Pengembangan Ilmu Dakwah
Pengembangan Ilmu Dakwah
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Dakwah
Dosen Pengampu : Dra. Hj. Jauharotul Farida, M.Ag.
Disusun Oleh :
Muhammad
Farid Faizal (131311101)
Dewi
Novita Kurniawati (131311109)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2014
I.
PENDAHULUAN
Dakwah
merupakan hal yang memang ada sejak adanya misi kenabian. Oleh karena itu,
dakwah merupakan aktivitas yang langsung menyatu dengan sejarah. Ibaratnya,
untuk menulis sejarah dakwah, merupakan hal yang relatif lebih mudah.
Hal
ini berbeda dengan Ilmu Dakwah. Walaupun dakwah sudah in hern dengan gerak
Islam sejak awalnya, namun tidak serta merta memunculkan Ilmu Dakwah. Bahkan
untuk ukuran sekarang ini, hampir 15 abad dari kehidupan Nabi Muhammad SAW Ilmu
Dakwah masih menjadi ilmu yang relatif baru. Sehingga masih mendatangkan banyak
pertanyaan tentang eksistensi Ilmu Dakwah itu sendiri. Satu hal yang jelas,
bahwa sejarah perkembangan ilmu dakwah tidak dapat dilepaskan dari sejarah
dakwah itu sendiri.[1]
II.
RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana
sejarah ilmu dakwah ?
B. Bagaimana
perkembangan ilmu dakwah di Indonesia ?
C. Apa
sajakah program pendidikan yang menaungi pendidikan dakwah ?
III.
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Ilmu Dakwah
Ilmu dakwah memiliki sejarah
pemikirannya sendiri. Tugas sejarah adalah menuliskan apa yang terjadi, dalam
hal ini adalah sehubungan dengan muncul serta berkembangnya dakwah sebagai ilmu
yang mandiri.
Sejarah ilmu dakwah tidak terpisah dari
sejarah dakwah itu sendiri, maka dalam hal ini semakin memperoleh pembenaran
bahwa walaupun ilmu dakwah belum ada bersamaan dengan muncul dan tumbuh
kembangnya Islam, akan tetapi jelas bahwa sejarah pemikiran dakwah sudah ada
sejak saat itu.
Dakwah sebagai aktivitas muncul sejak
Islam dihadirkan Allah SWT atas manusia. Sementara ilmu dakwah akhirnya muncul
dan berkembang sehubungan dengan semakin berkembangnya area dakwah sebagai
aktivitas yang harus dihadapi. Memang kemunculan dakwah sebagai ilmu bukanlah
dari ilmu murni dalam perspektif pengetahuan modern. Jika kemudian dakwah
sebagai aktivitas harus membutuhkan ilmu sebagai pijakan tentu bukanlah hal
yang salah.
Dakwah sebagai ilmu yang mandiri masih
belum menemukan bentuk yang tegas dan masih diragukan oleh sebagian orang.
Tetapi sekarang ini kita dapat menyaksikan satu per satu bermunculan
karya-karya berkenaan dengan ilmu dakwah
yang ditulis para intelektual, yang sebagian bahkan mengkhususkan diri pada
pengembangan ilmu dakwah. Dengan karya-karya inilah yang pada akhirnya akan
semakin meneguhkan keberadaan dakwah sebagai ilmu.[2]
B. Perkembangan
Ilmu Dakwah di Indonesia
Secara akademis kajian mengenai ilmu
dakwah di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1950. Kemudian dilanjutkan dengan
dibukanya jurusan Dakwah pada Fakultas Ushuluddin pada tahun 1960 dan mulai
tahun 1970 jurusan dakwah berubah menjadi Fakultas Dakwah dengan jurusan
Penerangan dan Penyiaran Agama Islam. Kemudian, pada tahun 1995 Fakultas Dakwah
membuka jurusan-jurusan baru sebagai pengembangan Dakwah, yaitu KPI, MD dan
PMI.[3]
Bisa dikatakan bahwa sebenarnya krisis
status keilmuan dakwah sebagai bagian dari ilmu Islam yang mandiri sudah
berakhir sejak tahun 1960. Pada tahun 1962 terjadi momentum yang menandai
pengembangan dakwah sebagai ilmu yang mandiri, disamping juga banyak
forum-forum yang dilaksanakan untuk mengukuhkan dakwah sebagai ilmu yang
mandiri.
C. Program
Pendidikan Dakwah
Ada empat aktivitas pokok dalam dakwah
Islam. Kemungkinan epistemologinya dan disiplin keilmuannya, maka dalam dakwah
Islam ada empat keahlian/profesi yang terdiri dari ahli tabligh Islam
(penyiaran dan penerangan Islam, dakwah bil lisan), pengembangan masyarakat
Islam (dakwah bil haal, aksi amal shaleh, pelembagaan nilai Islam) dan
manajemen dakwah (penataan dan kepemimpinan lembaga dakwah).
Dengan demikian untuk menunjang kegiatan
dakwah depat diklasifikasikan menjadi empat jurusan :
a. Program
Pendidikan Strata (S1)
1. Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran
Bertujuan
mendidik calon muslim cendekia berstrata S1 supaya memiliki aqidah Islam yang
kuat, berfikrah Islami, menurut Islam dan istiqamah dalam bersikap dan
bertindak memiliki keterampilan menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat
baik dengan sarana mimbar maupun media massa (cetak dan audio-visual).
Program studi
dalam jurusan ini terdiri dari:
1.1 program
studi khitabah
1.2 program
studi pers dakwah
1.3 program
studi televisi dakwah
2. Jurusan
Pengembangan Masyarakat
Bertujuan
mendidik calon muslim cendekia berstrata S1 supaya memiliki aqidah Islam yang
kuat, berfikrah Islami, menurut Islam dan istiqamah dalam bersikap dan
bertindak memiliki keterampilan mentransformasikan dan melembagakan semua segi
ajaran Islam dalam kehidupan keluarga, kelompok sosial dan masyarakat sehingga
terwujud khairul ummah.
Program studi
dalam jurusan ini terdiri dari:
2.1 program
studi pengembangan komunitas muslim
2.2 program
studi pengembangan lembaga-lembaga Islam
3. Jurusan
Manajemen Dakwah
Bertujuan
mendidik calon muslim cendekia berstrata S1 supaya memiliki aqidah Islam yang
kuat, berfikrah Islami, menurut Islam dan istiqamah dalam bersikap dan
bertindak memiliki keterampilan mengelola lembaga-lembaga dakwah dalam rangka
menegakkan kepemimpinan umat Islam yang penuh ukhuwah Islamiyah.
Program studi
dalam jurusan ini terdiri dari:
3.1 program
studi manajemen dan organisasi dakwah
3.2 program
studi manajemen perbankan dan ekonomi Islam
4. Jurusan
Bimbingan dan Penyuluhan Islam
Bertujuan
mendidik calon muslim cendekia berstrata S1 supaya memiliki aqidah Islam yang
kuat, berfikrah Islami, menurut Islam dan istiqamah dalam bersikap dan
bertindak memiliki keterampilan membimbing dan menyuluh pengamalan Islam dalam
kehidupan dan keluarga muslim.
Program studi
dalam jurusan ini terdiri dari:
4.1 program
studi penyuluhan Islam
4.2 program
studi psiko-terapi Islam
b. Program
Pendidikan Diploma
Bertujuan
mempersiapkan teknisi dakwah Islam dalam bidang tabligh, konsultan pengembangan
masyarakat Islam, manajemen ziarah, haji dan umrah dan perbankan dan ekonomi
Islam.
1. Program
Diploma II Tabligh Islam (TI) dalam jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
(KPI).
2. Program
Diploma II Konsultan Pengembangan Masyarakat Islam (KPMI) dalam jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam (PMI).
3. Program
Diploma III Manajemen Haji, Ziarah dan Umrah (MHZU) dalam jurusan Manajemen
Dakwah (MD).
4. Program
Diploma III Manajemen Perbankan dan Ekonomi Islam dalam jurusan Manajemen
Dakwah (MD).[4]
IV.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah ilmu dakwah tidak terpisah dari
sejarah dakwah itu sendiri, maka dalam hal ini semakin memperoleh pembenaran
bahwa walaupun ilmu dakwah belum ada bersamaan dengan muncul dan tumbuh
kembangnya Islam, akan tetapi jelas bahwa sejarah pemikiran dakwah sudah ada
sejak saat itu.
Dakwah sebagai aktivitas muncul sejak
Islam dihadirkan Allah SWT atas manusia. Sementara ilmu dakwah akhirnya muncul
dan berkembang sehubungan dengan semakin berkembangnya area dakwah sebagai
aktivitas yang harus dihadapi. Memang kemunculan dakwah sebagai ilmu bukanlah
dari ilmu murni dalam perspektif pengetahuan modern. Jika kemudian dakwah
sebagai aktivitas harus membutuhkan ilmu sebagai pijakan tentu bukanlah hal
yang salah.
Secara akademis kajian mengenai ilmu
dakwah di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1950. Kemudian dilanjutkan dengan
dibukanya jurusan Dakwah pada Fakultas Ushuluddin pada tahun 1960 dan mulai
tahun 1970 jurusan dakwah berubah menjadi Fakultas Dakwah dengan jurusan
Penerangan dan Penyiaran Agama Islam. Kemudian, pada tahun 1995 Fakultas Dakwah
membuka jurusan-jurusan baru sebagai pengembangan Dakwah, yaitu KPI, MD dan PMI.
Dalam dakwah Islam ada empat
keahlian/profesi yang terdiri dari ahli tabligh Islam (penyiaran dan penerangan
Islam, dakwah bil lisan), pengembangan masyarakat Islam (dakwah bil haal, aksi
amal shaleh, pelembagaan nilai Islam) dan manajemen dakwah (penataan dan
kepemimpinan lembaga dakwah).
B. Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah
ini, dapat memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Dakwah dengan baik dan
benar. Di sisi lain, penulis juga berharap dengan adanya makalah ini akan bisa
menjadi bahan bacaan yang baik. Baik untuk mahasiswa maupun kalangan akademika
pada khususnya. Sebagai motivasi maupun inspirasi dalam mengembangkan
kreativitsnya.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu tidak luput dari kesalahan,
karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT oleh karena itu, kritik dan saran
sangat penulis harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,
Amrullah, Dakwah Islam sebagai Ilmu,(Sumatera
Utara,1996)
Amin,
Samsul Munir, Ilmu Dakwah,
(Jakarta:Amzah 2009)
Anas,A,
Paradigma Dakwah Kontemporer,(Semarang:PT.
Pustaka Rizki Putra, 2006)
S,
Wahidin, Pengantar Ilmu dakwah,
(Jakarta: Raja Grafindo, 2011)
[1] A.Anas, Paradigma Dakwah
Kontemporer,(Semarang:PT. Pustaka Rizki Putra, 2006), hal. 1
[2] Wahidin S, Pengantar Ilmu
dakwah, (Jakarta: Raja Grafindo, 2011), hal. 172
[3] Samsul Munir amin, Ilmu
Dakwah, (Jakarta:Amzah 2009), hal.45
[4] Amrullah ahmad, Dakwah Islam
sebagai Ilmu,(Sumatera Utara,1996)
0 komentar:
Post a Comment