January 01, 2016

Pengembangan Dakwah

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Manajemen dakwah adalah suatu proses untuk merencanakan tugas, mengelompokkan tugas, menghimpun dan menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompok-kelompok tugas itu dan kemudian menggerakkannya ke arah pencapaian tujuan dakwah .[1]
Diawal sudah dibahas mengenai  perencanaan dakwah, pengorganisasian dakwah,pergerakan dakwah,pengendalian dan evaluasi dakwah,sumber daya manusia dalam manajemen dakwah serta kepemimpinan dalam manajemen dakwah,dalam kesempatan ini akan dibahas mengenai pengembangan dan peningkatan pelaksanaan dakwah.
Peningkatan dan pengembangan pelaksanaan dakwah  dilakukan setelah diadakan penelitian dan penilaian terhadap jalannya proses dakwah. Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pengembangan dan peningkatan pelaksanaan dakwah.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang latar belakang diatas maka rumusan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.       Apakah pengertian pengembangan dakwah?
b.      Apakah prinsip-prinsip pengembangan dakwah?








PEMBAHASAN
A.    Pengembangan Dakwah
Pengembangan  (developing) merupakan salah satu perilaku manajerial yang meliputi pelatihan (couching) yang digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan seseorang dan memudahkan penyesuaian terhadap pekerjaan dan kemajuan kariernya. Proses pengembangan ini didasarkan atas usaha untuk mengembangkan sebuah kesadaran,kemauan,keahlian serta keterampilanpara elemen dakwah agar proses dakwah berjalan secara efektif dan efisien.[2]
Rasulullah selalu mendorong umatnya untuk selalu meningkatkan kualitas,cara kerja,dan sarana hidup,serta memaksimalkan potensi sumber daya alam semaksimal mungkin. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Jaatsiyah :13, yanh kurang lebih artinya :
Dan dia menundukkan untuk mu apa yang ada di langit dan apa yang ada semua di bumi, (sebagai rahmad) dari pada-Nya. Sebenarnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.”
Dalam dunia manajemen,proses pengembangan (organization delevopment) merupakan sebuah usaha jangka panjang yang didukung oleh manajemen puncak untuk memperbaiki proses pemecahan masalah dan pembaruan organisasi. Secara individual proses pengembangan  yang berorientasi kepada perilaku para da’i memiliki beberapa keuntungan potensial dalam proses pergerakan dakwah khususnya bagi para pemimpin dakwah. Diantara keuntungan-keuntungan tersebut antara lain adalah:
a.       Terciptanya hubungan kerja sama yang bersifat mutualisme antara seorang manajer atau pemimpin dakwah serta para anggota lainnya.
b.      Dapat mengidentifikasi dan menyiapkan orang untuk mengisi posisi-posisi tertentu dengan rasa tanggung jawab yang lebih besar dalam organisasi.
c.       Dapat memberikan suatu rasa kepuasan karena membantu anggotanya untuk tumbuh dan berkembang.[3]


B.     Prinsip-prinsip Pengembangan Dakwah
Dalam sebuah proses pengembangan terdapat beberapa prinsip yang akan membawa kearah pengembangan dakwah. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah:
a.       Mengidentifikasi kebutuhan akan pelatihan
Proses pengembangan keterampilan da’i bertujuan untuk menentukan apa yang mereka ketahui dan apa yang harus mereka ketahui dalam menyiapkan mereka untuk terjun langsung ke objek dakwah. Kebutuhan akan lebih banyak pelatihan dapat diidentifikasi pada perbedaan antara keterampilan yang dimiliki sekarang dengan keterampilan yang dibutuhkan,yaitu dengan melakukan analisis terhadap kinerja para da’i.
b.      Membantu rasa percaya diri da’i
Melatih (coach)[4] akan lebih berhasil jika da’i merasa yakin bahwa ia akan berhasil mempelajari suatu keterampilan. Dalam hal ini manajer dakwah harus memberikan peluang  yang cukup bagi para da’i untuk memperoleh kemajuan dan keberhasilan dalam menguasai materi keterampilan,oleh karena itu dibutuhkan sebuah kesabaran.
c.       Membuat penjelasan yang berarti
Dalam proses peningkatan pemahaman serta daya ingat selama pelatihan harus dibangun atas dasar pengetahuan. Pada saat menjelaskan sebuah prosedur maka harus diupayakan untuk menggunakan bahasa yang jelas,lugas,dan menghindari instruksi yang kontradiktif. Dengan demikian penjelasan dapat diterima sesuai dengan pemahaman yang dimiliki.
d.      Membuat uraian pelatihan untuk memudahkan dalam pembelajaran
Jika diadakan pelatihan formal atau pun nonformal, maka sebelum mengajarkan suatu pengetahuan harus dijelaskan terlebih dahulu mengenai prosedur keterampilan yang akan diajarkan. Selain hal tersebut dalam penyampaian teori harus diusahakan untuk memberikan teori-teori yang mudah terlebih dahulu,kemudian setelah itu baru teori-teori yang lebih kompleks.
e.       Member kesempatan untuk berpraktik secara umpan balik
Setelah semua materi diberikan, maka sehendaknya memberikan kesempatan untuk mempraktekkan atau mendemonstrasikan materi-materi yang telah disampaikan. Ketika mempraktekkan maka instruktur harus mampu mengkondisikan keadaan. Apabila terjadi kesalahan dalam mempraktekkan materi tersebut maka instruktur harus mampu membenarkan dan menyakinkan para da’i bahwa kesalahan-kesalahan itu merupakan sebuah proses pengalaman belajar bukan suatu kegagalan pribadi. Memberikan aplaus[5] atas kemajuan da’I juga merupakan sebuah sugesti bagi nya akan sebuah keberhasilan.
f.       Memeriksa apakah program pelatihan itu berhasil
Langkah terpenting dalam program pengembangan adalah dengan meninjau atau memeriksa kembali, apakah keterampilan dan pengetahuan yang ditargetkan telah berhasil dipelajari. Indikator keberhasilannya adalah dengan membuat standar bahwa proses keberhasilan itu dapat diukur dengan melakukan sebuah praktik yang kemudian disesaikan dengan teori yang telah diberikan.
g.      Mendorong aplikasi dari keterampilan dalam kerja dakwah
Setelah dilakukan proses pelatihan kepada para da’I,maka langkah penting selanjutnya bagi para manajer dakwah adalah mengaplikasikan beberapa prinsip serta prosedur dalam pemecahan masalah-masalah actual yang berhubunagan dengan kerja dakwah.[6]
Setelah kita mengetahui prinsip-prinsip dalam pengembangan dakwah,agar para da’i dapat menterjemahkan bakat dari kreativitas mereka menjadi sebuah hasil maka untuk meningkatkan daya kreativitas dan kemampuan para anggota nya setidaknya para pemimpin dakwa harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
a)      Menghasilkan sebuah ide
Dalam sebuah organisasi menghasilkan sebuah ide sangat tergantung pada manusia dan arus informasi antara organisasi dan lingkungannya.
b)      Mengembangkan ide
Dalam proses pengembangan ide dirangsang dengan konteks eksternal,dan pengembangan ide dalam organisasi ini sangat tergantung pada budaya organisasi dan proses organisasi dakwah itu sendiri.
c)      Iplementasi
Iplementasi merupakan sebuah proses kreatif organisasi,dimana terdiri dari langkah-langkah pengembangan yang dapat membantu dalam pemecahan serta menciptakan tindakan atau kegiatan kreatif dakwah.
Para pelaku dakwah akan banyak menghabiskan waktunya dalam organisasi untuk membuat strategi masa depan yang mantap. Hal ini berarti, bahawa elemen kunci kemajuan lembaga dakwah terletak pada perkembangan para anggotanya.[7]
Pendidikan dan pelatihan untuk para da’i sangat penting dan efektif dalam organisasi dakwah. Namun usaha ini masih sedikit yang melakukan. Lemahnya pengembangan da’i ini disebabkan oleh beberapa faktor,diantara nya adalah:
1.      Pertumbuhan profesionalitas dianggap sebagai tanggung jawab andividu da’i. Masing-masing da’i dituntut untuk tetap adaptif dengan belajar secara autodidak.
2.      In servis education ( program pendidikan lanjut untuk para praktisi dakwah ). Ini dapat dilakukan  dengan menyekolahkan mereka sesuai dengan disiplin dan keahlian mereka pada instansi yang terkait.
3.      Materi yang ada secara teoretis harus relevan dengan aktivatas dakwah sesuai dengan kehidupan umat. Artinya materi dakwah harus dapat merefleksikan sebuah inovasi dakwah yang efektif serta proses perubahan yang direncanakan (planned change) dalam sebuah organisasi.[8]
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemimpin dakwahuntuk mengembangkan kemampuan para da’i, diantaranya adalah:
a.       Pemimpin dakwa harus memiliki waktu yang cukup untuk melakukan perencanaan dan pelatihan
b.      Menghadiri program pelatihan dakwah tersendiri
c.       Menyediakan recources, bantuan logistik, serta prasarana lainnya
d.      Membuat kebijakan-kebijakan untuk mengenali dan menghargai individu-individu yang ingin berkembang.
Akan tetapi cara terpenting yang harus dilakukan adalah seorang pemimpin dakwah harus menjadi figure yang selalu kreatif,inovatif dan berusaha untuk menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kemudian dibuktikan secara aktualdalam memimpin organisasi dakwah.
Peningkatan dan penyempurnaan terhadap proses dakwah dapat dilakukan setelah diadakan penelitian dan penilaian terhadap jalannya proses dakwah secara menyeluruh setelah suatu proses usaha selesai.[9]
Misalnya suatu rencana dakwah ditetapkan untuk jangka waktu lima tahun,maka pada akhir jangka waktu tersebut,pemimpin dakwah perlu melakukan penelitian dan penilaian terhadap jalannya proses dakwah secara menyeluruh. Melalui penelitian dan penilaian tersebut maka dapat diketahui kelemahan dan kelebihan yang ada. Dengan data yang telah diperoleh maka pemimpin dakwah dapat memperbaiki dakwah diperiode selanjutnya.

PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari uraian diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Pengembangan  (developing) merupakan salah satu perilaku manajerial yang meliputi pelatihan (couching) yang digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan seseorang dan memudahkan penyesuaian terhadap pekerjaan dan kemajuan kariernya.
Setidaknya ada tujuh prinsip yang dapat dilakukan untu meningkatkan dan mengembangkan pelaksanaan dakwah diantaranya yaitu:
1)      Mengidentifikasi kebutuhan akan pelatihan
2)      Membantu rasa percaya diri da’i
3)      Membuat penjelasan yang berarti
4)      Membuat uraian pelatihan untuk memudahkan dalam pembelajaran
5)      Member kesempatan untuk berpraktik secara umpan balik
6)      Memeriksa apakah program pelatihan itu berhasil
7)      Mendorong aplikasi dari keterampilan dalam kerja dakwah
Peningkatan dan penyempurnaan terhadap proses dakwah dapat dilakukan setelah diadakan penelitian dan penilaian terhadap jalannya proses dakwah secara menyeluruh setelah suatu proses usaha selesai.
Untuk lebih meningkatkan penyelenggaraan dakwah, terutama dalam menghadapi perubahan masyarakat yang sangat pesat dan kompleks, para pelaku dakwah terutama pimpinannya perlu meningkatkan kemampuan manajemennya.Sehingga penyelenggaraan dakwah dapat berjalan secara efektif dan efisien.
B.     Saran
Dengan adanya  makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kriteria sempurna. Untuk itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pembuatan makalah yang selanjutnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

  Munir ,Muhammad dan Wahyu Ilaihi.Manajemen Dakwa., ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2006).

Shaleh,Abd.Rosyad .Manajemen Da’wah Isla., ( Jakarta : Bulan Bintang. 1993).




[1] Abd.Rosyad Shaleh, Manajemen Da’wah Islam, ( Jakarta : Bulan Bintang, 1993), hlm.34
[2] Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006),hlm.243
[3] Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006),hlm.244.
[4] Coaching secara harfiah, berarti latihan atau kegiatan latihan untuk mempertinggi keterampilan dan kemampuan anggota organisasi.
[5]  Merupakan sebuah bentuk pengakuan yang memperlihatkan apresiasi kepada orang lain untuk  kinerja yang telah dilakukan, keberhasilan yang memadai,serta kontribusi yang penting bagi kemajuan organisasi.
[6] Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006),hlm.245-247.
[7] Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006),hlm.248-249.
[8] Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006),hlm.250-251.
[9] Abd.Rosyad Shaleh, Manajemen Da’wah Islam, ( Jakarta : Bulan Bintang, 1993), hlm.150.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Baca Online dan Seputar Blog
| Distributed By Gooyaabi Templates