Evaluasi Manajemen Pelatihan Dakwah
EPENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Setelah kegiatan selesai, langkah yang selanjutnya
dilakukan adalah evaluasi. Demikian juga dengan pelatihan dakwah. Setelah
selesai tahap kegiatan pelatihan dakwah, maka dilakukan evaluasi.
Dengan adanya evaluasi kegiatan pelatihan dakwah
memungkinkan tiap yang terlibat dalam pelatihan dakwah akan terlihat hasilnya.
Evaluasi juga memberikan bahan perbaikan untuk masa yang akan datang. Hal ini
dikarenakan evaluasi akan menberikan keterangan tentang kelebihan dan kelemahan
pelatihan dakwah.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Dari uraian latar belakang diatas, rumusan masalah
dalam makalah ini antara lain:
a. Apa
yang disebut evaluasi pelatihan dakwah?
b. Apa
tujuan dari evaluasi pelatihan dakwah?
c. Apa
manfaat pelatihan dakwah?
d. Apa
sasaran atau objek evaluasi pelatihan dakwah?
e. Apa
prinsip dasar evaluasi pelatihan dakwah?
f. Bagaimana
evaluasi persiapan pelatihan dakwah?
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Evaluasi Pelatihan Dakwah
Evaluasi (bahasa Inggris:Evaluation) adalah proses penilaian.[1]
Evaluasi pelatihan dakwah merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pelatihan
dakwah. Setelah perencanaan (pra-pelatihan dakwah), dan pelaksanaan (proses
pelatihan dakwah), maka tibalah evaluasi (pasca pelatihan dakwah).[2]
Menurut Munir dan Wahyu, bahwa evaluasi dakwah adalah meningkatkan
pengertian manajerial dakwah dalam sebuah program formal yang mendorong para
manajer atau pemimpin dakwah untuk mengamati perialku anggotanya, lewat
pengamatan yang lebih mendalam yang dapat dihasilkan melalui saling pengertian
diantara kedua bela pihak.[3]
Evaluasi atau penilaian berarti penentuan kemajuan
pelatihan dakwah dengan tujuan yang telah ditentukan. Evaluasi pelatihan dakwah
merupakan suatu usaha untuk memperoleh informasi tentang hasil dari suatu
program pelatihan dakwah.
Evaluasi
dalam setiap kegiatan memiliki nilai penting, karena dengan evaluasi kita dapat
menentukan nilai atau manfaat dari kegiatan yang dilakukan , melalui informasi
yang diperoleh.[4]
B.
Tujuan
Evaluasi Pelatihan Dakwah
Secara umum tujuan evaluasi latihan antara lain adalah :
1. Mendapatkan
dan menganalisis infomasi untuk
mengetahui pencapaian tujuan jangka pendek dan jangka panjang pelatihan dakwan.
2. Menemukan
bagian-bagian dpelatihan dakwah mana yang berhasil mencapai tujuan, serta bagian-
bagian mana dari pelatihan dakwah yang kurang berhasil, sehingga dapat dibuat
langkah-langkah perbaikan dimasa yang akan datang.
3. Untuk
mengetahui program latihan terhadap efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan tugas dilapangan.
4. Memberi
kesempatan para peserta yang menyumbang saran dan penilaian terhadap program
yang dijalankan.
5. Untuk
mengetahui tingkat perubahan sikap serta tingkah laku peserta didik.
6. Untuk
menjadi alat pembantu dalam proses pelatihan dakwah. Apabila seorang siswa
mengetahui dirinya akan dievaluasi, maka tingkah laku dan proses belajar akan
dipengaruhi. Misalnya, bila setiap akhir pelatihan dakwah dilakukan ujian, maka
peserta akan berusaha sebaik mungkin. Ini berarti evaluasi mempunyai pengaruh
terhadap proses belajar dalam pelatihan dakwah, maka dapat digunakan
sebagaisarana untuk membantu proses belajar.
Sikap dan tingkah laku kualitas dan kuantitas seseorang menentukan pola reaksi seseorang dalam menghadapi persoalan.
Sikap dan tingkah laku tersebut dipengaruhi oleh pengalaman, pengetahuan, nilai, serta semangat hidup dari orang yang
bersangkutan.
C.
Manfaat
Evaluasi Pelatihan Dakwah
Evaluasi pelatihan dakwah memiliki banyak manfaat,
antara lain:
1. Memperoleh
informasi tentang hasil pelaksanaan program pelatihan dakwah.
2. Untuk
mengetahui relevansi program pelatihan dakwah dengan kebutuhan dilapangan.
3. Membuka
kemungkinan untuk memperbaiki atau menyesuaikan program pelatihan dakwah dengan
perkembangan keadaan.
4. Untuk
mengetahui apakah pelatihan dakwah bisa memerankan sebagai sebuah investasi
maksudnya semua yang mengikuti pelatihan dakwah dapat memperoleh keuntungan di
masa depan (investasi)
5. Untuk
menambah reputasi dan pengaruh bagi penyelenggara pelatihan dakwah
6. Untuk
mengetahui apakah kegiatan pelatihan dakwah perlu dilanjutkan atau dihentikan
Adapun manfaat dakwah secara khusus
antara lain :
1. Bagi
peserta evaluasi pelatihan dakwah membantu mereka dalam menilai pengetahuan dan
kemampuan yang baru diperolehnya dari pelatihan dakwah. Apakah pengetahuan dan
kemampuan yang sudah dimilikinya sesuai yang diinginkan sebelumnya.
2. Bagi
pelatih, dengan evaluasi mereka dapat menilai tingkat kesesuaian materi
pelatihan dakwah yang disampaikannya kepada peserta.
3. Bagi
ahli pelatih dakwah, evaluasi dapat membantu mereka dalam menggambarkan
realitas, sebagai bahan memberikan penghargaan atau kritik kepada pihak yang
terkait.
4. Bagi
penyelenggara pelatihan dakwah, evaluasi memiliki nilai penting dalam
mengetahui pencapaian pelatihan dakwah dan perubahan perilaku peserta
pelatihan.
D.
Sasaran
atau Objek Evaluasi Pelatihan Dakwah
Sasaran pokok evaluasi dibedakan menjadi dua. Pertama prestasi belajar peserta dengan
titik berat pada perkembangan sikap. Kedua
tingkah laku dan efisiensi serta
efektivitas penyelenggara latihan.
1. Menilai
prestasi belajar, yaitu tingkat pemahaman dan kesadaran peserta terhadap apa
yang dipelajari serta tingkat kemampuan peserta untuk melakukan sesuatu yang
bersangkutan dengan apa yang dipelajari. Untuk meengetahui nilai prestasi
belajar tersebut, bisa dilakukan dengan menilai prestasi belajar secara
individual, kelompok, maupun peserta secara keseluruhan.
2. Menilai
efisiensi dan efektivitas penyelenggara latihan
Efisiensi mengacu pada
ketepatan penggunaan sumber daya manusia, sarana, dana, waktu dan lingkungan.
Sedangkan efektivitas mengacu pada tingkat pencapaian tujuan. Keduanya dapat
dihubungkan dengan kegiatan latihan. Namun kedua ha itu pula sering kali tidak
sejalan. Misalnya yang efisien belum tentu efektif. Dalam rangka idealnya
adalah keduanya harus dicapai yaitu latihan yang efektif dan efisien. Tetapi
kalau boleh memilih maka boleh saja latihan efisien harus efektif.
Yang
termasuk didalam sasaran pokok tentang efisiensi dan efektivitasi penyelenggara
adalah:
a. Penampilan
pelatih
b. Penyediaan
berbagai kemudahan atau pemberian berbagai sarana dan fasilitas.
c. Tentang
bahan atau program belajar.
Adapun hal-hal yang harus dievaluasi
mencakup soal :
a. Penguasaan
bahan, tingkat partisipatif peserta
b. Sikap
dan gaya
c. Urutan
dan teknik penyajian
d. Penciptaan
suasana belajar
e. Alat
peraga atau suasana belajar yang digunakan dan seterusnya.
Evaluasi terhadap penyajian berbagai
kemudahan atau pembagian berbagai fasilitas dapat dilakukan oleh para peserta
pelatih atau penyelenggara pelatihan dalam bentuk nilai diri sendiri. Hal hal
yang dievaluasi dapat mencangkup :
a. Soal
penginapan
b. Pelayanan
kesehatan
c. Kesempatan
rekreasi
d. Pelayanan
transportasi
e. Pelayanan
administrasi
f. Soal
interaksi dan komunikasi antara berbagai pihak
g. Tentang
mengatur waktu untuk berbagai kegiatan dan sebagainnya.
Evaluasi terhadap bahan program belajar
dapat dilakukan oleh peserta maupun para pelatih. Hal hal yang dievaluasi dapat
mencangkup:
a. Tingkat
pemanfaatann atau bahan program belajar
b. Kesesuain
dalam kebutuhan
c. Tingkat
kesulitan atau kemudahan mencari sumber dan sebagainnya
Pada umumnya evaluasi pelatihan dakwah
meliputi evaluasi peserta program pengajaran, pelatih atau fasilitator,
penyelenggara, sarana dan prasarana, biaya, bahkan bila memungkinkan evaluasi
alumni, hingga tingkat penyerapan masyarakat di lapangan
E.
Prinsip
Dasar Evaluasi Pelatihan Dakwah
Prinsip dasar evaluasi pelatihan dakwah antara lain:
1. Evaluasi
dalam latihan partisipatif merupakan bagian integral belajar dari semua pihak
yang terlibat.
2. Karna
merupakan bagian integral proses belajar, arah evaluasi adalah demi perbaikan (
yang bersifat formatif ) dan demi pertanggungjawaban ( yang bersifat sumatif ).
3. Karna
arahnya demi perbaikan dan pertanggung jawaban, maka pelaksanaan evaluasi dapat
dilakukan dengan saling mengevaluasi dan melakukan evaluasi diri atau mengadakan
refleksi.
4. Evaluasi
dilakukan secara berkala
5. Pada
prinsipnya evaluasi baik dilakukan pada tahap pra latihan, tahap pelaksanaan
latihan dan tahap pasca latihan.
F.
Evaluasi
Persiapan Pelatihan Dakwah
Sebagai pedoman, Mettew Millas[5]
membuat suatu garis besar pertanyaan yang dapat digunakan sebagai sebuah daftar
bagi persiapan evaluasi:
1. Sebelum
latihan dilakukan, perlu diketahui :
a. Harapan-harapan
: apa yang menjadi harapan peserta, kepercayaan, ketakutan dan kekhawatiran
mereka terhadap sesuatu yang akan atau tidak akan terjadi.
b. Pengalaman
: latihan apa saja yang sebelumnya pernah mereka lakukan dan ikuti.
c. Tanggung
jawab : apa yang menjadi tanggung jawab tugas mereka sehari-hari, sebagai
pribadi dan anggota kelompok.
d. Hubungan
: bagaimana hubungan peserta dengan yang lain pada waktu yang lalu dan yang
akan datang.
2. Setelah
latihan perlu diketahui :
a. Reaksi
emosi ( perasaan ) : gunakan skala rating
b. Informasi
yang diminta ( pengertian apakah yang jelas atau tidak )
c. Perasaan
kompetensi dalam ketrampilan
d. Proses
kelompok : bagaimana caranya kelompok bekerja, baik atau buruk
e. Kebutuhan
lain berikutnya : apakah yang menjadi kebutuhan peserta dimasa yang akan datang
f. Jenis
ketrampilan yang ingin lebih ditingkatkan
g. Administrasi
dan pelayanan pemandu
h. Pelayanan
selama pelatihan
i.
Harapan peserta tentang pelayanan yang
sebaiknya dan dapat diberikan oleh pemandu pelatihan
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Evaluasi adalah suatu usaha untuk
mengukur dan memberi nilai secara obyektif pencapaian hasil-hasil yang telah di
rencanakan sebelumnya. Sedangkan evaluasi dakwah adalah suatu proses
pengumpulan data menganalisis informasi tentang efektifitas dan dampak dari
suatu tahap atau keseluruhan program.
Salah satu tujuan diadakan
evaluasi pelatihan dakwah adalah untuk menilai apakah proses pelatihan dakwah
yang telah dilaksanakan berhasil atau tidak, dan utuk menganalisis kelemahan
dan kelebihan dari pelatihan yang dilaksanakan, agar pelatihan yang akan
dilaksanakan dimasa yang akan datang bisa lebih baik.
Sasaran pokok evaluasi pelatihan dakwah ada dua yaitu: pertama prestasi
belajar peserta dengan titik berat pada perkembangan sikap. Kedua adalah
tingkah laku dan efesiensi serta efektivitas penyelenggaraan pelatihan.
B.
SARAN
Dengan
adanya makalah ini penulis berharap dapat memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Pelatihan Dakwah dengan baik. Penulis berharap makalah ini bisa menjadi bacaan
dan inspirasi yang baik khususnya mahasiswa dan kalangan akademika. Penulis
menyadari makalah ini banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran penulis
harapkan untuk memperbaiki makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Curtis, dan B. Floyd, James J. Winsor, Jerryl L. Komunikasi Bisnis
dan Profesional. Remaja Rosdakarya: Bandung. 1996.
kusnawan,Aep
kusmawan, Aep Sy Firdaus. Manajemen
Pelatihan Dakwah. Jakarta: Rineka Cipta.2009.
Moekijat.
Evaluasi Latihan.Mandar Maju:
Bandung. 1993.
Ribat,L.Modul Training for Trainer (TOT). Pesantren
FZQ: Jati Nangor. 2002.
[1] Curtis, Dan B; Floyd, James J.; Winsor, Jerryl L. Komunikasi Bisnis
dan Profesional. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1996. Hal 414
[2] Moekijat, Evaluasi
Latihan, Mandar Maju, Bandung, 1993, hlm.40.
[4] Aep kusmawan, Aep Sy Firdaus, Manajemen Pelatihan Dakwah, Jakarta:Rineka
Cipta.2009. hlm. 179-180.
0 komentar:
Post a Comment