September 07, 2015

Pengertian Dakwah

MAKALAH PENGANTAR ILMU DAKWAH
PENGERTIAN DAKWAH
Disusun Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Dakwah
Dosen Pengampu: Dra.Hj.Jauharotul Farida, M.Ag

Disusun Oleh :
1.             Latifatun Istiqomah                (131311102)
2.                  Muhammad Ahsanul Waro     (131311122)
3.                  Muhammad Nasik Alhamd     (131311123)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
A.       LATAR BELAKANG

Pentingnya Peningkatan Aktivitas Dakwah Islam
Sebagaimana diketahui bersama bahwa Rasulullah telah berhasil mengembangkan agama Islam ke seluruh penjuru dunia. Beliau dalam mengembangkan agama Islam, mendapat tantangan yang amat keras, akan tetapi kemudian dunia menyaksikan bahwa dalam waktu yang relative singkat dunia telah menyaksikan agama Islam telah merambat wilayah – wilayah Arab kemudian menyusuri wilayah-wilayah Asia, kemudian Afrika dan kemudian Eropa.

  Ketika Nabi pertama kali menyebarkan agama Islam, masyarakat dunia Arab pada masa itu dalam suasana kejahiliahan. Masyarakat Arab pada masa itu memiliki moralitas yang bobrok, sementara peradaban kemasyarakatan Arab tidak ada nilainya sama sekali. Dalam suasana masyarakat Arab yang seperti itulah kemudian Nabi diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak atau budi pekerti yang mulia.
 
  Pada kenyataanya melalui dakwah yang dikembangkan oleh Rasulullah, dunia Arab yang pada waktu itu dalam suasana kejahiliahan kemudian berubah menjadi masyarakat yang beriman dan bertauhid kepada Allah. Mereka kemudian menjadi pengikut setia Rasulullah untuk mentauhidkan agama Islam. Hal inilah yang menjadi tanda Tanya penuh kekaguman oleh para pengamat sejarah. Nabi telah berhasil mngembangkan agama Islam kepada seluruh masyarakat Arab yang kemudian telah melebarkan sayapnya menembus dinding wilayah Arab dan mencapai wilayah-wilayah dunia pada umumnya.

    Dakwah merupakan aktivitas untuk mengajak manusia agar berbuat kebaikan dan menurut petunjuk , menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan mungkar agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Disamping itu, dakwah islam juga dapat dimaknai sebagai usaha dan aktivitas orang beriman dalam mewujudkan ajaran islam dengan menggunakan system dan cara tertentu ke dalam kenyataan hidup perorangan (fardiyah) keluarga (usrah), kelompok (thaifah), masyarakat dan Negara merupakan kegiatan yang menyebabkan terbentuknya komunitas dan masyarakat muslim serta peradabanya. Tanpa adanya aktivitas dakwah, masyarakat muslim tidak mungkin terbentuk. Oleh karena itu , dakwah merupakan aktifitas yang berfungsi mentransformasikan nilai- nilai islam sebagai ajaran (doktrin) menjadi kenyataan tata masyarakat dan peradabanya yang mendasarkan pada pandangan dunia islam yang bersumber pada Alquran dan As-Sunnah. Oleh karena itu, dakwah Islam merupakan factor dinamik dalam membentuk terwujudnya masyarakat yang berkualitas khairu ummah dan baldatun thayyibah wa rabbun ghafur..

B.      RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pengertian dakwah secara etimologis dan terminologis?
2.      Bagaimana perbedaan pengertian dakwah para Ahli ?


C.      TUJUAN MASALAH
1.      Untuk mengetahui pengertian dakwah secara etimologis dan terminologis
2.      Untuk mengetahui perbedaan pengertian dakwah para Ahli

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN DAKWAH SECARA ETIMOLOGI
Ditinjau dari etimilogi atau bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu da’a-yad’u- da’watan, artinya mengajak, menyeru, memanggil.

  Warson Munawwir, menyebutkan bahwa dakwah artinya adalah memanggil (to call ), mengundang (to invite ) , mengajak ( to summon) , menyeru (to propose), mendorong (to urge) dan memohon (to pray).1

Sedangkan orang yang melakukan seruan atau ajakan disebut da’I (isim fail),artinya orang yang menyeru. Tetapi karena perintah memanggil atau menyeru adalah suatu proses penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan tertentu, maka pelakunya dikenal juga dengan istilah muballigh, artinya penyampai atau penyeru.

Menurut Muhammad Fuad Abdul Baqi, kata dakwah dalam Alquran dan kata-kata yang terbentuk darinya tidak kurang dari 213 kali.2

Dengan demikian, secara etimologis dakwah dan tabligh itu merupakan suatu proses penyampaian atas pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut.3[1]
B.     PENGERTIAN DAKWAH SECARA TERMINOLOGIS

Definisi mengenai dakwah, telah banyak dibuat para ahli, dimana masing-masing definisi tersebut saling melengkapi. Walaupun berbeda susunan redaksinya, namun maksud dan makna hakikinya sama.

Beberapa definisi dakwah yang dikemukakan para ahli mengenai
dakwah

1.     Menurut Prof. Toha Yahya Omar, M.A.
“Mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.”4
2.     Menurut Prof. A. Hasjmy
“Dakwah islamiyyah yaitu mengajak orang lain untuk meyakini dan mengamalkan aqidah dan syariah Islamiyyah yang terlebih dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh pendakwah sendiri.”5
3.     Menurut Syaikh Ali Mahfudz
Memotivasi manusia untuk berbuat kebajikan, mengikuti petunjuk, memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.6
4.     Menurut M. Natsir
“Dakwah adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat manusia konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, dan yang meliputi al-amar bi al-ma’ruf an-nahyu an al-munkar dengan berbagai macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamanya dalam perikehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara.”7
5.     Menurut Prof. H.M. Arifin, M.Ed.
“Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun
secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama sebagai pesan yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsure-unsur pemaksaan.”8[2]
6.     Menurut Amrullah Ahmad
“Pada hakikatnya, dakwah islam merupakan aktualisasi imani (theologies) yang dimanifestasikan dalam suatu system kegiatn manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi secara merasa, berpikir, bersikap, dan bertindak manusia pada tataran kenyataan individual dan sosio-kultur dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.”9
                                                                           
7.     Menurut Prof.Dr. Aboebakar Aceh
“Dakwah yang berasal dari kata da’a, berarti perintah mengadakan seruan kepada semua manusia untuk kembali dan hidup sepanjang ajaran Allah yang benar, dilakukan dengan penuh kebijaksanaan dan nasihat yang baik. Kata-kata ini mempunyai arti yang luas sekali, tetapi tidak keluar daripada tujuan mengajak manusia hidup sepanjang agama dan hokum Allah.”10

8.     Menurut Dr. M. Quraish Shihab
“Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekadar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini, ia harus lebih berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyelurh dalam berbagai aspek.”11

9.     Menurut Ibnu Taimiyah
Dakwah merupakan suatu proses usaha untuk mengajak agar orang beriman kepada Allah, percaya dan mentaati apa yang telah diberitakan oleh rasul serta mengajak agar dalam menyembah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya.12

    Adapun menurut hemat penulis, dakwah adalah suatu aktivitas yang dilkukan secara sadar dalam rangka menyampaikan pesan-pesan agama Islam kepada orang lain agar mereka menerima ajaran Islam tersebut dan menjalankannya dengan baik dalam kehidupan individual maupun bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat, dengan menggunakan media dan cara-cara tertentu.

    Pemahaman-pemahaman definisi dakwah sebagaimana disebutkan di atas, meskipun terdapat perbedaan-perbedaan kalimat, namun sebenarnya tidaklah terdapat perbedaan prinsipil. Dari berbagai perumusan definisi diatas, kiranya bias disimpulkan sebagai berikut.
a.       Dakwah itu merupakan suatu aktivitas atau usaha yang dilakukan dengan sengaja atau sadar
b.      Usaha dakwah tersebut berupa ajakan kepada jalan Allah dengan al-amar bi al-ma’ruf an-nahyu an al-munkar.
c.       Usaha tersebut dimaksudkan untuk mencapai cita-cita dari dakwah itu sendiri yaitu menuju kebahagiaan manusia di dunia maupun di akhirat.

Dengan demikian, dakwah juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian ajaran agama Islam kepada umat manusia. Sebagai suatu proses, dakwah tidak hanya merupakan usaha penyampaian saja, tetapi merupakan usaha untuk mengubah way of thinking, way of feeling, dan  way of life manusia sebagai sasaran dakwah kea rah kualitas kehidupan yang lebih baik.

  Bagi seorang muslim, dakwah merupakan kewajiban yang tidak bias di tawar-tawar lagi.kewajiban dakwah merupakan sutu yang tidak mungkin dihindarkan dari kehidupanya, karena melekat erat bersamaan dengan pengakuan diri sebagai penganut Islam (muslim).1 .[3]



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
     Dari uraian pengertian dakwah diatas baik pengertian secara etimologi maupun  terminology , maka dakwah adalah suatu usaha dalam rangka proses islamisasi maunusia agar manusia menerima, mengerti dan memahami srta mengamalkan ajaran islam guna memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat. Dakwah adalah suatu istilah khusus yang dipergunakan di dalam agama Islam; mungkin fungsinya ada kesamaan dengan fungsi penyebaran agama-agama yang lain.
  Fungsi dakwah adalah menyampaikan ajaran islam yang telah diturunkan oleh Allah swt. Kepada Rasulullah saw. Untuk ummat manusia seluruh alam, memelihara ajaran tersebut dan mempertahankanya agar eksis dimuka bumi ini karena Islam adalah agama terakhir. Sebagai agama terakhir Islam menyempurnakan agama-agama sumawi yang diajarkanya ada dalam kitab suci Taurat, abur dan Injil, dn shuhuf-shuhuf para rasul dan nabi diutus Allah sebelum nabi Muhammad saw.

SARAN

Penulis berharap dengan adanya makalah ini, dapat memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Dakwah  dengan baik dan benar. Di sisi lain, penulis juga berharap dengan adanya makalah ini akan bisa menjadi bahan bacaan yang baik. Baik untuk mahasiswa maupun kalangan akademika pada khususnya. Sebagai motivasi maupun inspiratif dalam mengembangkan kreativitasnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu tidak luput dari kesalahan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah Swt. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini 
DAFTAR PUSTAKA

Samsul Munir Amin, Drs. MA. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah.

HM. Aminuddin Sanwar, Drs. MM. 2009. Suatu Pengantar Studi Ilmu Dakwah. Semarang: Gunungjati Semarang.



[1] Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir, Surabaya: Pustaka Progressif, 1994, hlm. 439. Lihat juga Siti Muriah,     Metode Dakwah Kontemporer, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000, hlm. 1.
2  Muhammad Abdul Baqi, Al-Mu’jam Al-Mufahras li Alfah Al-Qur’an, Cairo: Dar Al-Kutub Al-‘Arabiyyah, hlm 120,692,693
3  Siti Murih, Metode Dakwah Kontemporer, 2000, hlm. 2-3
4[2]  Prof. Toha Yahya Omar, M.A., Ilmu Dakwah, Jakarta: Wijaya, 1979. Hlm. 1.
 5   Prof. A. Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an, Jakarta, Bulan Bintang, 1884, hlm. 18.
    Syaikh Ali Mahfudz, Hidayat Al-Mursyidin, Cairo: Dar Kutub Al-Arabiyyah, 1952, hlm 1.
Dr. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, Cetakan 22, Bandung: Mizan, 2001, hlm 194.
Ibnu Taimiyah, Majmu Al-Fatawa, juz 15, Riyadh: Mathabi Ar-Riyadh, 1985, hlm 185.
Prof. H.M. Arifin M.Ed., Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bumi Aksara, cetakan kelima, 2000, hlm. 6.
Amrullah Ahmad (Ed), Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, Yogyakarta: PLP2M, 1985, hln. 3.
Prof. DR. H. Aboebakar Aceh, Potret Dakwah Muhammad saw dan Para Sahabatnya, Solo: Ramadhani, 1986, hlm. 11.
M. Natsir, “Fungsi Dakwah perjuangan” dalam Abdul Munir Mulkhan, Ideologisasi Gerakan Dakwah, Yogyakarta: Sipres, 1996, cetakan 1, hlm. 52.
Dr. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan peran Wahyu Dalam Kehidupan Msyarakat, cetakan 22, Bandung: Mizan, 2001, hlm 194.
Ibnu Taimiyah, Majmu Al-Fatawa, Juz 15, Riyadh: Mathabi Ar-Riyadh, 1985, hlm 185.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Baca Online dan Seputar Blog
| Distributed By Gooyaabi Templates