Kisah Nabi Idris
Nabi Idris AS keturunan ketujuh dari Nabi Adam AS. Meskipun demikian ia menjadi Nabi dan Rasul kedua setelah Nabi Adam AS. Nabi Idris AS memimpin ummat yang masih termasuk keturunan Qobil. Ummat ini pada waktu itu banyak yang rusak akhlaknya, sehingga Allah SWT menunjuk Nabi Idris AS sebagai Nabi dan Rasul-Nya.
Bertahun-tahun yang lalu, hiduplah seorang Raja dan Ratu yang jahat. Mereka tinggal di sebuah istana yang sangat besar dan memerintah kerajaan yang besar.
Suatu pagi, Sang Raja memutuskan untuk pergi berburu di tepi kota. Jadi dia membawa beberapa tentaranya dan berangkat. Dalam perjalanan, mereka menemukan sebuah taman yang indah yang memiliki sungai dengan air yang segar yang mengalir ditengah taman itu. Saat Sang Raja melihat taman itu, dia terpesona dengan keindahannya dan ingin memilikinya.
Sang Raja mengirim mentrinya untuk membeli kebun itu dari pemiliknya, tapi pemiliknya menolak untuk menjualnya. Dia sudah menghabiskan bertahun-tahun mengolah kebunnya dan tidak akan menjualnya dengan uang sepeserpun. Ketika Raja mendengar hal ini, dia menjadi sangat marah dan malah kembali ke istananya.
Saat Ratu mendengar apa yang telah terjadi, dia mulai mencaci Raja dan berkata
"Bagaimana bisa raja hebat sepertimu, bisa ditolak oleh petani biasa? Kau hanya perlu memerintah dan meminta apapun yang kau mau. Dan harus dipenuhi."
Sang Raja diyakinkan oleh kata-kata Ratu dan dia memerintahkan tentaranya untuk pergi dan mengambil paksa kebun itu dan menghukum pemiliknya. Para tentara kemudian menyerbu kebun itu dan mengusir pemiliknya beserta seluruh keluarganya.
Idris adalah Nabi Allah yang tinggal di kota itu. Ketika orang-orang melihat apa yang telah terjadi pada pemilik kebun, mereka datang pada Nabi Idris dan menceritakan apa yang terjadi. Nabi Idris menjadi sangat sedih dan berdo'a pada Allah untuk menghukum Raja yang jahat itu. Kemudian Allah memerintahkannya untuk pergi ke istana dan memperingatkan Raja bahwa siksa kubur akan menunggunya jika dia tidak segera bertaubat.
Saat Nabi Idris pergi ke hadapan Raja dan mengabarkan apa yang Allah perintahkan, Raja menjadi sangat marah dan berteriak pada penjaga
"Singkirkan orang tua ini dari istanaku!"
Sang Ratu mulai menghasut Raja lagi dan meyakinkan dia bahwa Raja harus membunuh Nabi Idris, "Orang ini dicintai oleh banyak orang dan dia bisa menyebabkan banyak masalah buat mu." katanya.
Kemudian, Raja mengirim tentaranya untuk membunuh Nabi Idris.
Nabi Idris yang tahu bahwa Raja ingin membunuhnya, bersembunyi di dalam gua di atas gunung. Para tentara mencari kemana-mana tapi tidak dapat menemukannya. Setelah beberapa lama, Sang Raja menjadi curiga pada salah satu pemimpinnya dan ingin membunuhnya juga. Tapi ketika pemimpin itu ditemukan, dia mendobrak masuk ke istana dan membunuh Raja dan Ratu.
Saat orang-orang menddengar apa yang terjadi pada Raja dan Ratu yang jahat itu, mereka menjadi sangat senang dan mengikuti Nabi Idris. Nabi Idris kemudian hidup diantara masyarakat dan hidup selama seratus lima puluh tahun dan dia mengajarkan banyak ajaran yang bermanfaat seperti bagaimana menulis dan membaca.
0 komentar:
Post a Comment