October 23, 2014

Resolusi Konflik[ Understanding Conflict, Conflict Resolution and Conflict Analysis ]

RESOLUSI KONFLIK
POKOK BAHASAN I:  UNDERSTANDING  CONFLICT AND CONFLICT RESOLUTION
Oleh:
Training Team
Walisongo Mediation Centre
TESIS :
Indonesia akan damai jika:
a.    Para pemimpin agama menyebarkan dialog dan toleransi , or
b.    Hak suku bangsa minoritas semakin terlindungi dengan lebih baik , or
c.     Generasi muda memperoleh pendidikan dan peluang kerja yang lebih baik
PERSEPSI DAN KONFLIK
Perbedaan dalam titik pandang yang dibentuk oleh sejarah kehidupan, karakter pribadi, cara hidup dan nilai yang dianut menyebabkan orang memiliki penilaian yang berbeda-beda dalam memandang sesuatu.
Perbedaan dalam memandang sesuatu yang menyebabkan orang memiliki tujuan yang saling bertabrakan dan bertentangan itulah yang disebut konflik.
KONFLIK DAN KEKERASAN:
Konflik: Hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki, atau dipandang memiliki tujuan yang saling bertentangan
Kekerasan: meliputi struktur atau sistem tindakan, kata-kata, sikap yang menyebabkan kerusakan lingkungan, fisik, psikis, dan sosial dan/atau menutup kemungkinan orang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya sebagai manusia.
Kekerasan: meliputi struktur atau sistem tindakan, kata-kata, sikap yang menyebabkan kerusakan lingkungan, fisik, psikis, dan sosial dan/atau menutup kemungkinan orang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya sebagai manusia


TIPE KONFLIK :
1.    Kondisi tanpa konflik (no conflict):Kondisi masyarakat yang penuh kedamaian, hidup dan dinamis, menyatukan konflik tingkah laku dan tujuan, dan mengatasinya secara kreatif
2.    Konflik latent (latent conflict): Konflik tersembunyi, di bawah permukaan sehingga perlu dimunculkan ke permukaan untuk penanganan secara efektif
3. Konflik terbuka (open conflict): Konflik ini mengakar dan tampak di permukaan sehingga dibutuhkan tindakan yang mengarah pada pengatasan konflik yang mengakar dan yang ada di permukaan
4. Konflik Permukaan (surface conflict): Konflik yang akarnya dangkal atau tidak berakar yang penyebabnya hanya kesalahpahaman mengenai tujuan; dapat diatasi dengan perbaikan komunikasi
LEVEL KONFLIK:
1.         Peperangan skala internasional
2.         Intra-state conflict
3.         Community conflict
4.         Interpersonal conflict
UNSUR-UNSUR KONFLIK
1.    Triggers (pencetus): Peristiwa yang mencetuskan sebuah konflik namun tidak diperlukan dan tidak cukup untuk menjelaskan konflik itu sendiri
2.    Pivotal factors or root causes (faktor inti atau penyebab dasar):terletak pada akar konflik dan perlu untuk ditangani untuk pada akhirnya mengatasi konflik
3.    Mobilizing factors (faktor yang memobilisasi): masalah-masalah yang memobilisasi kelompok untuk melakukan tindakan kekerasan
4. Aggravating factors (faktor yang memperburuk): faktor yang memberikan tambahan pada mobilizing factors dan pivotal factors, namun tidak cukup untuk dapat menimbulkan konflik itu sendiri
PENDEKATAN DALAM PENANGANAN KONFLIK
1.    Conflict Prevention:Pencegahan pecahnya konflik kekerasan
2.    Conflict Settlement: Bertujuan untuk mengakhiri tingkah laku kekerasan dengan cara mencapai kesepakatan damai
3. Conflict Management:Bertujuan untuk membatasi dan menghindari kekerasan yang bakal terjadi dengan cara mendukung perubahan tingkah laku positif di antara pihak yang terlibat dalam konflik
4. Conflict Resolution: Menunjukan pada berbagai penyebab konflik dan mengupayakan untuk membangun hubungan baru dan abadi antar kelompok-kelompok yang bermusuhan
5. Conflict Transformation:Menujukan pada sumber sosial dan politik yang lebih luas atas sebuah konflik serta upaya untuk melakukan transformasi energi negatif peperangan menjadi perubahan sosial dan politik yang bersifat positif
PENDEKATAN THD KONFLIK

TEORI PENYEBAB KONFLIK:
1.    Community Relation Theory: Konflik disebabkan oleh polarisasi, ketidakpercayaan, dan permusuhan antar kelompok dalam suatu komunitas
2.    Principled Negotiation Theory: Konflik disebabkan oleh posisi bertentangan dan pandangan ‘zero-sum’ (Winner take all/win loss) mengenai konflik yang dipegang oleh pihak yang berkonflik
3.  Human Need Theory: Konflik yang mengakar disebabkan karena kebutuhan dasar manusia ---fisik, psikologis, dan sosial---tidak terpenuhi atau terhalangi
4. Identity Theory: Konflik disebabkan oleh perasaan bahwa identitas seseorang atau kelompok terancam
5. Intercultural Misunderstanding Theory: Konflik disebabkan oleh pertentangan antar gaya komunikasi budaya yang berbeda
6. Conflict Transformation Theory: Konflik disebabkan oleh permasalahan nyata berupa ketidakadilan dan ketimpangan yang terekspresi oleh persaingan dalam kerangka kerja sosial, ekonomi dan budaya
SASARAN KERJA RESOLUSI KONFLIK BERDASARKAN
TEORI PENYEBAB KONFLIK
1.    Community Relation Theory:
·      Untuk memperbaiki komunikasi dan pemahaman di antara kelompok yang bertentangan.
·      Untuk mendukung toleransi yang lebih besar dan penerimaan keragaman dalam masyarakat.
2. Principled Negotiation Theory:
·      Membantu kelompok-kelompok yang bertentangan untuk memisahkan pribadi dari masalah dan persoalan, dan untuk mampu melakukan negosiasi atas dasar kepentingan mereka dan bukan atas dasar posisi mereka.
·      Memfasilitasi kesepakatan yang menawarkan keuntungan bersama bagi kedua atau semua kelompok.
3. Human Need Theory:
·      Membantu pihak-pihak yang berkonflik untuk mengidentifikasi, dan menyampaikan kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan memunculkan berbagai pilihan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
·      Bagi pihak-pihak tersebut agar mencapai kesepakatan tentang kebutuhan identitas penting dari semua pihak.
4. Identity Theory:
·      Workshop dan dialog yang difasilitasi bagi pihak-pihak yang berkonflik untuk tujuan mengidentifikasi ancaman dan ketakutan yang mereka rasakan serta untuk membangun empati dan rekonsiliasi di antara mereka.
·      Bersama-sama mencapai kesepakatan untuk mengenai kebutuhan identitas semua pihak.
5. Intercultural Misunderstanding Theory:
·      Meningkatkan pengetahuan masing-masing pihak yang terlibat konflik mengenai budaya masing-masing.
·      Memperlemah stereotype negatif dari masing-masing pihak
·      Meningkatkan komunikasi antar budaya yang efektif

KEDAMAIAN
a.    Damai Negatif: Minimalnya kekerasan yang terjadi di masyarakat dan mulai menghilangnya sumber-sumber kekerasan.
b.    Damai Positif: Bekerjanya sistim sosial-ekonomi-politik dan pertahanan yang optimal, yang menghormati sepenuhnya HAM, terwujudnya prinsip keadilan pada semua sistem, terbukanya secara maksimal ruang partisipasi masyarakat
PEACE BUILDING
UPAYA UNTUK MELAKSANAKAN BERBAGAI PROGRAM YANG DIDESAIN UNTUK MEMBAHAS TENTANG BERBAGAI PENYEBAB KONFLIK DAN KELUHAN MASA LALU, SERTA UNTUK MENDUKUNG STABILITAS DAN KEADILAN JANGKA PANJANG

CONFLICT ANALYSIS
Walisongo Mediation Center (WMC)
Analisis Konflik :
a.    Proses praktis untuk mengkaji dan memahami realitas konflik dari berbagai perspektif  yang beragam
b.    Dasar pijakan dalam pengembangann strategi dan rencana aksi
Kegunaan Analisis Konflik :
1.    Memberikan pemahaman tentang latar belakang dan sejarah situasi konflik dan peristiwa konflik terkini
2.    Mengidentifikasi semua kelompok yang relevan
3.    Memahami perspektif dari semua kelompok atau pihak yang berbeda  dan untuk mengetahui lebih luas hubungan mereka satu sama lain
4.    Mengidentifikasi faktor dan kecenderungan yang menopang konflik itu
5.    Belajar dari keberhasilan dan kegagalan
Mengapa dengan Analisis Konflik
Orang yang bekerja dengan konflik harus memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai dinamika, hubungan, dan issu terkait dengan situasi yang bisa membantu mereka untuk merencanakan dan menemukan tindakan atau strategi yang lebih baik
10 Alat Analisis Konflik
       Conflict Mapping
       The Onion
       The Conflict Tree
       Timelines
       Stages of Conflict
       The ABC (Attitude, Behaviour, Context) Triangle
       Force-Field Analysis
       Pillars
       The Pyramid
       Sun Flower

1. CONFLICT MAPPING

Teknik visual untuk menunjukkan hubungan antar kelompok dalam konflik
Tujuan:
a.    Memahami situasi secara lebih baik
b.    Melihat secara lebih jelas hubungan antar pihak dalam konflik
c.     Memperjelas di mana letak kekuatan
d.    Melihat siapa yang menjadi sekutu atau potensial menjadi sekutu
e.    Mengenali kemungkinan intervensi atau aksi
f.     Mengevaluasi apa yang sudah dilakukan
Penggunaan:
a.   Awal dalam proses, bersama dengan alat analisis yang lain
b.   Dalam proses lanjut, untuk mengidentifikasi entry point yang memungkinkan untuk aksi atau untuk membantu proses pembangunan strategi
Macam Conflict Mapping
·      Geographical Maps : menggambarkan wilayah dan pihak-pihak yang terlibat
·      Mapping of Issue : menggambarkan masalah yang diperselisihkan
·      Mapping of Power Alignments : menggambarkan peta kekuatan para pihak
·      Mapping of Needs and Fears : menggambarkan  apa yang diinginkan dan dihindari oleh para pihak
Pertanyaan Praktis dalam Pemetaan Konflik
1.    Siapa pihak utama dalam konflik?
2.    Adakah pihak lain yang terlibat atau berhubungan dengan konflik, termasuk kelompok atau orang luar?
3.    Bagaimana hubungan pihak-pihak tersebut, dan bagaimana hal itu dihadirkan dalam peta? (aliansi, hubungan baik, hubungan tidak baik/”bentik”, atau konfrontasi)?
4.    Adakah “isu kunci” diantara para pihak yang bisa dimasukkan dalam peta?
5.    Di mana posisi anda dan organisasi anda dalam kaitannya dengan para pihak, adakah hubungan khusus yang mungkin anda jadikan pintu masuk untuk bisa “bekerja” dengan situasi konflik tersebut?

2. ONION
Cara menganalisis tentang apa yang dikatakan oleh masing-masing kelompok mengenai konflik
Tujuan:
a.   Masuk wilayah di atas posisi bersama dari  masing-masing konflik dan memahami interest dan kebutuhan masing-masing kelompok
b.   Menemukan kesamaan antar kelompok untuk menjadi dasar diskusi selanjutnya
Penggunaan:
a.    Sebagai bagian dari analisis untuk memahami dinamika situasi konflik
b.    Persiapan untuk fasilitasi dialog antar kelompok yang berkonflik
c.     Sebagai bagian dari proses mediasi dan negosiasi

3.  CONFLICT TRE
Alat grafis, dengan menggunakan gambar pohon untuk memilih issu-issu konflik penting
Tujuan:
a.   Menstimulir diskusi tentang penyebab dan efek konflik
b.   Membantu suatu kelompok memahami inti masalah
c.   Membantu kelompok untuk membuat keputusan tentang prioritas untuk membahan masalah konflik
d.   Menghubungkan sebab dan akibat satu sama lain dan memfokus pada organisasi
Penggunaan:
a.   Dengan kelompok yang menghadapi kesulitan dalam menyepakati masalah inti dalam suatu kondisi
b.   Dengan team yang perlu memutuskan tentang masalah konflik mana yang harus diatasi


4. TIMELINE
Grafik yang menunjukkan event-event yang  dipetakan di atas skala waktu tertentu
Tujuan:
a.    Menunjukkan pandangan-pandangan yang baru mengenai sejarah dalam suatu konflik
b.    Menjelaskan dan memahami persepsi masing-masing pihak mengenai berbagai peristiwa
c.     Mengidentifikasi event yang paling penting pada masing-masing pihak
Penggunaan:
a.   Awal dalam proses, bersama dengan alat analisis lain
b.   Dalam proses lanjut, untuk membantu pembangunan strategi
c.   Ketika orang tidak setuju dengan berbagai event, dan tidak mengetahui sejarah masing-masing
d.   Salah satu cara untuk membantu orang menerima bahwa perspektifnya hanya bagian dari kebenaran


0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Baca Online dan Seputar Blog
| Distributed By Gooyaabi Templates