July 23, 2014

Peran Sistem Informasi Manajemen Dakwah terhadap Lembaga Dakwah

PENDAHULUAN
           A.    LATAR BELAKANG
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya, atau sebuah sistem untuk menyediakan informasi guna mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi secara terintegrasi.
Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi dewasa ini membutuhkan keterlibatan banyak pihak di dalam organisasi, jika dibandingkan peran dan keterlibatanya pada periode-periode yang lalu. Begitu juga dengan sistem informasi manajemen dakwah dalam organisasi dakwah yang sangat terikat dan menguntungkan. Sebagaimana sudah disampaikan dengan meningkatnya kecenderungan organisasi berteknologi digital, maka sistem informasi di dalam organisasi dapat meliputi jangkauan yang semakin luas hingga kepada masyarakat, instansi pemerintahan lainnya, dan bahkan informasi mengenai perkembangan politik terakhir.
Satu alasan mengapa sistem informasi memainkan peran yang sangat besar dan berpengaruh di dalam organisasi adalah karena semakin tingginya kemampuan teknologi komputer dan semakin murahnya biaya pemanfaatan teknologi komputer tersebut. Berikut ini akan dijelaskan peran sistem informasi manajemen dakwah dalam lembaga dakwah.
    B.     RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang Dimaksud Sistem Informasi Manajemen Dakwah ?
2.Bagaimana Peran Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi ?
3.Bagaimana Peran Sistem Informasi Manajemen Dakwah dalam Lembaga Dakwah ?
PEMBAHASAN
    A.    Pengertian Sistem Informasi Manajemen Dakwah
Berdasarkan buku “Sistem Informasi untuk Manajemen Modern”, sistem informasi manajemen dakwah adalah suatu kelompok orang, seperangkat pedoman dan petunjuk, peralatan pengolah data (seperangkat elemen) memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data (mengoperasikan data dan barang) untuk mengurangi ketidakpastian pada pengambilan keputusan (mencari tujuan bersama) dengan menghasilkan informasi untuk manajer pada waktu mereka dapat menggunakannya dengan paling efisien (menghasilkan informasi menurut waktu rujukan).
Syopiansyah Jayaputra mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai kumpulan dari sistem manajemen atau sistem yang menyediakan informasi yang bertujuan mendukung operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi yang cenderung berhubungan dengan pengolahan informasi yang berbasis pada computer dengan mempertimbangkan informasi apa, untuk siapa, dan kapan harus disajikan.[1]
Sedangkan definisi dari Gordon B. Davis, sistem informasi manajemen adalah sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas pengertian sistem informasi manajemen dakwah adalah kumpulan komponen/subsistem informasi yang saling berhubungan dan mendistribusikan informasi untuk mengambil keputusan untuk pengelolaan sebuah organisasi/aktifitas dakwah. Sistem informasi manajemen dakwah juga dapat didefinisikan sebagai sistem informasi dalam manajemen dakwah yang disusun dengan mempergunakan prosedur-prosedur yang formal, dengan  tujuan memberikan informasi yang relevan kepada manajer baik itu informasi internal maupun informasi eksternal pada seluruh fungsi organisasi yang bersangkutan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara efektif.

    B.     Peran Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi memainkan peran yang kritikal di dalam organisasi. Sistem informasi ini sangat mempengaruhi secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat rencana, dan mengelola para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimana menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Oleh karenanya, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang pengambil keputusan. Semakin meningkat saling ketergantungan antara rencana strategis instansi, peraturan dan prosedur di satu sisi dengan sistem informasi (software, hardware, database, dan telekomunikasi) di sisi yang lainnya.
Perubahan di satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya. Hubungan ini menjadi sangat kritikal manakala manajemen ingin membuat rencana ke depan. Aktivitas apa yang akan dilakukan lima tahun ke depan biasanya juga sangat tergantung kepada sistem apa yang tersedia untuk dapat melaksanakannya. Sebagai contoh, peningkatan produktivitas kerja para pegawai sangat tergantung pada jenis dan kualitas dari sistem informasi organisasi. Perubahan lain dalam hubungan sistem informasi dengan organisasi adalah semakin meningkatnya cakupan dan ruang lingkup dari sistem informasi dan aplikasinya.[2] Peran baru sistem informasi manajemen dalam organisasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
   1.      Inisiasi dan perancangan sistem informasi strategis.
   2.      Perencanaan, pengembangan dan pengendalian infrastruktur.
   3.      Menggabungkan internet dan e-commerce kedalam bisnis.
   4.      Mengelola integrasi sistem, termasuk internet, intranet dan extranet.
   5.      Kerjasama dengan tingkat eksekutif dalam menjalankan bisnis.
   6.      Mengelola outsourcing.
  7.      Secara proaktif menggunakan pengetahuan bisnis dan teknologi untuk menggali ideide inovatif tentang TI.
   8.      Menciptakan aliansi bisnis dengan vendor dan IS Department dalam organisasi lain.
   9.      Menyediakan lingkungan komputasi yang baru.
 10.  Sebagai tambahan dari fungsi tradisioanl : pengelolaan keamanan sistem, pengembangan dan perawatan, operasional komputer.[3]
Kemampuan ini dapat digunakan untuk mendesain ulang dan mempertajam organisasi, mentransfer struktur organisasi, ruang lingkup organisasi, melaporkan dan mengendalikan mekanisme, praktik-praktik kerja, arus kerja, serta produk dan jasa. Pada akhirnya, proses bisnis yang dilakukan secara elektronis membawa organisasi lebih dikelola secara digital, yang membawa dampak pada hal-hal sebagai berikut:  
    a.       Organisasi semakin ramping. Organisasi yang gemuk dan birokratis lebih sulit untuk mengikuti perubahan yang pesat dewasa ini, kurang efisien, dan tidak dapat kompetitif. Oleh karenanya, banyak model organisasi ini sekarang dirampingkan, termasuk jumlah pegawainya dan tingkatan hirarkis manajemennya.
    b.      Pemisahan pekerjaan dari lokasi. Teknologi komunikasi telah mengeliminasi jarak sebagai satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam pekerjaan.[4]
   

   C.     Peran Sistem Informasi Manajemen Dakwah dalam Lembaga Dakwah
Berdasarkan peran sistem informasi manajemen dalam organisasi diatas, hal ini membuktikan bahwa keberadaan sistem informasi membawa dampak positif bagi kemajuan atau perkembangan dakwah. Kegiatan dakwah kini tidak hanya dilakukan oleh perorangan, tetapi juga dengan berjamaah, dengan maraknya organisasi dakwah, maka dapat dipastikan bahwa da’i sangat memerlukan akan adanya sistem informasi dakwah. Dengan adanya sistem informasi manajemen dakwah, kegiatan dakwah akan lebih terarah dan terukur keberhasilannya.[5]
Melihat pemakaian teknologi dari umat, seperti penggunaan telepon selular dan internet, kegiatan dakwah juga harus mampu memaksilakan media-media tersebut. Para da’i dan lembaga dakwah harus mampu merencanakan, menjalankan, mengontrol, dan mengevaluasi kegiatan dakwahnya yang berbasis teknologi informasi.
Dengan adanya sistem informasi, kita dapat melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan yang tinggi, menyediakan komunikasi dalam dan antar organisasi, menyimpan organisasi yang mudah diakses, meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Dakwah yang dulu hanya bisa disampaikan melalui tabligh, seiring dengan kemajuan teknologi kini berkembang bahwa dakwah tidak terbatas sampai dunia tabligh , tetapi bisa disampaikan melalui media internet walaupun satu ayat. Oleh karena itu, sistem informasi manajemen dakwah memiliki peran yang sangat penting, yaitu :
   1.      Sistem informasi manajemen dakwah merupakan sarana dan alat untuk menggambarkan secara faktual mengenai kondisi dan situasi internal maupun eksternal lembaga dakwah.
  2.      Sistem informasi manajemen dakwah, membantu untuk memaksimalkan setiap fungsi-fungsi atau bidang manajemen lembaga dakwah.
   3.      Sistem informasi manajemen dakwah dapat membantu lembaga dakwah untuk melaksanakan kegiatan dakwah yang objektif dan tentunya agar dawah tidak monoton dan kaku.
   4.      Dakwah perlu penyiaran, maka dari itu dalam menyiarkan risalah keagamaan tidak cukup dengan khutbah di atas panggung. Mengingat masyarakat yang sudah mengenal teknologi. Maka dalam berdakwahpun harus menggunakan komputer sebagai pusat informasi.
   5.      Dengan adanya sistem Informasi manajemen dakwah , lembaga dakwah menjadi sarana komunikasi yang efektif. Dakwah merupakan kegiatan komunikasi, sehingga ketika dalam berdakwah akan lebih efektif jika melibatkan komputer dan teknologi informasi.
Semakin berkembangnya sistem informasi manajemen dakwah telah menghasilkan jaringan komunikasi yang kuat yang dapat digunakan lembaga dakwah untuk melakukan akses informasi dengan cepat dari berbagai penjuru dunia serta untuk mengendalikan aktivitas yang tidak terbatas pada ruang dan waktu. Jaringan-jaringan ini telah mentransformasikan ketajaman dan bentuk aktivitas lembaga, menciptakan dasar-dasar dakwah untuk memasuki era digital. Jaringan yang terluas dan terbesar yang digunakan adalah internet. Hampir setiap orang di seluruh dunia ini, baik yang bekerja di dunia sains, pendidikan, pemerintah, maupun kalangan pebisnis menggunakan jaringan internet untuk bertukar informasi atau melakukan transaksi bisnis dengan orang atau organisasi lain di seluruh dunia. Internet menciptakan platform teknologi baru yang universal. Teknologi internet ini mampu mempertajam cara bagaimana sistem informasi digunakan dalam bisnis dalam kehidupan sehari-hari khususnya lemabaga dakwah.
PENUTUP
    A.    KESIMPULAN
Sistem Informasi Manajemen Dakwah ialah kumpulan komponen/subsistem informasi yang saling berhubungan dan mendistribusikan informasi untuk mengambil keputusan untuk pengelolaan sebuah organisasi/aktifitas dakwah.
Sistem informasi sangat mempengaruhi secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat rencana, dan mengelola para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimana menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat
Sistem informasi sangatlah tepat jika dijadikan media untuk mengembangkan misi dakwah. Karena dengan tidak melakukan tabligh akbar pun kita bisa menyebarluaskan dakwah ini kepada masyarakat dunia. Oleh karenanya, sistem informasi manajemen berbasis dakwah akan sesuai digunakan dalam lembaga dakwah. Dengan adanya sistem Informasi manajemen dakwah , lembaga dakwah menjadi sarana komunikasi yang efektif. Dakwah merupakan kegiatan komunikasi, sehingga ketika dalam berdakwah akan lebih efektif jika melibatkan komputer dan teknologi informasi
   B.     SARAN
Penulis berharap dengan adanya makalah ini, dapat memenuhi mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Dakwah dengan baik dan benar. Di sisi ain, penulis berharap makalah ini dapat dijadikan bahan bacaan yang barmutu, baik bagi kalangan mahasiswa maupun kalangan akademika pada umumnya sebagai motivasi atau inspirasi dalam mengembangkan kreatifitasnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini dan seterusnya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. “Sistem Informasi Manajemen”. 2012. http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/Makalah-SIM-kel-2-kelas-C.pdf, diakses pada tanggal 23 april 2015.
Pratiwi, Agita. “Ruang Lingkup dan Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Dakwah”. 2014. http://agitapratiwimda2011.blogspot.com/2014/01/ruang-lingkup-dan-perkembangan-sistem.html. diakses pada tanggal 23 april 2015.
Putra, Syopiansyah Jaya & Subiyakto, Aang. Pengantar Sistem Informasi. (Jakarta, UIN Jakarta Press, 2006).
Stutono, Djoko. “Sistem Informasi Manajemen”. 2007. http://www.perpustakaan.kemenkeu.go.id/FOLDERDOKUMEN/KT_SIM.pdf , diakses pada tanggal 23 april 2015.


[1] Syopiansyah Jaya Putra, Aang Subiyakto. Pengantar Sistem Informasi. (Jakarta, UIN Jakarta Press, 2006), hal. 82
[2] Djoko Sutono, Ak, “Sistem Informasi Manajemen”, diakses dari http://www.perpustakaan.kemenkeu.go.id/FOLDERDOKUMEN/KT_SIM.pdf ,pada tanggal 23 april 2015 pukul 20:24.
[3] Anonim, “Sistem Informasi Manajemen”, diakses dari http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/Makalah-SIM-kel-2-kelas-C.pdf, pada tanggal 23 april 20:37.
[4] Djoko Sutono, Ak, “Sistem Informasi Manajemen”, diakses dari http://www.perpustakaan.kemenkeu.go.id/FOLDERDOKUMEN/KT_SIM.pdf ,pada tanggal 23 april 2015 pukul 20:24.
[5] Agita Pratiwi, “Ruang Lingkup dan Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Dakwah”, diakses dari http://agitapratiwimda2011.blogspot.com/2014/01/ruang-lingkup-dan-perkembangan-sistem.html, pada tanggal 23 april 2015 pukul 20:44.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Baca Online dan Seputar Blog
| Distributed By Gooyaabi Templates