October 30, 2014
Cara Buat Anchor yang Benar di Kotak Komentar
Menjelajah blog atau biasa kita sebut dengan blogwalking akan rugi jika kita tidak membuat backlink ke blog kita untuk meningkatkan pengunjung blog kita sendiri. Yang akan saya bahas disini adalah cara membuat anchor yang benar dan berkualitas. Fungsi anchor itu sendiri sangat penting, karena anchor atau jangkar teks akan dianggap penting bagi SEO.
Tapi, ketika melakukan blogwalking jangan hanya memberi komentar dengan anchor teks saja. Kita harus benar benar membaca artikel dari blog tersebut dan memberi komentar yang pantas. Jangan hanya mengomen "waaah makasih ya artikel ini keren". Karena kalau tidak, maka komentar anda akan dianggap spam oleh google.
Intinya, kita harus membuat anchor teks senatural mungkin agar tidak dianggap spam dan mempermudah SEO untuk melacak artikel kita.
<a href="url" tittle="cara+buat+anchor+yang+benar"><b>Anchor Text</b></a>
Pastikan menggunakan huruf kecil agar mudah terdeteksi google. Kenapa? Karena biasanya orang mensearch dengan huruf kecil kan.
Pastikan menggunakan huruf kecil agar mudah terdeteksi google. Kenapa? Karena biasanya orang mensearch dengan huruf kecil kan.
October 29, 2014
Kisah 25 Nabi dan Rasul
Cerita anak anak yang paling baik adalah mengenai kisah Nabi dan Rasul. Selain memberi banyak teladan, kisah ini juga membangun keimanan pada anak anak. Silahkan klik link dibawah ini dan semoga bermanfaat ^_^
Source : Kisah Nabi Allah dengan kaedah [untuk orang dewasa, bahasanya rumit]
Powerpoint Kisah Nabi English Version [Powerpoint sudah termasuk ilustrasi]
1. Nabi Adam as
Download Ppt
3. Nabi Nuh as
Download Ppt
4. Nabi Hud as
Download Ppt
Download Ppt
Download Ppt
7. Nabi Ismail as
Download Ppt
8. Nabi Luth as
Download Ppt
9. Nabi Ishaq as
Download Ppt
10. Nabi Yaqoub as
Download Ppt
11. Nabi Yusuf as
Download Ppt
12. Nabi Ayyub as
Download Ppt
13. Nabi Syuaib as
Download Ppt
14. Nabi Musa as
Download Ppt
15. Nabi Harun as
Download Ppt
16. Nabi Zulkifli
Download Ppt
17. Nabi Daud as
Download Ppt
18. Nabi Sulaiman as
Download Ppt
19. Nabi Ilyas as
Download Ppt
20. Nabi Ilyasa as
Download Ppt
21. Nabi Yunus as
Download Ppt
22. Nabi Zakaria as
Download Ppt
23. Nabi Yahya as
Download Ppt
24. Nabi Isa as
Download Ppt
25. Nabi Muhammad saw
Download Ppt
Kisah Nabi Nuh as
Nabi Nuh diutus ke tengah-tengah masyarakat yang sedang menyembah berhala. Berhala itu sebenarnya adalah patung-patung buatan mereka sendiri. Menurut mereka berhala itu mepunyai kekuatan gaib di atas manusia. Dan rnereka rnenamakannya sesuai dengan selera mereka sendiri. Kadang-kadang mereka namakan Wadd dan Suwa kadang Yaguts dan kadang Ya'uq dan Nasr.Nabi Nuh adalah orang yang cerdas dan sabar. Beliua mengajak kaumnya untuk berpikir dan mengajak kaumnya melihat alam semesta ciptaan Allah SWT. Langit dengan bulan, bintang dan mataharinya. Bumi dengan kekayaan yang ada di atas dan di bawahnya, berupa hewan tumbuhan dan air yang rnengalir. Pergantian siang dan malam. Semua itu menjadi bukti dan tanda kekuasaan dan keEsaan dari Allah SWT.
Nabi Nuh juga memberikan kabar akan adanya ganjaran berupa surga dan kenikmatannya bagi mereka yang beramal shaleh, dan balasan siksa neraka bagi mereka yang membangkang atas perintah Allah, yaitu mereka yang mungkar dan bergelimang dalam dosa dan kemaksiatan. Dakwah Nabi Nuh dilakukan dengan giat siang dan malam. Baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Beliau termasuk orang yang cerdas, fasih berbicara, tajam pemikirannya, pandai berdiskusi, bersifat sabar dan tenang.
Nabi Nuh diangkat menjadi Rasul ketika beliau berusia 450 tahun dan wafat pada usia 950 tahun, dengan demikian Nabi Nuh berdakwah kepada umatnya selama lima abad atau 500 tahun. Meski demikian pengikut Nabi Nuh yang beriman hanya sedikit yaitu kurang dari seratus orang,. Ummat Nabi Nuh banyak yang ingkar. Jika Nabi Nuh rnengajak beribadah kepada Allah dan menegakkan Tauhid ummatnya selalu menentang dan mengejeknya.
Para pengikut Nabi Nuh kebanyakan hanya para fakir miskin, atau golongan ekonomi yang lemah. Para bangwasan, orang-orang kaya dan terpandang di masyarakat malah banyak yang memusuhinya. Pada suatu ketika, orang-orang kafir hendak menipu Nabi Nuh. Mereka mengatakan bersedia mengikuti Nabi Nuh A.s asalkan Nabi Nuh mau mengusir para pengikutnya yang terdiri dari orang-orang miskin. Namun Nabi Nuh dengan tegas menolak permintaan dari orang-orang kaya tersebut.
Kecerdasan dan kefasihan Nabi Nuh mengalahkan segala hujah orang-orang kafir. Akhirnya orang-orang kafir itu jengkel dan menantang Nabi Nuh. Mereka berkata "Hai Nuh ! Sesungguhnya kamu telah membantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang, bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami adzab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar.''
Nabi Nuh menjawab! "Hanya Allah yang akan mendatangkan adzab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali kali tidak akan dapat melepaskan diri. Tidaklah berrnanfaat nasihatku kepadamu jika Allah ternyata hendak menyesalkanmu. Dia adalah Tuhanmu, Dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan".
Demikian keterlaluannya kaum Nabi Nuh itu rnengingkari ajaran Tuhan. Mereka bahkan mengejek dan menghina Nabi Nuh sebagai orang bodoh dan gila, namun Nabi Nuh sebagai utusan Allah tetap melaksanakan tugasnya. Dan orang-orang kafir makin keras menentangnya. Mereka bahkan mengancam Nabi Nuh. "Sungguh jika kamu tidak mau berhenti berdakwah, maka kami akan merajammu beramai-ramai."
Nabi Nuh A.s Berputus Asa Dari Kaumnya
Setelah dakwah yang disampaikan menemui jalan buntu. Dan pengikutnya tidak bertambah maka Nabi Nuh mengadukan kaumnya itu kepada Tuhan. Berdo'a Nabi Nuh "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas permukaan bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya rnereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan, selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir."
Allah mengabulkan do'a Nabi Nuh. Allah memberi petunjuk agar Nabi Nuh membuat kapal yang sangat besar. Dengan perahu itu Nabi Nuh dan kaumnya yang beriman akan selamat. Sedang kaumnya yang ingkar akan ditenggelamkan dengan banjir yang sangat besar, sehingga tak seorang pun dari mereka ada yang selamat. Semua akan binasa.
Selagi Nabi Nuh dan pengikutnya membuat kapal di atas bukit kaumnya yang ingkar mengolok-olok dan mengejeknya. "Lihat! Nuh semakin gila saja, masak kemarau panas begini membuat perahu. Di atas bukit lagi. Sungguh dia sudah miring otaknya." Di antara mereka bahkan ada yang berani buang kotoran di dalam kapal yang belurn selesai dibuat itu. Tentu hal itu mereka lakukan ketika Nabi Nuh dan pengikutnya sedang tidak ada di tempat pembuatan kapal. Namun akibatnya perut mereka yang buang kotoran itu menjadi sakit. Tak seorangpun bisa menyembuhkannya. Dengan merengek-rengek mereka minta Nabi Nuh untuk mengobatinya. Nabi Nuh hanya menyuruh mereka membersihkan kapal yang mereka kotori. Sesudah itu mereka pun sembuh dari sakit perutnya.
Banjir Besar Yang Memusnahkan Orang-Orang Kafir
Sesuai dengan wahyu Allah. Nabi Nuh mengajak kaumnya memasuki kapal yang telah selesai dibuat. Nabi Nuh juga rnembawa berbagai pasang binatang dalam kapalnya itu. Tidak berapa lama sesudah Nabi Nuh dan pengikutnya yang beriman memasuki kapal maka langit yang tadinya cerah berubah menjadi hitam. Mendung tampak tebal sekali diiringi angin kencang yang mulai berhembusan. Bersamaan dengan turunnya hujan lebat, air dari dalam bumi memancar pula ke permukaan. Hujan pun turun dengan lebatnya.
Belum pernah ada hujan turun selebat itu. Bagaikan dicurahkan dari atas langit. Rumah-rumah mulai terendam air, angin kencang dan badai menambah kepanikan semua orang.. Dari kejauhan Nabi Nuh melihat salah seorang putranya yaitu Kan'an sedang berlari-lari menuju puncak gunung. Nabi Nuh memanggil anaknya itu. "Hai anakku, kemarilah. Naiklah ke kapalku maka kau akan selamat."
"Tidak ! Aku akan berlari ke atas bukit sana, aku pasti akan selamat !" "Anakku! Pada hari ini tidak seorang pun dapat menyelamatkan diri dari adzab Allah SWT." Tapi Kan'an dengan sombongnya terus berlari. Ia tak menghiraukan panggilan dari ayahnya sendiri. Ia mengira banjir itu hanya bencana alam biasa yang akan segera reda, maka ia terus berlari mendaki puncak gunung.
Sejarah tentang Nabi Nuh dan kapalnya tersebut membuat peneliti dari China dan Turki yang tergabung dalam "Noah's Ark Ministries International" ingin membuktikannya sehingga mereka selama bertahun-tahun mencari sisa-sisa perahu legendaris tersebut, setelah bertahun-tahun mencari dan meneliti sisa-sisa kapal Nabi Nuh, tepatnya tanggal 26 April 2010 mereka mengumumkan telah menemukan perahu Nabi Nuh di Turki mereka menemukan sisa-sisa kapal Nabi Nuh di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur.
Bahkan mereka mengklaim telah masuk dan mengambil foto-foto dari sisa-sisa kapal Nabi Nuh. Menurut para peneliti, specimen yang mereka ambil memiliki usia karbon 4.800 tahun, cocok dengan apa yang digambarkan dalam sejarah, yang jelas jika kapal yang mereka temukan adalah kapal Nabi Nuh asli maka mereka telah menemukan kapal paling bersejarah yang ada didunia.
Sebenarnya ada beberapa cerita yang menarik sebelum ditemukannya kapal Nabi Nuh tersebut, pada tahun 2006 citra satelit secara detil menunjukan benda mirip kapal yang diduga kapal Nabi Nuh. Itu adalah gunung yang dilapisi salju, bahkan pilot pesawat tempur Turki dalam sebuah misi pemetaan NATO, mengaku melihat benda besar seperti perahu di Dogubayazit, Turki, semoga saja dengan penemuan arkeologi kapal Nabi Nuh tersebut , kita lebih sadar dan yakin akan kebenaran dan kebesaran kekuasaan Allah SWT.
Memang Kan'an tidak mau mengikuti ajaran Nabi Nuh. Ia lebih suka hidup bersama orang-orang kafir, karena itu ia tak mau menumpang kapal Nabi Nuh. Nabi Nuh merasa trenyuh, sedih dan berduka. Bagaimanapun Kan'an adalah putranya sendiri. Maka ia berdo'a kepada Allah agar Kan'an diselamatkan. Namun Allah menolak permintaan Nabi Nuh. Sebab Kan'an itu walaupun putra Nabi Nuh sendiri, ia adalah anak yang durhaka, tidak mau beriman.
Berdasarkan suatu riwayat Kapal yang membawa Nabi Nuh dan para pengikutnya itu berlayar selama 40 hari, sesudah itu banjir mereda. Kapal Nabi Nuh terdampar di sebuah puncak gunung yang dahulu disebut gunung Jody. Ternyata di zaman sekarang yang dimaksud gunung Jody itu ada di wilayah Turki. Para ilmuwan telah menemukan fosil kapal Nabi Nuh tersebut, dengan demikian agama bukanlah dongeng belaka, agama adalah keyakinan yang benar, cerita tentang para nabi dan rasul adalah benar. Nabi Nuh dan pengikutnya diperintahkan turun dari kapalnya. Demikian pula beraneka pasang binatang yang ada didalam kapal.
Dengan demikian binasalah orang-orang kafir yang menentang Nabi Nuh. Hanya para pengikut Nabi Nuh yang hidup dan menempati bumi sebagai penghuninya.
source :
http://decocoz.blogspot.com/2013/05/kisah-nabi-nuh-as.html
Kisah Nabi Idris as
Kisah Nabi Idris AS Melihat Surga dan Neraka
Setiap hari Malaikat Izrael dan Nabi Idris beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris mengajukan permintaan. “Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?”
“Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaanmu aneh,” kata Izrael.
Setelah Malaikat Izrael memohon izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang ingin dilihatnya.
“Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut melihatnya,” kata Izrael.
“Terus terang, saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi tebal setelah melihatnya,” Nabi Idris menjelaskan alasannya.
Waktu mereka sampai ke dekat neraka, Nabi Idris langsung pingsan. Penjaga neraka adalah Malaikat yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang mengerikan itu. Api neraka berkobar dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan, tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding tempat ini.
Dengan tubuh lemas Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke surga. “Assalamu’alaikum…” kata Izrael kepada Malaikat Ridwan, Malaikat penjaga pintu surga yang sangat tampan.
Wajah Malaikat Ridwan selalu berseri-seri di hiasi senyum ramah. Siapapun akan senang memandangnya. Sikapnya amat sopan, dengan lemah lembut ia mempersilahkan para penghuni surga untuk memasuki tempat yang mulia itu.
Waktu melihat isi surga, Nabi Idris kembali nyaris pingsan karena terpesona. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Nabi Idris terpukau tanpa bisa berkata-kata melihat pemandangan sangat indah di depannya. “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…” ucap Nabi Idris beulang-ulang.
Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang batangnya terbuat dari emas dan perak. Ada juga istana-istana pualam bagi penghuni surga. Pohon buah-buahan ada disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum dan harum.
Waktu berkeliling di sana, Nabi Idris diiringi pelayan surga. Mereka adalah para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak muda yang amat tampan wajahnya. Mereka bertingkah laku dan berbicara dengan sopan.
Mendadak Nabi Idris ingin minum air sungai surga. “Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali.”
“Silahkan minum, inilah minuman untuk penghuni surga.” Jawab Izrael. Pelayan surga datang membawakan gelas minuman berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi Idris pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Tak pernah terbayangkan olehnya ada minuman selezat itu. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah,” Nabi Idris mengucap syukur berulang-ulang.
Setelah puas melihat surga, tibalah waktunya pergi bagi Nabi Idris untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mau kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat keindahan dan kenikmatan surga Allah.
“Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris.
“Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah di hisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Izrael.
“Tapi Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Akhirnya Allah mengkaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Isris berusia 82 tahun.
Firman Allah:
“Dan ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86).
Pada saat Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Idris. “Siapa orang ini? Tanya Nabi Muhammad kepada Jibril yang mendampinginya waktu itu.
“Inilah Idris,” jawab Jibril. Nabi Muhammad mendapat penjelasan Allah tentang Idris dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 85 dan 86, serta Surat Maryam ayat 56 dan 57.
Mudah-mudahan bermanfaat buat sobat sekalian, dan silahkan tinggalkan komentarnya.
Sekian kisah Nabi Idris AS semoga bermanfaat.
source :
http://taufikhidayatkediri.blogspot.com/2013/01/riwayat-sejarah-kisah-cerita-nabi-idris.html
http://www.masuk-islam.com/kisah-nabi-idris-as.html
Kisah Nabi Adam as
Setelah Allah SWT menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya, laut-lautannya dan tumbuh – tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah SWT untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya, mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.
Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah SWT akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu, mereka khawatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu, disebabkan kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah SWT : “Wahai Tuhan kami!Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu, niscaya akan bertengkar satu dengan lain, akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya, sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu.”
Allah berfirman, menghilangkan kekhawatiran para malaikat itu:
“Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya.”
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah SWT dari segumpal tanah liat, kering dan lumpur hitam yang berbentuk. Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna.
Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain, yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya. Iblis merasa dirinya lebih mulia, lebih utama dan lebih agung dari Adam, karena ia diciptakan dari unsur api, sedang Adam dari tanah dan lumpur. Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain, walaupun diperintah oleh Allah.
Tuhan bertanya kepada Iblis : “Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?”
Iblis menjawab : “Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia. Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur.”
Karena kesombongan, kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan, maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat. Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.
Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat. Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan, tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat, dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat, mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang, menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.
Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
“Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah.”
Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta, kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya: “Cobalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu, jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam.”
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata : “Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.”
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka : “Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.”
Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya, menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulama Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga, ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya. ia ditanya oleh malaikat : “Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?”
Berkatalah Adam : “Seorang perempuan.”Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya”. ” Siapa namanya? “ tanya malaikat lagi. “Hawa”, jawab Adam. “Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?” ,tanya malaikat lagi.
Adam menjawab : “Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah.”
Allah berpesan kepada Adam : “Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya, rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu. Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar, dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya. Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim. Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini.”
Demikianlah Kisah Nabi Adam AS, Semoga Bermanfaat.
Komunikasi Sebagai Dakwah
Dilihat
dari segi bahasa kata dakwah mengandung arti proses penyampaian pesan-pesan
tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi
ajakan tersebut.Di dalam prakteknya dakwah tidak dapat dipisahkan dengan
komunikasi, bahkan dakwah merupakan proses komunikasi.
Secara
umum komunikasi memiliki kecenderungan menyampaikan pesan-pesan yang sifatnya
lebih umum, baik tentang informasi yang sifatnya ilmiah ataupun yang
lainnya..Kecenderungan umum keilmuan komunikasi pada dasarnya dilatarbelakangi
oleh sifat komunikasi yang bisa masuk dalam setiap keilmuan serta kebutuhan
keilmuan-keilmuan lain tersebut dengan pengetahuan komunikasi.Sehingga adanya
keterkaitan komunikasi dengan dakwah yang merupakan proses atau kegiatan
mengajak ( menyampaikan pesan) hanya kepada Allah penting serta aspek- aspek
yang ada didalamnya penting untuk dikaji.
A.
PENGERTIAN KOMUNIKASI DAKWAH
Komunikasi
dakwah adalah komunikasi yang unsur-unsurnya disesuaikan visi dan misi dakwah.
Menurut Toto Tasmara, bahwa komunikasi dakwah adalah suatu bentuk komunikasi
yang khas dimana seseorang komunikator menyampaikan pesan-pesan yang bersumber
atau sesuai dengan ajaran al Qur’an dan Sunnah, dengan tujuan agar orang lain
dapat berbuat amal shaleh sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan.
Jadi
dari segi proses komunikasi dakwah hampir sama dengan komunikasi pada umumnya,
tetapi yang membedakan hanya pada cara dan tujuan yang akan dicapai. Adapun
tujuan komunikasi pada umumnya yaitu mengharapkan partisipasi dari komunikan
atas ide-ide atau pesan-pesan yang disampikan oleh pihak komunikator sehingga
pesan-pesan yang disampaikan tersebut terjadilah perubahan sikap dan tingkah
laku yang diharapkan, sedangkan tujuan komunikasi dakwah yaitu mengharapkan
terjadi nya perubahan atau pembentukan sikap atau tingkah laku sesuai dengan
ajaran agama Islam.
Harold
D. Lasswell pernah mengungkapkan suatu pertanyaan untuk terpenuhinya suatu komunikasi
melalui kata-kata bersayab, yaitu:who
says what to whom in what channel with what effect.
Apabila
pertanyaan tersebut diatas dapat kita jawab, maka komunikasi dapat kita jawab,
komunikasi dakwahpun dapat memenuhi criteria tersebut:
Who
: Setiap pribadi muslim
Says
what
: Kepada manusia pada ?
In what Channel : Memakai
media atau saluran dakwah apa saja yang
syah secara hokum?
With what
Effect : Terjadinya perubahan
dalam pengetahuan
pemahaman dan tingkah laku atau perbuatan (amal shaleh) sesuai
dengan pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikasi.
Dengan demikian unsur-unsur serta proses komunikasi
dakwah hampir sama dengan unsur-unsur dan proses komunikasi pada umumnya.
B. DASAR DAN HUKUM KOMUNIKASI DAKWAH
Pelaksanaan
komunikasi dakwah didasarkan pada ajaran agama Islam yaitu: alqur’an dan
hadist. Adapun ayat yang menjadi dasar pelaksanaan komunikasi dakwah didalam
lingkup mahasiswa adalah:
ولتكن منكم امة يدعون إلىالخير ويأ مرون بالمعروف
وينهون عن المنكر و أولئك هم المفلحون{الامران 104}
Artinya: “dan hendaklah diantara kamu ada sebagian umat yang menyeru kepada
kebajikan dan mencegah kemunkaran, merekalah orang-orang yang beruntung”.
(Q.S Ali-Imron:104)
منرأمنكم منكراﻓﻠﻳﻐﻴﺮﻩﺑﻴﺩﻩﻓﺄنلم يستطع فبلسا نه
ﻓﺄن لم ﻳﺴﺘﻃﻊﻓﺒﻘﻠﺒﻪسوﺫﻟﻚﺍﺿﻌﻑﺍﻻﻳﻣﺎﻥ
Artinya: “ barang siapa diantara kamu melihat kemunkaran, maka hendaklah ia
mengubahnya (mencegahnya) dengan tangannya, apabila ia tidak sanggup, maka
dengan hatinya dan itulah selemah-lemahnya iman” (H.R. Bukhari)
C.
HUBUNGAN PROSES KOMUNIKASI DENGAN PENYAMPAIAN PESAN DAKWAH
Proses penyampaian pesan dakwah
berkaitan erat dengan proses komunikasi. Sebagai ahli dibidang komunikasi dan
praktisi dakwah, Jalaluddin Rakhmat memandang kemajuan dibidang ilmu moderen
harus disambut oleh para juru dakwah dalam mengembangkan Islam. Dalam proses
penyampaian pesan dakwah melalui media baik cetak maupun elektronik, seorang
juru dakwah harus mampu menyesuaikan kedudukannnya sebagai komunikator yang
berhadapan dengan sekian banyak audiens dan dengan latar belakang pendidikan,
usia, profesi yang berbeda.
Dalam penyampaian pesan dakwah
secara lisan atau langsuang, juru dakwah akan berhadapan dengan kelompok
audiens yang mempunyai kecenderungan sama. Sehingga para juru dakwah dapat
menampilkan penyampaian pesan dakwah yang sesuai dengan kebutuhan.
Baik penyampaian dakwah secara langsung atau tidak langsuang, jelas
mempunyai perhubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan proses komunikasi
mengingat komunikasi mempunyai sifat baik secara langsung atau tidak langsung.
D.
TUJUAN KOMUNIKASI DAKWAH
Islam adalah agama
yang berorientasi kepada amal shaleh, dan menghindarkan pemeluknya maupun bukan
pemeluknya dari perbuatan atau amal yang munkar. Amal shaleh yang dimaksudkan
sudah barang tentu semua tingkah laku yang selaras sesuai dengan
pedoman-pedoman dasar agama,yaitu al Qur’an dan Sunnah Rosulullah
Salah satu tugas
Rosulullah Muhammad SAW adalah membawa amanah suci berupa menyempurnakan akhlak
yang mulia kepada manusia. Dan akhlak yang mulia ini tidak lain adalah Al
Qur’anul karim itu sendiri sebab hanya kepada Qur’an sajalah setiap pribadi
muslim itu berpedoman.tujuan dakwah dalam arti luas adalah menegakkan ajaran
agama Islam pada setiap insan baik individu maupun masyarakat. Allah berfirman:
والله يدعو الى الجنة والمغفرة باذنه ويبين ايته
للناس لعلهم يتذكرون (البقرة: 221)
Artinya: “Dan
Allah menyeru kepada jalan ke surga dan ampunan dengan izin-Nya, dan dia
menerangkan ayat-ayatnya kepada manusia agar manusia memperoleh pelajaran.” (Q.S
Al-Baqarah: 221)
Firman Allah
tersebut secara tegas mengajak manusia agar senantiasa beramak shaleh yang
menyebabkannya dapat memasuki surga Allah.Disamping itu, Allah juga mengajak
manusia menuju kepada ampunan-Nya, jangan menyekutukan-Nya serta jangan
memenuhi hawa nafsu.
Terwujudnya Islam
sebagai Rahmatan lil ‘alamin bagi
seluruh alam, tidak lepas dari usaha aktivitas dakwah itu sendiri dari segi
hirarki, tujuan dakwah dapat dibagi menjadi dua macam yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum dakwah adalah merupakan sesuatu yang hendak dicapai
dalam seluruh aktivatas dakwah. Sedangkan tujuan khususnya yaitu agar seluruh
pelaksanaan komunikasi dakwah dapat jelas diketahui kemana arahnya ataupun
jenis kegiatan apa yang hendak dikerjakan kepada siapa berdakwah dengan cara
bagaimana dan sebagainya secara terperinci sehingga tidak terjadi overlapping antara juru dakwah yang satu
dengan yang lain yang hanya disebabkan masih umumnya tujuan yang hendak
dicapai.
Dalam konteks ini,
dakwah tidak hanya sekedar berkhotbah di masjid,tetapi dakwah merupakan suatu
aktivitas pribadi muslim dalam segala aspeknya. Dakwah dapat menyorot semua
bidang.
Dengan demikian,
secara sederhana dapat disimpulkan bahwa tujuan dari komunikasi dakwah itu
adalah:
1. Bagi
setiap pribadi muslim: dengan melakukan dakwah berarti
bertujuan untuk melaksanakan salah satu kewajiban agamanya, yaitu Islam
2.
Tujuan daripada komunikasi dakwah ini, adalah terjadinya perubahan
tingkah laku, sikap atau perbuatan yang sesuai dengan pesan-pesan (risalah)
Alqur’an dan sunnah.
E.
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI DAKWAH
Kalau diperhatikan
secara seksama dan mendalam, maka pengertian dari pada dakwah itu tidak lain
adalah komunikasi. Hanya saja yang secara khas dibedakan dari bentuk komunikasi
yang lainnya, terletak pada cara dan tujuan yang akan dicapai. Untuk mencapai
tujuan itu diperlukan adanya usaha agar tercapai tujuan tersebut yang meliputi
unsur-unsur komunikasi dakwah yang telah dijelaskan diatas bahwa antara
komunikasi dakwah dengan dakwah hampir sama oleh karena itu, unsur-unsur
komunikasi dakwah sama isinya dengan unsur-unsur komunikasi dakwah.
Unsur-unsur
pelaksanaan kegiatan komunikasi dakwah adalah sesuatu yang harus ada,
bagian-bagian yang terkait, yang membentuk satu kesatuan fungsi dalam
pelaksanaan kegiatan komunikasi dakwah. Unsur-unsur tersebut adalah:
1.
Subyek Komunikasi Dakwah
Suatu kegiatan dakwah akan mencapai tujuan komunikasi
dakwah yang sesuai dengan ajaran agama Islam, maka membutuhkan beberapa
persyaratan diantaranya Da’i, yang mempunyai tugas memberikan masukan-masukan
demi terciptanya jiwa yang baik kepada sasarannya. Subyek dakwah atau Da’i itu
sendiri berarti orang yang melaksanakan tugas-tugas dakwah.
Menurut Ahmad Suyuti Da’i atau مبالغ adalah
berasal dari bahasa Arab " بلغ– يبلغ"yang
berarti orang yang menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat penerima dakwah.
Menurut Muriah dalam bukunya yang
berjudul Metodologi Dakwah Kontemporer
bahwa Da’i dibagi menjadi dua kriteria yaitu umum dan khusus. Secara umum
adalah setiap muslim dan muslimat yang berdakwah sebagai kewajiban yang melekat
tidak terpisahkan dari misinya dari sebagai penganut Islam sesuai dengan
perintah "بلغو عنىولوآية". Sedangkan secara khusus adalah mereka yang mengambil
keahlian khusus dalam bidang dakwah Islam dengan kesungguhan dan qodrah
khasanah.
Dari beberapa definisi di atas penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa Da’i adalah orang yang menyampaikan ajaran Islam atau risalah
Allah kepada seseorang atau kelompok sebagai sasaran dakwahnya dengan cara
lisan, tulisan, ataupun perbuatan yang nyata.
F.
KARAKTERISTIK PROSES KOMUNIKASI DAKWAH
Baik komunikasi atau dakwah keduanya
dilakukan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Dalam proses secara
langsung komunikasi ataupun dakwah dapat dilakukan melalui dua cara yaitu
verbal dan non verbal. Dalam penyampaian pesan verbal komunikasi atau dakwah
itu bisa bersifat satu arah ataupun dua arah.Dalam komunikasi atau dakwah non
verbal kegiatan ini bisa dilakukan melalui berbagai kegiatan atau iklan-iklan
yang tujuannya perubahan sikap dan tingkah laku.
Dalam pemikiran Jalaludin
Rahmattentang komunikasi dalam persepektif dakwah bahwa
dalam menyampaikan pesan dakwahnya Jalal telah menggunakan dua bentuk
penyampaian pesan dakwah.Pertama verbal, dimana pesan komunikasi dakwah yang
dilakukan Jalal menggunkan lisan atau ucapan.Kedua non verbal, yaitu pesan
dakwah yang disampaikan melalui tulisan.Dalam melakukan pendekatan kepada
audiennya Jalal menggunakan beberapa pendekatan.Yaitu, persuasive dan koersif.
Adapun sifat dari pesan dakwah yang
disampaikan oleh Jalal adalah Qaulansadidan (perkataan yang benar), qawlan balighan (perkataan, sampai), Qawlan maysura, Qawlanlayyinan,
Qawlanma’rufan.Kata kunci ini yang menjadikan dasar kesamaan pemikiran
Jalaluddin Rakhmat baik dalam bidang komunikasi ataupun dalam bidang dakwahnya.
Perubahan tingkah laku akibat proses
dari komunikasi atau dakwah tersebut adalah respon dari objek. Respon yang
ditanggapi secara positif akan melahirkan tingkah laku atau sikap sesuai dengan
yang direncanakan oleh komunikator ataupun da’i. Adapun respon negatif adalah
proses perlawanan sikap komunikan atau mad’u terhadap tujuan yang akan dicapai.
Secara sederhana respon merupakan proses reaksi dari aksi yang disampaikan oleh
seseorang yang dilakukan baik secara sadar atau tidak sadar.
Karakteristik dari Jalaluddin
Rakhmat sendiri bisa menjadikan karya-karya serta pemikirannya mudah diterima
dan diikuti oleh orang lain. Gaya penulisan yang tersendiri jalal menjadikan
karyanya menjadi sesuatu yang mudah dikonsumsi orang tanpa memerlukan pemikiran
yang tinggi.Dengan demikian pemikiran jalal bisa dipahami pada setiap
tingkatan.
G.
BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI DALAM PENYAMPAIAN PESAN DAKWAH
Bentuk-bentuk komunikasi dalam
penyampaian pesan dakwah menurut komunikasi Dakwah Jalaludin Rakhmat
mengungkapkan sebagaimana diuraikan diatas, adanya komunikasi verbal dan non
verbal, hal initelah menghantarkan Jalalluddin Rakhmat menjadi seorang
cendikiawan muslim yang pemikirannya mudah diterima pada semua golongan. Baik
intelektual, politisi, akademisi, aktifis sampai pada jamaah pengajian.Selain
itu karya-karya Jalal mudah dipahami oleh setiap pembacanya, hal ini
menunjukkan kedalaman Jalal serta kemampuan dalam penerapan keilmuan komunikasi
dan pemahaman agama yang dimiliki.
Bentuk dari komunikasi dakwah yang
dilakukan oleh Jalaluddin Rakhmat antara lain ; intra personal, Jalal mampu
menerapkan apa yang disampaikan pada proses komunikasi dakwah kedalam aktifitas
kehidupan sehari-harinya; inter personal, Jalal mampu berkomunikasi dengan
orang-orang disekelilingnya melalui pendekatan psikologi yang dimilikinya serta
kematangan dalam bidang komunikasi dakwah; komunikasi kelompok, baik secara
langsung yaitu berhadapan dengan audien pada saat mengisi forum ilmiah atau
pengajian ataupun secara tidak langsung melalui tulisan atau media televisi
dapat dilakukan oleh Jalal; komunikasi massa dalam pemikiran Jalaluddin Rakhmat
dituangkan dalam buku Psikologi Komunikasi.
Buku ini termasuk kategori the best seller.Pasalnya sampai sekarang
ini sudah dicetak ulang 16 kali dengan 2 kali revisi, bahkan pihak penerbit
sudah minta revisi yang ketiga kalinya guna cetak ulang yang ke 17. penilis
ingin mengajak para pembaca untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan sesama
manusia. Karena berdasarkan penelitian, sebagian besar ( sekitar 70 % ) waktu
bangun dalam hidup kita ini digunakan untuk komunikasi. Dengan memahami sisi
psikologis seseorang dan massa. Kita sanggup membuka “topeng” dan menjawab
pertanyaan “mengapa”.Psikologi melihat komunikasi sebagi perilaku manusiawi,
menarik, melibatkan siapa saja dan dimana saja dan kapan saja.
H.
MODEL-MODEL KOMUNIKASI DALAM PENYAMPAIAN PESAN DAKWAH
Model-model komunikasi dalam
penyampaian pesan dakwah yang dilakukan Jalaludin Rakhmat
1. Dakwah Bil-Lisan
Pertama, Dakwah Bil Lisan. Dakwahbil-lisan yang dilakukan
Jalaluddin Rakhmat dilakukan dikampung tempatnya tinggal.Berbekal pengkaderan
di Muhammadiyah dan training di Dar
al-Arqam.
Bukan itu saja, selain aktif di
Majlis Pendidikan Muhammadiyah kotamadya Bandung, Jalaluddin Rakhmat juga
mengabdi di Majlis Tabligh Muhammadiyah Jawa barat.Selama menjalani studi di
Amerika Serikat, kegiatan dakwah Bil Lisan Jalaluddin Rakhmat di lakukan dengan
mengisi khutbah-khutbah jum’at. Di Bandung Jalaluddin Rakhmat selain sering
menjadi khotib di tempatnya tinggal, ia juga sering diminta mengisi khutbah
dmasjid Salman ITB Bandung.
2. Dakwah Bil-Qolam
Kedua, Dakwah yang di lakukan oleh Jalaluddin Rakhmat adalah
menggunakan media massa sebagai media dakwahnya. Kehadiran Jalaluddin Rakhmat
dengan visi Islam baru ternyata menjadi kecemasan masyarakat sekitarnya, sehingga
Jalaluddin Rakhmat dilarang mengis pengajian di Bandung karena beliau dianggap
sebagai agen syi’ah di Indonesia.Hal ini dilakukan oleh Majlis Ulama Indonesia
Bandung. Larangan ceramah kepada Jalaluddin Rakhmat ternyata membuka pintu lain
beliau dalam menyampaikan pesan dakwahnya. Media massa, menjadi salah satu
alternatif aktivitas dakwah dan penuangan fikiran-fikiran Jalaluddin Rakhmat.
Sebagai seorang yang ahli dalam
bidang komunikasi, Jalaluddin Rakhmat patut disebut sebagai ahli komunikasi
yang sepektakular.Hal ini terbukti dengan karya-karya Jalal yang selalu
mengalami cetak ulang demi memenuhi kebutuhan konsumen. Buku Psikologi
komunikasi yang pada tahun 2003 merupakan hasil dari cetakan ke 20, Islam
Alternatif yang pada tahun 2003 mengalami sepuluh kali cetak, Islam Aktual yang
pada tahun 2003 telah 14 kali mengalami cetak ulang adalah beberapa karya Jalal
yang sangat luar biasa.
3. Dakwah Bil
Hal
Ketiga, Dakwah yang dilakukan Jalaluddin Rakhmat dengan
mendirikan yayasan yang bermisikan dakwah islam. Dakwah bil hal ini Jalal
lakukan dengan mendirikan Yayasan Muthahari di Bandung, kemudian Yayasan
Tazkiya Sejati di Jakarta, kemudian Jalaluddin Rakhmat mendirikan jamaah
pengajianyang dinamakan IkatanJamaah Ahlu
al-Bait Indonesia atau IJABI yang sekarang sudah tersebar sampai ke
Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung,Surabaya, Semarang, Lampung, Palembang,
Banjarmasin, dan kota-kotadi Indonesia.
Untuk pengembangan dakwahnya, pada
Oktober 1998 bersama-sama Haidar Baqir, Agus Effendy, Ahmad Tafsir, dan Ahmad Muhajir,
Kang Jalal mendirikan Yayasan Muthahari yang bergerak dalam bidang pendidikan
dan dakwah. Karena salah satu tujuan didirikan yayasan ini adalah “Menumbuhkan
kesadaran Islami melalui gerakan dakwah yang direncanakan secara professional.
Sukses membangun Yayasan Muthahari
di Bandung, Jalal kemudian melebarkan dakwahnya.Kali ini yang menjadi pilihan
dalah ibukota Jakarta. Dengan dukungan dana dan fasilitas dari keluarga. H.
Sudharmono mantan wakil presiden semasa Orde Baru, Kang Jalal mendirikan pusat
kajian tasawuf dengan nama “Yayasan Tazkiya Sejati”, yang beralamat dikawasan
perumahan elite Jl. Patra Kuning IX No. 6 Jakarta.
Menurut ustaz Syamsuri salah satu
ketua, yayasan Tazkiya Sejati ini memiliki dua tujuan .Pertama, ingin memperkenalkan tasawuf kepada masyarakat perkotaan, Kedua, ingin membentuk manusia yang
memiliki dua dimensi. Dimensi pertama, dia sadar akan dirinya, dan mau akan
mengingat akan dosa-dosanya dan kembali bertobat kepada Allah. Dimensi kedua,
punya kepedulian terhadap esama.Karena betapapun tinggi derajat manusia, jika
dia tidak punya kepedulian terhadap sesame kedudukanya itu tidak ada artinya
apa-apa.
Dengankata lain Tazkiya ingin
membentuk manusiayang hubunganya dengan sesame baik (hablu min al-nas) dan hubungan dengan tuhan juga baik (habl min Allah). Adapun materi yang
diajarkan di Tazkiya ini, khusus mengkaji tasawuf dan hal-hal yang berhubungan
dengan persoalan sufistik, seperti perbedaan tasawuf dengan pseudo
sufisme.Materi tasawuf itu sendiri dibagi menjadi dua.Satu, membicarakan
tasawuf dalam perspektif Al-Qur’an dan sunah.Dua, berbicara tentang tasawuf
pada masa tabiin. Sedang materi lainya sering ditawarkan adalah fadhilah surat
yasin, al-fatihah, Tawashul, Tabarruk, macam-macam tharekat dalam tasawuf, dan
lain-lain.
Disamping kedua yayasan itu, kini
Kang Jalal juga memiliki jamaah baru, khusus bagi para penganut mazzhab syi’ah.
Jamaah ini diberi nama IJABI, yang merupakan singkatan Ikatan Jamaah Ahlu al-Bait Indonesia, diman ini
sebagai penggagas berdirinya, dan sebagai salah satu ketua Dewan Suro,.
Jamaahnya kini sudah ada diberbagai kota seperti: Jakarta Bekasi, Bogar,
Bandung, Surabaya, Semarang, Lampung, Palembang, Banjarmasin, dan kota-kota
lain, baik dijawa maupun diluar jawa. Bahkan kini memiliki 13 cabang diseluruh
Indonesia.
Dari uraian diatas jelas bahwa,
Jalaluddin Rakhmat menggunakan tiga model dakwah: Bil Lisan, Bil Qolam, dan Bil Hal.Dalam melakukan aktifitanya,
Jalaluddin Rakhmat mempunyai cirikahas tersendiri, inilah yang membuat
keistimewaannya. Dengan mengawali cerita menganai kondisi Islam saat ini, jalal
uraikan menggunakan bahasa yang halus dan menyentuh, selain itu Jalaluddin
Rakhmat mampu menuangkan pemikirannya dalam aktualisasi diri dengan mendirikan
yayasan yang membidangan dakwah Islam model sufi.
Komunikasi satu arah, Jalaluddin
Rakhmat menyebut komunikasi demikian sebagai komunikasi yang biadab. Komunikasi
dua arah, Jalaluddin Rakhmat menitik beratkan komunikan atau orang yang
menyampaikan pesan dakwah untuk menjadian audiens atau orang yang sedang
didakwahi sebagai mitra
Komunikasi dakwah
bukan saja harus baik dalam hal isi (konten) atau pesan (the message, what), melainkan juga harus baik dalam hal cara (the way, how).
Prinsip Komunikasi Islam antara lain
benar, baik, amar ma’ruf nahyi munkar, dan bersumberkan Quran & Hadits (“Ajaklah mereka ke jalan Tuhanmu
dengan bijak….”; “Bicaralah yang baik atau diam…”; “Bicaralah sesuai dengan kadar
intelektualitas mereka…”; “… dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
membekas pada jiwa mereka.” (QS. An Nisa’ [4] :63)
Gaya bicara atau pembicaraan (qaulan)
yang dikategorikan sebagai kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam
bersumberkan Al-Quran:
1.
Prinsip Qaulan Layyinan
Kata qaulan Layyinan disebutkan
dalam QS Thaahaa: 44 , yang bebunyi,” Maka
berbicaralah kamu berdua kepadanyna dengan kata kata yang lemah lembut , mudah
mudahan ia ingat akan takut.”
Menurut Al-Maraghi Qaulan Layyinan
berarti pembicaraan yang lemah lembut agar lebih dapat mnyentuh hati dan
menariknya untuk menerima dakwah.Sedangkan menurut Ibnu kasir ,yang dimaksud
layyinan ialah kata kata sindiran / bukan dengan kata kata terus terang.Dan
menurut Al-Zuhaily mengatakan, “Maka katakanlah kepadanya (Firaun) dengan tutur
kata yang lemah lembut(penuh persaudaraan) dan manis didengar, tidak
menampakkan kekerasandan nasihatilah dia dengan ucapan yang lemah lembut agar
dia lebih tertarik karena dia akan merasa takuk dengan siksa yang dijadikan
oleh Allah melaui lisannya.” Maksudnya agar nabi Musa dan Nabi Harun
meninggalkan sikap yang kasar.
Berdasarkan tiga pendapat diatas
dapat disimpulakan Qaulan Layyinan
memiliki makna kata kata yang lemah lembut, suara yang enak didengar , sikap
yang bersahabat, dan perilaku yang menyenangkan dalam menyerukan agama Allah.
Dengan kata kata Qaulan Layyinan, orang yang diajak
berkomunikasi akan merasa tersentuh hatinya, tergerak jiwannya dan tentram
batinnya , sehingga ia akan mengikuti kita.
Dari ayat Al-Hujurat ayat 2 , Luqman
ayat 19, dan An-Nisaa ayat 158 dapat ditarik kesimpulan yakni :
a.
Larangan bekata keras, berarti bahwa suara yang bernada keras dan tinggi akan
mendatangkan emosi yang berlebihan , mengundang setan, dan meruntuhkan akal
sehat.
b.
Larangan berkata buruk, (kata kata yang kotor)
c.
Perintah berkata lunak, yang bernada sederhana.
2.
Prinsip Qaulan Sadidan
Qaulan Sadidan artinya pembicaraan
yang benar, jujur, lurus, tidak bohong, dan tidak berbeli-belit.Kata qaulan sadidan disebut dua kali dalam
Al-Quran.Pertama, Allah menyuruh manusia menyampaikan qaulan sadidan dalam urusan anak yatim dan keturunan.Kedua, Allah
memerintahkan qaulan sadidan sesudah
takwa.
Alferd Korzybski, peletak dasar
teori general semantics menyatakan
bahwa penyakit jiwa , baik individual maupun sosial, timbul karena penggunaan
bahasa yang tidak benar. Ada beberapa cara menutup kebenaran dengan komunikasi.
Pertama, menggunakan kata-kata yang sangat abstark, ambigu, atau menimbulkan
penafsiran yang sangat berlainan apabila kita tidak setuju dengan pandangan
kawan kita.
Kedua, menciptakan istilah yang
diberi makna lain berupa eufimisme atau pemutarbalikan makna terjadi bila
kata-kata yang digunakan sudah diberi makna yang sama sekali bertentangan
dengan makna yang lazim.
Contoh qaulan sadidan yaitu tidak
berbohong karena Kebohongan tentulah sangat merugikan banyak pihak.Dalam
perkembangan kehidupan manusia, tidak terlepas dari bohong. Sejak zaman Zabi
Muhammad pun, kebohongan merambah pada periwayatan hadits-hadits nabi.
Sejatinya, hadits adalah dasar hukum kedua setelah A-Quran.Memalsukan hadits
nabi, berarti memalsukan agama Islam, termasuk di dalamnya hukum-hukum Islam.
Namun, kebohongan tidak akan pernah bisa memasuki Al-Quran, karena keaslian
Al-Quran dijamin oleh Allah.
3.
Prinsip Qaulan Maysuran
Kata qaulan maysuran hanya satu kali disebutkan dalam Al-Quran, QS.
Al-Israa’: 28.Berdasarkan sebab-sebab turunnya (ashab al-nuzulnya) ayat
tersebut, Allah memberikan pendidikan kepada nabi Muhammad saw untuk
menunjukkan sikap yang arif dan bijaksana dalam menghadapi keluarga dekat,
orang miskin dan musafir.
Secara etimologis, kata maysuran berasal dari kata yasara yang
artinya mudah atau gampang (Al-Munawir,1997: 158). Ketika kata maysuran digabungkan dengan kata qaulan menjadi qaulan maysuran yang artinya berkata dengan mudah atau gampang.
Berkata dengan mudah maksudnya adalah kata-kata yang digunakan mudah dicerna,
dimengerti,, dan dipahami oleh komunikan.
Salah satu prinsip komunikasi dalam
Islam adalah setiap berkomunikasi harus bertujuan mendekatkan manusia dengan
Tuhannya dan hamba-hambanya yang lain. Islam mengharamkan setiap komunikasi
yang membuat manusia terpisah dari Tuhannya dan hamba-hambanya.
Seorang komunikator yang baik adalah
komunikator yang mampu menampilkan dirinya sehingga disukai dan disenangi orang
lain. Untuk bisa disenangi orang lain, ia harus memiliki sikap simpati dan
empati. Simapti dapat diartikan dengan menempatkan diri kita secara imajinatif
dalam posisi orang lain (Bennett, dalam Mulyana, 1993: 83).
Namun dalam komunikasi, tidak hanya sikap simpati dan
empati yang dianggap penting karena sikap tersebut relatif abstrak dan
tersembunyi, tetapi juga harus dibarengi denganpesan-pesan komunikasi yang
disampaikan secara bijaksana dan menyenangkan.
4.
Qaulan Baligha
Ucapan yang lugas, efektif, dan tidak berbelit-belit
(QS An-Nissa :63).
5.
Qulan Ma’rufa
Perkataan yang baik, santun, dan
tidak kasar (QS An-Nissa:5m QS. Al-Baqarah:235, 263, Al-Ahzab: 32).
6.
Qaulan Karima
Kata-kata yang mulia dan penuh penghormatan (QS.
Al-Isra: 23).
J.
TEKNIK
KOMUNIKASI DAKWAH
Pekerjaan komunikasi da’wah ini
adalah pekerjaan pokok ummat manusia yang Muslim dan tidak bisa tidak harus
dilaksanakan dimana saja berada sesuai dengan keahlian dan kesanggupannya
masing-masing.Secara spesifik dakwah diartikan sebagai aktifitas menyeru atau
mengajak dan melakukan perubahan kepada manusia untuk melakukan kema’rufan dan
mencegah dari kemungkaran.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
aktifitas dakwah dapat berhasil secara optimal jika didukung dengan strategi
dakwah. Dakwah sebagai proses komunikasi terdiri dari Juru Dakwah atau yang
disebut juga Mubalig, Umat manusia yang heterogin, lingkungan atau dimana
dakwah dilaksanakan, media dakwah apa yang dipilih, dan tujuan dakwah. Dakwah
dapai dilakukan langsung bertatap muka, maupun tidak langsung menggunakan
media.Agar tujuan dakwah tercapai maka diperlukan adaptasi bahasa dan budaya
atau adat istiadat yang dianut masyarakat.
Sementara teknik komunikasi yang
dapat dilakukan dalam dakwah adalah informatif, persuasif, dan coersif.
Pertama-tama diinformasikan apa yang menjadi hak dan kewajiban, diajak untuk
menjalaninya, dan diberikan sanksi jika melanggar perintahNYA. Dalam
penyampaiannya menggunakan bahasa seharihari yang mudah difahami masyarakat
luas, jika perlu menggunakan bahasa-bahasa gaul terkini, apalagi dalam
menghadapi masyarakat modern yang multikultural. Audiensnya datang dengan latar
belakang yang heterogin.
Yang terpenting membangun kerukunan
antar budaya, kemudian menjelaskan masalah sterotip antar suku yang harus
saling menjaga untuk kebersamaan.Disinilah diperlukan hal yang terpenting untuk
membangun kerukunan antar budaya.Mengingtkan persatuan adalah kekuatan besar.
Jika persatuan ini memudar maka akan mengancam kekuasaan, tapi jika sebaliknya
dapat memperkuat kekuasaan. Oleh karena itu dalam teknik komunikasi dakwah
perlu :
1. Mengenali sasaran
komunikasi
Sebelum melancarkan komunikasi, kita
perlu mempelajari siapa-siapa yang akan menjadi sasaran kita. Yang perlu
diperhatikan dalam hal ini adalah:
a. Kerangka referensi
Pesan komunikasi yang akan
disampaikan kepada komunikan harus disesuaikan dengan kerangka referensi (frame
of reference), maksudnya adalah bahwa ketika kita akan memberikan pesan harus
memperhatikan siapa yang menjadi komunikan kita, sehingga mereka mereka dapat
memahami apa yang kita sampaikan. Kerangka referensi seseorang akan berbeda
dengan orang lain, ada yang berbeda secara ekstrim seperti antara murid SD
dengan seorang mahasiswa atau seorang petani dengan seorang diplomat, intinya
kita harus mengetahui siapa yang kita ajak bicara.
b. Faktor situasi dan kondisi
Yang dimaksudkan adalah situasi
komunikasi pada saat komunikan akan menerima pesan yang kita sampaikan. Situasi
yang dapat menghambat jalannya komunikasi dapat diduga sebelumnya, dapat juga
datang tiba-tiba pada saat komunikasi dilancarkan.
Sedangkan yang dimaksudkan kondisi
adalah state of personality komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis komunikan
pada saat ia menerima pesan komunikasi. Komunikasi yang kita lakukan tidak akan
efektif apabila komunikan sedang marah, sedih, bingung, lapar, sakit, dan lain
sebagainya.
Untuk mengatasi hal semacam itu kita
dapat memperhatikan komunikasi kita sampai datangnya suasana yang
menyenangkan.Akan tetapi tidak jarang pula komunikasi tetap dilakukan pada saat
itu juga, disini faktor manusiawi sangat penting.
2. Pemilihan media
komunikasi
Pemilihan media komunikasi juga
sangat menentukan keberhasilan efektifitas dan efisiensi komunikasi yang
dilakukan, apakah media elektronik, media letak, bisa juga dengan media
tradisional seperti kentongan, bedug, pagelaran kesenian, atau media yang sudah
modern seperti telepon, telegraf, pamflet, poster, spanduk, dan lain-lain.
Untuk mencapai sasaran komunikasi
kita dapat memilih salah satu gabungan dari beberapa media, bergantung pada
tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan dan teknik yang akan
dipergunakan.
3. Pengkajian tujuan pesan
komunikasi
Aktivitas komunikasi dikatakan
berhasil jika pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dipahami secara
benar oleh komunikan. Untuk itu paling tidak ada dua hal yang harus
dipersiapkan secara matang dalam melakukan pengkomunikasian, hal tersebut
yaitu:
a. Fokus pesan
(what to say)
b. Cara atau pendekatan
dalam menyampaikan (how to say)
Semakin sederhana dan simpel pesan
yang disampaikan meski yang disampaikan kompleks, maka semakin besar
kemungkinan audiens memahaminya.
4. Pesan komunikator dalam
komunikasi
Ada faktor yang penting pada diri
komunikator apabila ia melancarkan komunikasi, yaitu:
a. Daya tarik sumber
Komunikan bersedia taat pada isi
pesan yang disampaikan oleh komunikator apabila komunikator ikut serta atas apa
yang telah disampaikan, sehingga dengan kata lain komunikan merasa ada
persamaan dengan komunikator. Disitulah seorang komunikator dikatakan berhasil
karena dapat merubah opini, sikap dan perilaku komunikan.
b. Kredibilitas sumber
Faktor kedua yang dapat menyebabkan
komunikasi berhasil adalah kepercayaan komunikan pada komunikator.
Berdasarkan kedua faktor tersebut, seorang komunikator
dalam menghadapi komunikan harus bersikap empirik (empathy).