June 21, 2015

Pemrosesan Data dan Distribusi Informasi

PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.[1]
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pemrosesan data ?
2.      Apa yang dimaksud dengan database ?
3.      Bagaimana proses pembuatan database ?
4.      Apa yang dimaksud distribusi informasi ?
5.      Bagaimana cara mendistribusikan informasi ?




PEMBAHASAN
A.      Pengertian Pemrosesan Data
Pemrosesan data (Inggris: data processing) adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan. Pemrosesan data ini sering menggunakan komputer sehingga bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi. Kedua istilah ini mempunyai arti yang hampir sama, pemrosesan data mengolah dan memanipulasi data mentah menjadi informasi (hasil pengolahan), sedangkansistem informasi memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi sebagai produk keluaran.[2]
B.       Pengertian Database
Database adalah suatu kumpulan data terhubung ( interrelated data) yang di simpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data ( contolled redundancy ) dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh suatu atau lebih program aplikasi secara optimal. Data ini juga disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakanya sehingga data ini di simpan sedemikian rupa supaya adanya penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat di lakukan dengan mudah dan terkontrol.  
Menurut James F. Courtney Jr. dan David B. Paradice dalam buku “Database System for Management“ menjelaskan bahwa sistem database adalah sekumpulan database yang dapat dipakai secara bersama-sama, personala-personal yang merancang dan mengelolah database,  teknik-teknik untuk merancang dan mengelola database, serta komputer untuk mendukungnya. [3]
Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem database mempunyai beberapa elemen penting, yaitu database, perangkat keras sebagai pendukung operasi pengolahan data, serta manusia mempunyai peran penting dalam sistem tersebut. Dua tujuan utama dari konsep dari database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data.
C.       Proses Pembuatan Database
Secara teori Database adalah suatu sistem yang memproses input berupa data menjadi output yaitu informasi yang diinginkan. Untuk memperoleh Database yang handal perlu diperhatikan hal-hal seperti keamanan data, kualitas data, kemudahan akses, kemudahan pengolahan data, dan kemungkinan untuk pengembangan Database tersebut. Pada DataBase Manajemen System (DBMS) yang tersentralisasi kegagalan pada suatu site akan mematikan seluruh operasional DBMS. Namun pada Distributed DataBase Manajemen System (DDBMS) kegagalan pada salah satu site, atau kegagalan pada hubungan komunikasi dapat membuat beberapa site tidak dapat di akses, tetapi tidak membuat operasional DBMS tidak dapat dijalankan. Dan juga jika terjadi kegagalan dalam pengaksesan data pada suatu site di karenakan jaringan komunikasi terputus maka site yang ingin mengakses data tersebut dapat mengakses pada site yang tidak mengalami kerusakan.[4]
Data base adalah sistem file komputer yang menggunakan cara pengorganisasian tertentu, yang dimaksudkan untuk mempercepat pembaharuan masing-masing record, serta pembaharuan secara serempak atas record terkait, juga untuk mempermudah dan mempercepat akses terhadap seluruh record lewat program aplikasi, serta akses terhadap seluruh record lewat program aplikasi, serta akses yang cepat terhadap data yang tersimpan yang harus digunakan secara bersama-sama untuk dibaca guna penyusunan laporan-laporan rutin atau khusus.
Manajemen file mengandung arti bahwa data base memiliki suatu tempat yang terstruktur sehingga memungkinkan program untuk menggabungkan berbagai data, record, file yang ada dalam database. Manajemen file ialah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Manajemen file harus dipahami oleh pengelola data base sehingga struktur data base yang berisi data, record, file yang ada dalam database dapat memberikan kemudahan bagi pemakai. Data base mempermudah dalam pemutakhiran cepat dari masing-masing record dan dalam pemutakhiran serempak artinya data base memungkinkan adanya suatu entri masukan yang akan dapat memperbaharui semua record yang terkait dengan suatu transaksi secara serempak.
Mempermudah akses terhadap semua record lewat seluruh program aplikasi berarti bahwa definisi data standar memungkinkan, program aplikasi untuk menunjang aktivitas setiap fungsi manajemen antara lain : manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen operasisonal dan manajemen personalia.
Pada prinsipnya menciptakan data base mecakup tiga langkah yaitu[5] :
1.      Menentukan kebutuhan data, ada dua pendekatan yaitu :
a.       Pendekatan berorientasi proses
                                            i.            Tentukan masalah
                                          ii.            Kenali keputusan yang diperlukan
                                        iii.            Deskripsikan kebutuhan informasi
                                        iv.            Tentukan pemrosesan yang diperlukan
                                          v.            Tentukan kebutuhan data
                                        vi.            Spesifikasi data
b.      Pendekatan model perusahaan
                                            i.            Buat model data enterprise
                                          ii.            Model data enterprise
                                        iii.            Kembangkan database
                                        iv.            Database
2.      Menjelaskan data
Sistem manajemen database menggunakan istilah-istilah spesifik untuk menggambarkan definisi data yang mereka miliki. Setelah elemen-elemen data yang diperlukan ditentukan, maka dijelaskan dalam bentuk kamus data.
Kamus data dapat berupa kertas atau file komputer. Jika berupa file sistem kamus data diperlukan untuk menciptakan dan memeliharanya, serta mempersiapkan untuk digunakan. Setelah kamus data diciptakan, penjelasanya harus dimasukan dalam DBMS.
3.      Memasukan data
Setelah skema dan subskema diciptakan, data dapat dimasukkan ke dalam database. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengetik data langsung ke dalam DBMS, membaca dari pita atau piringan, atau menscan data secara optis.
Dalam memilih DBMS perlu beberapa pertimbangan, bukan hanya karena mahal harganya. Ada empat hal yang terpenting, yaitu :
a.       Bahasa query
b.      Pertimbangan keamanan
c.       Biaya tak langsung pemrosesan
d.      Kecocokan dengan tipe aplikasi.
Data merupakan suatu bahan atau sumber yang terpenting didalam organisasi, oleh karena itu organisasi-organisasi dan para manajer perlu untuk memahami  manajemen  data, yaitu suatu aktivitas pengelolaan data  dengan berdasarkan  teknologi informasi.
Apa yang akan dirasakan apabila seorang eksekutif tidak mengerti  komputer  sedangkan dokumen  yang dimiliki perusahaan sangat banyak dan berada dimana – mana, sebagai eksekutif perusahaan  mungkin akan frustasi dan tegang dalam menghadapi kondisi tersebut.
Sebaliknya didalam pendekatan manajemen database, file-file dikumpulkan disuatu tempat umum dengan menggunakan aplikasi paket program tertentu, sehingga data dapat dengan mudah digunakan untuk kepentingan pemakai, sedangkan aplikasi paket program yang sering digunakan adalah sistem manajemen database (Database Management System / DBMS) berfungsi sebagai software pembantu  pengguna database.
Database yang umum dikembangkan dalam pendekatan proses, data dikumpulkan dan disusun sesuai struktur data, dengan demikian dapat memberikan kemudahan didalam pencarian dan mengamankan data untuk kepentingan proses lebih lanjut..
Pemrosesan file meliputi pembaharuan dan penggunaan data-data  untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan, antara lain :
a.       Pembaharuan dan pembuatan database  untuk membantu transaksi bisnis dari  berbagai aktivitas yang membutuhkan perubahan didalam data perusahaan.
b.      Menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi setiap pengguna aplikasi yang menggunakan program komputer.
D.      Pengertian Aliran/Distribusi Informasi
Aliran informasi atau dikenal juga dengan distribusi informasi, adalah proses dimana informasi yang tepat disampaikan pada orang yang tepat, pada waktu yang diinginkan. Pendistribusian informasi dalam organisasi adalah cara-cara untuk memperoleh informasi dan berbagi informasi pada rekan kerja baik itu menggunakan metode-metode elektronik seperti situs web kolaborasi, intranet, dan apabila cara-cara dengan teknologi tidak dimungkinkan bisa jadi cara ini menggunakan arsip atau distribusi berkas secara manual.
Aliran informasi dalam organisasi adalah perpindahan informasi dalam struktur organisasi dan metodologi yang digunakan (saluran) dalam memindahkan informasi ini terkait dengan budaya organisasi, proses, waktu, dan pemaknaan sehingga informasi ini dianggap sebagai nilai, pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Distribusi informasi biasanya digunakan sebagai cara untuk menjalankan rencana komunikasi dan merespon permintaan-permintaan (yang seringkali tidak disangka) akan informasi tertentu. Aliran informasi dalam suatu organisasi adalah suatu proses dinamik; dalam proses inilah pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan, dan dinterpretasikan. Proses ini berlangsung terus dan berubah secara konstan, artinya komunikasi organisasi bukanlah sesuatu yang terjadi kemudian berhenti. Komunikasi terjadi sepanjang waktu.[6]
E.       Distribusi Informasi
Data dan informasi diperlukaan oleh semua unit kerja dan semua tingkat kegiatan sebagai bahan komunikasi organisasi. Dokumen informasi fisik dapat dikomunikasikan secara tradisional, sedangkan data atau informasi nonfisik dapat dikomunikasikan secara elektronik. Karena itu arus komunikasi data dan informasi menjadi sangat penting untuk menjalankan roda organisasi. Arus tersebut dewasa ini dikenal sebagai arus informasi jaringan yang terdiri dari distribusi informasi, arus informasi vertikal, arus informasi horizontal.
Distribusi informasi dapat dilakukan secara tradisional yaitu dengan penyampaian fisik dokumen informasi sendiri, atau secara modern dengan elektronik, misalnya melalui area lokal (Local Area Network/LAN) maupun jaringan komputer terminal atau area luas (Wide Area Network/WAN). Dewasa ini kegiatan sistem informasi manajemen banyak menggunakan cara pengiriman modern.
Setiap kegiatan pasti memerlukan data dan informasi, baik berasal dari unit kerja sendiri atau dari unit kerja lain. Tiap kegiatan juga akan menghasilkan data dan informasi baru, baik yang akan digunakan untuk keperluan unit bersangkutan atau dikirim ke unit lain yang memerlukan. Itulah hakikat dari pekerjaan dengan pendekatan sistem, dimana terjadi interaksi satu sama lain yang diatur dalam bentuk metode kerja, prosedur kerja, dan arus kerja, baik yang menyangkut pekerjaan fisik maupun pekerjaan data dan informasi.
Data dan informasi yang dihasilkan dari setiap kegiatan diperlukan juga oleh tingkat manajemen diatasnya atau unit lainya dalam organisasi, demikian seterusnya sehingga terjadi suatu arus informasi dalam unit kerja tertentu yang disebut arus informasi vertikal, dan antar unit kerja dengan unit kerja lainya dalam suatu organisasi yang disebut arus horizontal.
Arus data dan informasi yang bersifat kebijakan organisasi akan dimulai dari manajemen lini atas kemudia mengalir ke bawah sampai tingkat operasional. Arus data dan informasi pelaksanaan akan berjalan dari bawah ke atas. Sebagaimana disebutkan diatas, arus tersebut disebut arus vertikal. Data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan pelaksnaan juga dapat berjalan kesamping atau horizontal.
1.      Arus informasi vertikal
Arus informasi vertikal adalah arus yang mengalirkan data dan informasi antara beberapa subsistem informasi dari atas kebawah maupun dari bawah ke atas. Untuk mendalami arus informasi vertikal, diperlukan pengenalan terhadap struktur-struktur organisasi sehingga kita mengetahui secara jelas tingkat dan kedudukan subsistem informasi dalam organisai masing-masing.
Kebijakan
Perencanaan
Anggaran
Tujuan

Pendapatan
Biaya
Keuntungan

Jadwal
Perhari Target

Barang
Jasa
Aktivitas
Pada gambar diatas terlihat bahwa manajemen lini atas membuat kebijakan, perencanaan, tujuan organisasi dan anggaran yang akan dilaksanakan oleh unit-unit. Informasi dari lini atas tersebut akan diteruskan ke manajemen lini tengah untuk diterjemahkan menjadi sasaran pendapatan, biaya dan keuntungan. Lini tengah bertugas memeriksa, menganalisis dan memodifikasi informasi lini atas berdasarkan keseluruhan kebijakan perencanaan sehingga tercapai kesepakatan antara kedua lini unit bersangkutan.
Manajemen lini tengah kemudian menyusul jadwal spesifik dan perhitungan target untuk diteruskan pada manajemen operasional. Lini terakhir ini mempunyai tugas memproduksi barang dan jasa sesuai dengan sasaran pendapatan dan keuntungan sehingga pada tahap berikutnya organisasi sanggup mencapai keseluruhan tujuan da perencanaan.
Tingkat manajemen ketiga atau manajemen lini bawah disebut manajemen operasional. Pada gambar terdapat variasi pada posisi manajerial tingkat tengah. Para manajer tersebut terlibat dalam fungsi-fungsi utama organisasi seperti pemasaran, produksi dan keuangan. Berdasarkan kebutuhan organisasi, pembagian divisi kerja manajerial dapat dibuat lain dari fungsi departemental, misalnya berdasarkan produk, wilayah, atau tipe pelanggan.
Pada praktek nyata untuk arus komunikasi informasi yang bergerak vertikal keatas umumnya berjalan seperti berikut. Data kegiatan transaksi (catatan) yang terjadi pada lini operasional, misalnya dinaikkan ke tingkat manajemen lini bawah (kepala seksi). Pada tingkat tersebut data catatan-catatan kegiatan yang sama akan diubah ke dalam file tertentu. File tersebut akan diteruskan ke atas ke manajer lini tengah untuk dibuat file bulanan misalnya. File bulanan tersebut dinaikan lagi ke atas ke manajer lini atas untuk digabungkan bersama file-file bulanan kegiatan lain yang ada pada satu unit kerja untuk diolah menjadi database bulanan kegiatan unit kerja secara keseluruhan. Misalnya kegiatan unit kerja pemasaran, produksi, teknik, keuangan, personalia, perbekalan, humas, sekretariat, dan sebagainya.
2.      Arus informasi horizontal.
Arus informasi horizontal adalah arus yang mengalirkan data dan informasi antara subsistem-subsistem informasi yang sejajar atau satu tingkat, baik pada unit kerja yang sama atau pada unit kerja yang berlainan. Contoh hubungan setingkat pada unit kerja yang sama adalah arus antara susistem informasi pengolahan pesanan dengan subsistem informasi penjualan pada unit kerja pemasaran. Contoh hubungan setingkat antar unit kerja adalah arus antara subsistem informasi penjualan dengan subsistem informasi akuntansi.
Beberapa unit kerja pada tingkat operasional misalnya pada perusahaan pesawat terbang niscaya memerlukan data daftar para penumpangya.  File tiket pada arus informasi selain di informasikan pada arus vertikal, juga didistribusikan juga secara horizontal ke lain-lain unit tingkat manajemen lini bawah yang ada dalam organisasi. Contoh file tiket seperti berikut
No
Nama
Alamat
Rute
Tgl
Jam
No.Pswt
Bandara
Harga
Disamping unit pemasaran sendiri juga memerlukan catatan jumlah tiket, maka unit-unit lain pada manajemen lini tengah juga memerlukan file tersebut. Masing-masing unit dapat membuka file yang sama pada komputer sebagai bagian dari kerja sama jaringan. Unit-unit tersebut misalnya adalah unit pasasi untuk keperluan pemberangkatan penumpang di bandara, unit teknik memerlukanya untuk keperluan penjadwalan  pemakaian dan keberangkatan pesawat, penyiapan jumlah kapasitas kursi dan bahan bakar pesawat. Unit perbekalan memerlukan data untuk penyediaan makan.[7]










PENUTUP
A.      Kesimpulan
Secara teori Database adalah suatu sistem yang memproses input berupa data menjadi output yaitu informasi yang diinginkan. Untuk memperoleh Database yang handal perlu diperhatikan hal-hal seperti keamanan data, kualitas data, kemudahan akses, kemudahan pengolahan data, dan kemungkinan untuk pengembangan Database tersebut.
Data dan informasi diperlukaan oleh semua unit kerja dan semua tingkat kegiatan sebagai bahan komunikasi organisasi. Dokumen informasi fisik dapat dikomunikasikan secara tradisional, sedangkan data atau informasi nonfisik dapat dikomunikasikan secara elektronik. Karena itu arus komunikasi data dan informasi menjadi sangat penting untuk menjalankan roda organisasi. Arus tersebut dewasa ini dikenal sebagai arus informasi jaringan yang terdiri dari distribusi informasi, arus informasi vertikal, arus informasi horizontal.
B.       Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini, dapat memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Dakwah dengan baik dan benar. Di sisi lain, penulis berharap makalah ini dapat dijadikan bahan bacaan yang barmutu, baik bagi kalangan mahasiswa maupun kalangan akademika pada umumnya sebagai motivasi atau inspirasi dalam mengembangkan kreatifitasnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini dan seterusnya.





DAFTAR PUSTAKA
[1] Iamrul Rulchan, “Peranan Sistem Informasi Manajemen”, diakses dari http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.com/2013/10/peranan-sistem-informasi-manajemen.html pada tanggal 18 mei 2015 pukul 20:52.
[1] Yusrizal F, “Sistem Informasi Manajemen”, diakses dari http://fyusrizal.blogspot.com/2012/12/sistem-informasi-manajemen-1.html pada tanggal 13 mei 2015 pukul 15:02.
[1] Feniyaman Hura, “Konsep dan Peran Database dalam SIM” , diakses dari http://feniyamanhura.blogspot.com/2013/07/konsep-dan-peranan-database-didalam-sim.html pada tanggal 13 mei 2015 pukul 14:58.
[1] Agus Bongsu, “Database Distribusi”, diakses dari http://sisfo08.blog.com/2011/04/database-distribusi/ pada tanggal 18 mei 2015 pukul 20:54.
[1] Anonim, “SIM”, diakses dari elearning.upnjatim.ac.id/courses/01014/.../SIM.doc?...pada tanggal 18 mei 2015 pukul 20:57.
[1] Idra Ki, “Aliran Informasi dalam Organisasi”, diakses dari http://katarizon.blogspot.com/2013/09/aliran-informasi-dalam-organisasi.html?m=1 pada tanggal 29 april 2015 pukul 20:44.
[1] Drs. Zulkifli Amsyah. MLS, Manajemen Sistem Informasi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta : 2005,  Hal 427-437.




[1] Iamrul Rulchan, “Peranan Sistem Informasi Manajemen”, diakses dari http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.com/2013/10/peranan-sistem-informasi-manajemen.html pada tanggal 18 mei 2015 pukul 20:52.
[2] Yusrizal F, “Sistem Informasi Manajemen”, diakses dari http://fyusrizal.blogspot.com/2012/12/sistem-informasi-manajemen-1.html pada tanggal 13 mei 2015 pukul 15:02.
[3] Feniyaman Hura, “Konsep dan Peran Database dalam SIM” , diakses dari http://feniyamanhura.blogspot.com/2013/07/konsep-dan-peranan-database-didalam-sim.html pada tanggal 13 mei 2015 pukul 14:58.
[4] Agus Bongsu, “Database Distribusi”, diakses dari http://sisfo08.blog.com/2011/04/database-distribusi/ pada tanggal 18 mei 2015 pukul 20:54.
[5] Anonim, “SIM”, diakses dari elearning.upnjatim.ac.id/courses/01014/.../SIM.doc?...pada tanggal 18 mei 2015 pukul 20:57.
[6] Idra Ki, “Aliran Informasi dalam Organisasi”, diakses dari http://katarizon.blogspot.com/2013/09/aliran-informasi-dalam-organisasi.html?m=1 pada tanggal 29 april 2015 pukul 20:44.
[7] Drs. Zulkifli Amsyah. MLS, Manajemen Sistem Informasi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta : 2005,  Hal 427-437.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Baca Online dan Seputar Blog
| Distributed By Gooyaabi Templates