September 09, 2015

Pemikiran Politik Luar Negeri

PENDAHULUAN

I.       LATAR BELAKANG
Politik luar negri merupakan salah satu bidang kajian ilmu Hubungan Internasional. Politik luar negri merupakan study yang kompleks karena tidak saja melibatkan aspek-aspek eksternal, tetapi aspek internal suatu Negara. Politik  luar negri juga sangat erat kaitannya dengan diplomasi karena politik luar negri merupakan salah satu landasan diplomasi Indonesia yaitu landasan operasional. Politik luar negri yang bebas aktif menjadi landasan operasional diplomasi
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PEMIKIRAN POLITIK LUAR NEGRI DIPLOMASI
Pada masa awal kemerdekaan, sasaran pokok politik luar negri Republik Indonesia adalah “terjuang dalam gelanggang internasional” untuk memperoleh pengakuan sebanyak-banyaknya dam waktu sesingkt mungkin serta mengadakan perundingan-perundingan dengan sekutu dan Belanda. Kemudian , pada masa cabinet sjahrir dalam kedudukannya sebagai mentri luar negri kedua membangun unsure inti foreign service Indonesia yakni membuka perwakilan-perwakilan Indonesia di luar negri yang diawali dengan pembukaan kantor perwakilan di Singapura dibawah pimpinan Mr. Utoyo Ramelan, dan disusul ke sejumlah Negara lain.
            Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya sebagai Negara merdeka dipeta dunia.sehari kemudian ( 18 Agustus 1945) Undang-undang Dasar 1945 disahkan. Dalam Undang-Undng tersebut disebutkan bahwa Indonesia berkewajiban “ melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”, maka lahirlah politik luar negri pemerintah Republik Indonesia yang dikenal dengan “ Politik Bebas Aktif”.
            Namun, kedudukan Indonesia dalam konstelasi politik dunia yang telah diterpa Perang Dunia II seakan-akan terjepit. Di satu pihak berada dalam pengaruh wilayah Barat, namun dipihak yang lain dari dalam negeri Indonesia sendiri yaitu tekanan dari Front Demokrasi Rakyat /partai Komunis Indonesia (FDR/PKI) yang mengarahkan Indonesia untuk berada dalam pengaruh Soviet disebabkan asumsi mereka yakni revolusi Indonesia adaah bagian dari resolusi dunia.[1]
            Pada tanggal 2 September 1948, wakil Presiden Mohammad Hatta mengemukakann pernyataan yang merupakan penjelasan pertama tentang politik luar negri bebas aktif.
“pemerintah berpendapat bahwa pendirian yang harus kita ambil ialah supaya kita jangan menjadi objek dalam pertarungan internasional, melainkan kita harus tetap menjadi subjek yang berhak menentukan sikap kita sendiri , berhak memerjuangkan  tujuan kita sendiri, yaitu merdeka seluruhnya.”
            Dalam uraian yang lebih lengkap, mohammad hatta mmaparkan bahwa Pancasila merupakan salah satu faktor objektif yang berpengaruh atas politik luar negri Indonesia, oleh karena Pancasila sebagai falsafah Negara mengikat seluruh bangsa Indonesia, sehingga golongan atau partai politik mana pun yang berkuasa di Indonesia, tidak dapat menjalankan suatu politik Negara yang menyimpang dari Pancasila. Pancasila sebagai satu ideology berbeda dari ideology liberal yang dianut oleh Barat, dan tidak sama dengan ideology komunis yang dulu di anut oleh timur. Pancasila disatu pihak tidak dapat membenarkan konsepsi liberal yang lebih mengutamakan kepentingan perorangan daripada kepentingan kolektif dalam masyarakat. Di pihak lain tidak pula dapat menerima knsepsi komunis yang hanya mementingkan nilai kolektif dalam masyarakat manusia.[2]
            Prinsip politik luar negri Indonesia ialah bebas aktif. “bebas” di sini memiliki makna ganda, yaitu:
a.       Bebas bergaul dengan Negara dan bangsa mana saja
b.      Tidak memihak (netral)
Sedangkan kata “aktif” di sini bermakna memiliki inisiatif untuk secara konstruktif menyumbang kemerdekaan hakiki dan perdamaian dunia. Sehingga prinsip politik luar negri yang bebas aktif ini memberikan cirri utama diplomasi Indonesia, yaitu:
1.      Mengabdi pada kepentingan nasional
2.      Luws dalam menyikapi perubahan.
Diplomasi adalah teknik (upaya dan cara) untuk mewujudkan kepentingan dan tujuan yang telah dirumuskan dalam politik luar negri dengan menggunakan segala kekuatan yang dimiliki. Karena politik luar negri suatu Negara juga mempertimbangkan kepentingan nasionalnya termasuk kepentingan ekonominya, maka politik luar negri menjadi sumber kebijakan Negara tersebut dalam pengaplikasian pembuatan kebijakan luar negri.[3]




[1] http://younkhendra.wordpress.com diunduh pada taggal 3 mei 2014 pukul 08: 22
[2] Anak A. Banyu dan M. Yani Yayan, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya:2005)
[3]http://yuningnurasri.blogspot.com diunduh tanggal 3 mei 2014 pukul 08:26

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Baca Online dan Seputar Blog
| Distributed By Gooyaabi Templates