July 16, 2014

Motivasi Dakwah

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Agama ialah sistem norma yang mengatur manusia dengan yang lainnya, sebuah sistem nilai- yang memuat norma-noma tertentu. Secara umum norma-norma tersebut menjadi kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah laku. Pengaruh agama dalam kehidupan individu memberi kemantaapan batin, rasa bahagia, rasa terlindung, rasa puas, dalam hali ini agama dalam kehidupan individu selain menjadi motivasi juga merupakan harapan. Psikologi Dakwah merupakan ilmu yang mengkaji tentang gejala-gejala yang berhubungan dengan interaksi sosial kemasyarakatan antara da’i dan mad’u. Oleh karena itu dalam diri manusia selalu terdapat beberapa elemen yang layak untuk kita ketahui bersama, guna mempermudah kita sebagai makhluk sosial dalam bermasyarakat dalam hal ini motivasi dakwah.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan motivasi dakwah ?
2.      Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi perilaku bermotivasi ?
3.      Apa saja bentuk-bentuk motivasi dakwah ?
4.      Bagaimana proses munculnya tingkah laku bermotivasi ?

PEMBAHASAN
A.    Pengertian Motivasi Dakwah
Terdapat banyak pendapat tentang pengertian motivasi, berikut adalah beberapa pengertian motivasi menurut para ahli, diantaranya:
a.       Indriyo Giitosudarmo dan Nyoman Sudita berpendapat yang dimaksud dengan motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan, mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tugas tertentu.
b.      Robbins dan Coulter berpendapat motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individu tertentu.[1]
c.       Robert Heller menyatakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk bertindak.
d.      McShane dan Von Glinow mengatakan motivasi sebagai kekuatan dalam diri orang yang memengaruhi arah (direction), intensitas (intensity), dan ketekunan  (persistence) perilaku suka rela.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu adalah suatu kebutuhan yang mendorong seseorang untuk berbuat “sesuatu”. Adanya kebutuhan ini menyebabkan orang bertingkah laku tertentu dalam usahanya mencapai suatu tujuan.[2]
Berikut adalah pengertian istilah dakwah menurut para ahli :
a.       Prof. Toha Yahya Oemar menyatakan bahwa dakwah Islam sebagai upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat.
b.      Syaikh Ali Makhfudz memberikan definisi dakwah yaitu mendorong manusia agar berbat kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyeru mereka berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran, agar mereka mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.
c.       Prof. Dr. Hamka berpendapat bahwa dakwah adalah seruan panggilan untuk menganut suatu pendirian yang pada dasarnya berkonotasi positif dengan substansi terletak pada aktivitas yang memerintahkan amar ma’ruf nahi munkar.[3]
Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan motivasi dakwah adalah dorongan dalam diri seseorang dalam usahanya untuk memenuhi keinginan, maksud dan tujuan dalam mengajak manusia dengan cara yang bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah SWT untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan juga di akhirat. Jika dalam proses dakwah jaminan rasa aman dapat direalisasikan dalam bentuk situasi dan kondisi kehidupan di lingkungan masyarakat dimana dakwah sedang dilangsungkan, maka masyarakat dengan mudah akan terdorong untuk menerima bahkan menaruh simpati serta mengaktualisasikan ke dalam perilaku pribadinya. Akan tetapi sebaliknya jika malah menimbulkan atau mengundang ancaman dari luar, maka sudah pasti mereka akan menolak bahkan antipati terhadap kegiatan dakwah. Dan seorang da’i diharapkan mampu menggerakkan atau menimbulkan kekuatan dalam diri mad’u dan memimpin mad’u untuk bertindak sesuai dengan ajaran-ajaran agama yang disampaikan.
                

           B.     Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Bermotivasi
Motivasi seseorang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
1.      Faktor Internal, faktor yang berasal dari dalam diri individu terdiri atas:
a.       Persepsi individu mengenai diri sendiri
Seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak.
b.      Harga diri dan prestasi
Faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi.
c.       Harapan
Adanya harapan-harapan akan masa depan yang merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.
d.      Kebutuhan
Manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan yang dialaminya.
e.       Kepuasan kerja
Lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.
2.      Faktor Eksternal, faktor yang berasal dari luar diri individu terdiri atas:
a.       Jenis dan sifat pekerjaan
Dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengartuhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud.
b.      Kelompok kerja dimana individu bergabung
Hal ini mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.
c.       Situasi lingkungan pada umumnya
Setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya.
d.      Sistem imbalan yang diterima
Imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.[4]
                 

            C.     Bentuk-Bentuk Motivasi Dakwah
Handari Nawawi membedakan dua bentuk motivasi kerja, kedua bentuk tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Motivasi intrinsik
Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja sebagai individu, berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat akan pekerjaan yang dilaksanakannya. Dengan kata lain motivasi ini bersumber dari pekerjaan yang dikerjakan, baik karena mampu memenuhi kebutuhan atau menyenangkan, atau memungkinkan mencapai suatu tujuan, maupun karena memberikan harapan tertentu yang positif dimasa depan. Misalnya pekerja yang bekerja secara berdedikasi semata-mata karena merasa memperoleh kesempatan untuk mengaktualisasikan atau mewujudkan dirinya secara maksimal.
2.      Motivasi ekstrinsik
Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai individu berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan pekerjaan secara maksimal. Misalnya berdedikasi tinggi dalam bekerja karena upah yang tinggi, jabatan yang terhormat atau memiliki  kekuasaan yang besar, pujian, hukuman dan lain-lain. Di lingkungan suatu organisasi terlihat kecenderungan penggunaan motivasi ekstrinsik lebih dominan daripada motivasi intrinsik. Kondisi itu terutama di sebabkan tidak mudah untuk menumbuhkan kesadaran dari dalam diri pekerja, sementara kondisi kerja disekitar lebih banyak mengiringinya daripada mendapatkan kepuasan kerja yang hanya dapat dipenuhi dari luar dirinya. Dalam kondisi seperti tersebut di atas maka diperlukan usaha-usaha mengintegrasikan teori-teori motivasi, untuk dipergunakan secara operasional di lingkungan organisasi. Bagi para manajer yang penting adalah memberikan makna semua teori, agar dapat di pergunakan secara praktis dalam memotivasi para bawahannya.[5]
             

            D.    Proses Munculnya Tingkah Laku Bermotivasi
Menurut Winardi proses motivasi diawali dengan timbulnya keinginan, adanya kebutuhan dan munculnya berbagai harapan atau expectancy. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya ketegangan-ketegangan (tensi) pada diri individu yang dianggap kurang menyenangkan. Dengan anggapan bahwa perilaku tertentu dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan yang dirasakan sehingga orang yang bersangkutan melakukan suatu perilaku. Perilaku tersebut diarahkan kepada tujuan untuk mengurangi kondisi ketegangan yang dirasakan. Dimulainya perilaku tersebut menyebabkan timbulnya petunjuk-petunjuk yang memberikan umpan balik (informasi) kepada orang yang bersangkutan tentang dampak perilakunya. Hal ini dapat dilihat lebih jelas pada gambar berikut.[6]

PENUTUP
A.    Kesimpulan
Motivasi dakwah adalah dorongan dalam diri seseorang dalam usahanya untuk memenuhi keinginan, maksud dan tujuan dalam mengajak manusia dengan cara yang bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah SWT untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan juga di akhirat.
B.     Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini, dapat memenuhi mata kuliah Psikologi Dakwah dengan baik dan benar. Di sisi lain, penulis juga berharap dengan adanya makalah ini dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat baik bagi mahasiswa maupun kalangan akademika pada khususnya.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya agar dapat menjadi yang lebih baik lagi.


[1] Komang Ardana, dkk, Perilaku Keorganisasian, Edisi kedua, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, hlm.30
[2] Wibowo, Perilaku dalam Organisasi, Edisi 1 cet.1, Jakarta: Rajawali Pers, 2013, hlm.109-110
[3] Dr. Wahidin Saputra, M.A., Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2011),  hlm.1.
[4] Anonim, Faktor-Faktor yang Memengaruhi Motivasi, (14 April 2013), Sumber : http://rumahkemuning.com/2013/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-motivasi/ diakses pada tanggal 23 Oktober pukul 19:27.
[5] Nanang Budianas, Pengertian Motivasi dan Bentuk Motivas,i (4 Februari 2013), Sumber : http://nanangbudianas.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-motivasi-dan-bentuk-motivasi.html diakses pada tanggal 23 Oktober 2015 pukul 14:20.
[6] http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24783/4/Chapter%20II.pdf

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Baca Online dan Seputar Blog
| Distributed By Gooyaabi Templates