Unsur Unsur Sistem Dakwah
Pengantar
Ilmu Dakwah
Unsur-Unsur
Sistem Dakwah
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Ilmu Dakwah
Dosen Pengampu : Dra.Hj,Jauharotul
Farida,M.Ag.
Disusun Oleh
:
v Firda
Rini Fauziyyah (131311097)
v Ahmad
Iqbal Fauzi (131311118)
FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
I.
Pendahuluan
Kegiatan
sebuah dakwah kadang dimengerti oleh masyarakat umum ataupun tidak. Ceramah
dijadikan sebuah kegiatan penyampaian ajaran islam secara lisan yang dilakukan
oleh para kyai atau da’i. kegiatan tersebut dilakukan hanya beberapa tempat
saja seperti di majlis-majlis ta’lim, mimbar-mibar keagamaan. Sedangkan diluar
kadang belum difahami adanya dakwah.[1]Unsur-unsur
sistem dakwah yakni sekelompok ataupun
unsur-unsur yang saling berkaitan yang membentuk suatu kesatuan yang kolektif.
Dan
dakwah sendiri berarti menyampaikan,mengamalkan dan menyerukan ajaran Allah SWT
kepada setiap umat manusia yang ada didunia. Dakwah merupakan adanya tugas dan
fungsi dalam praktiknya yang harus diemban oleh seluruh manusia dikehidupan
dunia ini. Sedangkan kegiatan dakwah sebagai sebuah proses penyelamat atau
penolong umat manusia dari berbabagai permasalahan yang merugikan kehidupannya.
Dalam
urain diatas, kami ingin membahas tentang unsure-unsur sistem dakwah itu
sendiri.
II. Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud unsur-unsur sistem dakwah ?
2. Apa saja
unsur unsur sistem dakwah?
III. PEMBAHASAN
1. Pengertian
unsur-unsur sistem dakwah
Sistem
menurut arti logat yaitu suatu kelompok ataupun unsur-unsur yang saling
berkaitan yang membentuk suatu kesatuan yang kolektif dan memengaruhi menuju
satu tujuan.
Maksud sistem disini adalah suatu
rangkaian suatu kegiatan yang sambung-menyambung saling berhubungan menjelmakan
urutan atau suatu rangkaian kegiatan yang sambung menyambung saling berkaitan
dengan urutan yang logis dan tetap
terikat pada ikatan hubungan pada kegiatan masing-masing dalam rangkaian secara
menyeluruh.
Dengan demikian bisa dikatakan
bahwa sistem dakwah berarti kumpulan sub sistem unsur-unsur dakwah yang saling
membantu maupun bekerjasama untuk menciptakan dan melahirkan satu tujuan.
Sistem merupakan objek yang dikaji dan dipelajari dan memiliki karakteristik
tertentu dan tersendiri. Sistem dakwah sebagaian sistem feedback yang artinya
yaitu sistem umpan balik yang dating dari dari sistem itu sendiri. Meskipun
umpan balik itu tidak secara langsung tetapi output sistem yang diberikan
kepada lingkungan akan dapat memengaruhi kondisi lingkungan dengan kadar
apapun.[2]
Menurut iskandar wiryakusuma beliau
membagi sistem menjadi 2 ,antara lain:
§ Suprasistem
yaitu, sistem yang lebih kompleks atau lebih besar yang terdiri dari banyak komponen.
§ Subsistem
yaitu, sistem yang lebih kecil yang merupkan bagian dari suprasistem.[3]
Sistem yang sudah dibagi menjadi 2
tersebut akan menjadi suatu alat yang penting untuk mengawasi,mengontrol maupun
mendorong kiriman prinsip-prinsip dari bidang kebidang lainnya. Dan tidak perlu
mendulikasi penemuan prinsip yang sama dan berbeda-beda.
Dari pengertian sistem diatas sekarang
jika dikaitkan dengan sistem dakwah islam adalah ajaran yang bersumber dari wahyu
ilahi yang antara isi wahyu itu sangat terkait dengan satu lainnya. Al-qur’an
merupakan sistem wahyu yang ayat-ayatnya tidak dapat dilepaskan begitu saa dari
ayat-ayat lainnya. Demikian hadist sebagai sumber kedua kalau kita membagi isi
pokok ajaran islam menjadi keimanan,syariah dan muamalah,maka ketiga-tiganya
itu merupakan satu kesatuan yang utuh. Maka dari itu aspek aspek islam tentang
dakwah islam tidak bisa kita lepaskan dari islam secara keseluruhan. Dengan
demikian islam merupakan sistem yang lebih komplek atau yang lebih luas dimana
didalamnya terdapat komponen dakwah sebagai sistem. [4]
2. Unsur-unsur
sistem dakwah
Didalam sistem selalu terdapat input,output, dan
proses. Ketiganya harus selalu terkait dengan sambung-menyambung terus-menurus
sehingga merupakan suatu proses yang tidak berhenti pada satu titik.
Dan apabila di kaitkan dengan sistem
dakwah, maka :
·
Input : seorang da’I sebagai sumber informasi
atau sebagai komunikator.
·
Output : sebuah harapan seorang da’I dalam
berdakwah.
·
Proses : pelaksanaan dakwah.
Dan didalam
input terdiri dari :
-Rew
input
-Instrumental
input
-Einvironmental
input
-REW
INPUT sendiri dibagi menjadi 2,yaitu :
1. Materi
( bahan)
Yakni,
Masalah Pesan atau materi yang disampaikan da’i pada mad’u. dalam hal ini sudah
jelas bahwa yang menjadi materi dakwah adalah ajaran itu sendiri. Sebab semua
ajaran islam yang sangat luas itu bisa dijadikan materi dakwah . akan tetapi,
ajaran islam yang dijadikan materi dakwah itu pada garis besarnya dapat
dikelompokkan antara lain:
1.1 Akidah.
Meliputi : Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat-NYA, Iman kepada
Kitab-kitab-NYA, Iman kepada Rosul-rosul-NYA, Iman kepada hari akhir dan Iman
kepada qadha-qadhar.
1.2 Syariah.
Meliputi : Ibadah ( Thaharah, Sholat, Zakat, Puasa, Haji ) dan Muammalah {
(Al-qununul khas / hukum perdata contohnya : hukum niaga, hukum nikah, hukum
warir. ) (Al-qonunul ‘am / hukum public contohnya : hukum pidana, hukum pperang
dan damai) }
1.3 Akhlak.
Meliputi : Akhlak terhadap khaliq dan Akhal terhadap makhluk, contohnya :
Akhlak terhadap manusia ( Diri sendiri, tetangga, masyarakat) Akhlak terhadap
bukan manusia ( Flora, fauna ).
2. Manusia
2.1 Da’I
( Pelaksanaan dakwah )
2.2 Sasaran
dakwah.
-
INSTRUMENTAL INPUT.
Dibagi menjadi 2, yakni ;
1. Metode
dakwah ( Segi proses berpikir, segi gaya dan sikap, segi pendekatan sasaran,
segi srana komunikasi. )
2. Dana
dan fasilitas.
-
INVIROMINTAL INPUT (
masukan lingkungan ). Yakni masukan sebuah permasalahan yang timbul dari suatu
proses mewujudkan masyarakat adil dan makur, material dan spiritual yang
diridhoi oleh allah dalam bidang ideology, politik ekonomi, pendidikan, etika
kerja, hukum dan ilmu.[5]
Sedangkan dalam Output
terdiri dari :
a.
Ideal
/ Jangka panjang
Yaitu
terwujudnya maasyarakat adil dan makmur, spiritual dan material yang diridhoi
oleh Allah SWT.
b. Antara / jangka pendek,
antara lain :
1. Individu
bernafaskan islam
2. Keluarga
bernafaskan islam
3. Kelompok
social, guru, intelektual, wartawan, politisi, ekonomi, budayawan, seniman dan
sebagainya yang bernafaskan islam.
4. Terbentuknya
lembaga-lembaga sosio cultural yang bernafakan islam.
Ketiganya harus selalu terkait dan sambung
menyambung secara terus menerus, sehingga merupakan suatu proses yang tidak
berhenti pada satu titik. [6]
Pada umumnya sistem terdiri dari 5 komponen dasar
input ( masukan) , convertion ( proses pengubahan ) , output ( keluaran ) ,
feedback (umpan balik ), dan einvironment ( lingkungan ).
Diantara sub sistem dakwah yang banyak timbul
permasalahan adalah komponen konversi.pada saat ini diindonesia terdapat gejala
kelangkaan da’i yang memiliki integritas kepribadian, keluasan wawasan
intelektual dan ketrampilan mewujudkan konsep-konsep islam dalam realitas.
Dalam sistem dakwah memiliki fungsi mengubah
lingkungan secara lebih terperinci yang meliputi fungsi : meletakkan dasar
filsafat eksistensi masyarakat islam dan menanamkan nilai keadilan [7]
Sedangkan Unsur-unsur dakwah menurut Drs. Wahidin
Saputra, M,A. ada 6,antara lain :
§ Da’i
yaitu orang yang melakukan dakwah baik tulisan maupun lisan, ataupun perbuatan
yang dilakukan baik secara kelompok,lewat organisasi/lembaga ataupun secara
individu.dan disebut juga dengan sebutan mubaligh ( orang yang menyampaikan
ajaran islam ).
§ Mad’u
( Penerima Dakwah ) adalah seorang manusia yang menjadi sasaran dakwah,atau
manusia penerima dakwah baik sebagai kelompok maupun individu,maupun yang
beragama islam ataupun tidak. ( secara keseluruhan )
§ Maddah
( materi dakwah) yaitu materi atau isi pesan yang disampaikan da’i pada mad’u.
§ Wasilah
( Media Dakwah ) adalah alat yang akan digunakan untuk menyampaikan materi
dakwah pada mad’u.
Wasilah itu
terdiri dari :
-
Media elektronika.seperti:
tv,radio,internet,telepon dan lain sebagainya.
-
Media cetak.seperti:
surat kabar,bulletin,majalah,tabloid,buku dan seterusnya.
-
Lisan,berarti wasilah
dakwah ini yang paling sederhana yang menggunakan suara dan lidah ,dakwah
dengan wasilah ini dapat berbentuk ceramah,kuliah,pidato dan lain sebagainya.[8]
§ Thariqoh
( Metode dakwah ) yaitu suatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan
secara rinci untuk menyelesaikan dan mencapai suatu tujuan.
§ Atsar (efek dakwah) artinya jika dakwah telah dilakukan
oleh da’i dengan materi dakwah. Wasilah dan thariqah tertentu, maka akan timbul
respons dan efek pada mad’u (penerima dakwah).[9]
IV. KESIMPULAN
Sistem
merupakan kelompok ataupun unsur-unsur yang saling berkaitan yang membentuk
suatu kesatuan yang kolektif dan memengaruhi menuju satu tujuan. sistem disini
adalah suatu rangkaian suatu kegiatan yang sambung-menyambung saling
berhubungan. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa sistem dakwah berarti
kumpulan sub sistem unsur-unsur dakwah yang saling membantu maupun bekerjasama
untuk menciptakan dan melahirkan satu tujuan.
Didalam sistem selalu terdapat input,output, dan
proses. Ketiganya harus selalu terkait dengan sambung-menyambung terus-menurus
sehingga merupakan suatu proses yang tidak berhenti pada satu titik.
Pada
umumnya sistem terdiri dari 5 komponen dasar input ( masukan) , convertion (
proses pengubahan ) , output ( keluaran ) , feedback (umpan balik ), dan
einvironment ( lingkungan ).
V. PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami
sampaikan. Disarankan agar pembaca dapat mencari tahu lebih lanjut dari
sumber-sumber yang ada agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dan makalah ini kami
buat dapat memenuhi tugas mata kuliah. Dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Kami mengucapakan mohon maaf atas kekurangan kami,tentunya tulisan kami masih
jauh dari kesempurnaan.oleh karena itu,kami mohon kepada pembaca untuk
membenarkannya dan kritik beserta saran sangat membantu demi melanjutkan
makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,Amrullah
(Ed.). Dakwah Islam dan Perubahan Islam,1983,
Yogyakarta: PLP2M.
Aziz,Moh
Ali, Ilmu Dakwah , 2004,
Jakarta:Kencana.
Kusnawan,Aep, Dimensi Ilmu Dakwah, Bandung: Widya Padjajaran, 2009
Saputra,Wahidin,
Pengantar Ilmu Dakwah ,2011,
Jakarta:Rajawali Press.
[1] Aep Kusnawan, Dimensi Ilmu
Dakwah, Bandung: Widya Padjajaran, 2009 hal 15
[2] Penelitian dan pengembangan masyarakat, dakwah islam dan perubahan social, Yogyakarta, 1983 hal 15
[3] Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah,
Jakarta:Prenada Media, 2004 hal 71
[4] Moh. Ali Aziz,Ibid hal 72
[5] Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah,
Jakarta:Prenada Media, 2004 hal 76
[6] Moh. Ali Aziz, Ibid hal 73
[7] Penelitian dan pengembangan masyarakat, dakwah islam dan perubahan social, Yogyakarta , 1983 hal 14-15
[8] Moh. Ali Aziz,Ibid hal 120
[9] Wahidin Saputra , Pengantar
Ilmu Dakwah , Jakarta:Rajawali Press,2011,hal 288-289
0 komentar:
Post a Comment