu diingat bahwa konsep produktivitas tidak hanya diukur dalam kaitannya dengan masukan dan keluaran eonomis, tetapi masukan manusia dan social juga merupakan hal yang penting. Dengan demikian, apabila perilaku organisasi yang lebih baik dapat mempertinggi kepuasan kerja, maka akan dihasilkan keluaran manusia yang baik pula, dan pada akhirnya akan meghasilkan produktivias pada derajat yang diinginkan.
-          Pendekatan Sistem
Pendekatan system terutama diterapkan dalam  sistem sosial, dimana di dalamnya terdapat seperangkat hubungan manusia yang rumit yang berinteksi dalam banyak cara. Ini berarti, dalam mengambil keputusan para manajer harus mengkaji hal-hal diluar situasi langsung untuk menentukan dampaknya terhadap system yang lebih besar, sehingga memerlukan analisis manusia dengan pendekatan produktivitas diatas, memiliki kaitan yang sangat erat, dmana adanya dorongan pimpinan terhadap karyawan untuk melakukan tugasnya sebaik mungkin, secara langsung akan mendorong tingkat produktivitas organisasi. [10]
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Perilaku adalah cara bertindak; ia menunjukkan tingkah laku seseoang. Pola perilaku adalah mode tingkah laku yang dipakai seseorang dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya. perilaku adalah cara bertindak; ia menunjukkan tingkah laku seseorang. Organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat, tools. Organisasi adalah suatu wadah yang didalamnya terdapat dua atau lebih individu yang berinteraksi satu sama lain mempunyai konsep yang sama, pemikiran yang sama karena mempunyai tujuan yang sama pula. Organisasi merupakan suatu bidang studi lintas disiplin yang mempelajari tentang bagaimana memperbaiki sikap dan perilaku individu dan kelompok dalam organisasi sehingga dapat memberikan kontribusi secara efektif dalam mencapai tujuan organisasi.
Dimensi pokok teori organisasi yaitu: dimensi teknis, dimensi konsep, dimensi manusia. Konsep dasar perilaku organisasi terdapat dua komponen yang mampu menunjang organisasi itu berjalan. komponen-komponen itu diantaranya adalah individual sebagai komponen pertama, organisasi formal sebagai komponen kedua.
Faktor perilaku organisasi: peningkatan kepuasan kerja, pengurangan kealpaan, enurunan atau turn over, peningkatan produktifitas. Pendekatan-pendekatan perilaku rganisasi : pendekatan sumber daya manusia (Suportif), pendekatan kontingensi, pendekatan produktivitas, pendekatan sistem.

B.     SARAN
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar dapat memenuhi tugas matakuliah Perilaku Organisasi dengan baik dan benar. Di sisi lain, penulis juga berharap dengan adanya makalah ini akan bisa menjadikan bahan bacaan yang baik. Baik untuk mahasiswa maupun kalangan akademika pada khususnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu tidak luput dari kesalahan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kast, Fremont E, James E Rosenzeiwg, Organisasi dan Manajemen, Jakarta, Bumi Aksara, 2007.
Miftah, Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1983.
Wajahjono, Sentot Imam, Perilaku Organisasi, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010.
Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013.




[1] Fremont E Kast, James E Rosenzeiwg, Organisasi dan Manajemen, (Jakarta, Bumi Aksara, 2007), hal 390.
[2] Prof. Dr. Wibowo, S.E., M.PHIL, Perilaku Dalam Organisasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013),  Hlm. 1.
[3] Prof. Dr. Wibowo, S.E., M.PHIL, Perilaku Dalam Organisasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013),  Hlm. 2.
[4] Sentot Imam Wajahjono, Perilaku Organisasi, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010), Hlm. 5.
[5] Thoha Miftah, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1983), hlm. 5-6.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Baca Online dan Seputar Blog
| Distributed By Gooyaabi Templates