Resume Buku Ilmu Dakwah Ali Aziz
Silahkan download di SINI
BAB
1 PENGERTIAN DAKWAH
A. Fenomena
Dakwah
Seorang perempuan datang kepada Rasulullah seraya
memprotes” wahai Rasulullah banyak orang laki - laki membahas hadis Anda.
Jadikanlah kami sebagai pengikut Anda yang suatu hari datang kepada Allah untuk
mempelajari apa yangtelah diajarkan Allah kepada Anda. Dan Rasulullah
menanggapinya “ berkumpullah kalian di hari begini ditempat begini ”.
Sehingga para perempuan berkumpul dan mendatangi RasulullahSAW. Selanjutnya
sabda Rasulullah “ Tak seorangpun diantara kalian yang menimang anaknya
selama tiga kali kecuali ia diberi tabir yang menjauhkannya dari api
neraka. Dan seorang perempuan bertanya,“wahai Rasulullah ,bagaimana jika hanya
dua kali? ” pertanyaan
ini diulang sampai 2 kali“ meskipun 2 kali,meskipun 2 kali, meskipun
2 kali”. Jawab Rasulullah SAW. (Al - bukhori, VIII: 149).
Terkait dengan dakwah sebagai
penyampaian agama islam, hadits Al
Bukhari VIII : 149 mengajarkan tiga hal, yaitu kesetaraan gender dalam dakwah,
kewajuban berdakwah, dan pesan dakwah sesuai dengan keadaan mitra (penerima
dakwah). Dalam kehidupan ditengan masyarakat, dakwah sering disalah artikan
ulama sebagai pendakwah menyampaikan pesannya di depan khalayak. Akhirnya,
dakwah hanya dipahami sebagai tugas ulama semata, bentuk dakwah hanya ceramah
agama dan mitra dakwah terdiri dari banyak orang. Pemahaman yang tidak tepat
ini telah diterima secara umum di kalangan masyarakat, sehingga perlu
dikemukakan fenimena dakwah yang lain.
Dakwah bukan hanya kewenangan ulama atau
tokoh agama. Setiap muslim bisa melakukan dakwah, karena dakwah bukan hanya
ceramah agama. Muntako, orang yang menemani Moh Ali Aziz di London ketika sahur
yang berasal dari Semarang. Dia sudah tinggal di Inggris kurang lebih lima
tahun. Dengan badannya yang kurus kering, dia berangkat kerja pada siang hari
dan baru pulang menjelang sahur. Ia bekerja sedemikian berat karena ingin
memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya di tanah air. Ia bersedia
hidup ekonomis ditengah lingkungannya yang konsumtif, karena ia ingin ikut membantu
kehidupan orang tua, janda dan fakir miskin di kampungnya. Dan ia juga sudah
membeli sebidang tanah untuk membangun panti asuhan di kampungnya yang
insyaallah akan dibantu oleh Allah. Belum ada orang yang menyebut Muntako
sebagai pendakwah, karena ia tidak berceramah. Padahal upaya Muntako itu lebih
dari penceramah yang tidak tahu kejelasan tindakannya. Muntako tidak berbicara,
ia bertindak dan berhasil. Ia juga pendakwah, pendakwah pemberdayaan
masyarakat.
Penulis juga menceritakan tentang sorang pemuda yang
berambut panjang dan bertato, dia fanatik dengan islam tetapi
tidak pernah ke masjid. Seminggu sekali ia mengumpulkan orang
dewasa, yang seirama dan tidak pernah ke mesjid, dia berhasil
membawa 2 orang temannya menjadi mualaf pada saat bakar ikan bersama
menyambut malam lailatul qodar.
Dari fenomena diatas bahwasanya dakwah meliputi aspek
yang luas dalam wilayah kehidupan. Beragam bentuk metode, media, pesan, pelaku
dan mitra dakwah. Segala hal yang berkaitan dengan islam terdapat unsur dakwahnya.
Dan islam dapat bergerak dan hidup karena dakwah.
B. Tinjauan
Semantik Dakwah
Ditinjau dari segi bahasa, dakwah
berasal dari bahasa Arab yaitu “da’wah”. Dakwah mempunyai tiga huruf asal yaitu
“dal”, “’ain” dan “wawu”. Makna-makna tersebut adalah memanggil, meminta
tolong, mengundang, meminta, memohon, menyuruh datang, menamakan, mendorong,
dll. Setidaknya ada sepuluh macam nama dakwah dalam Al-Qur’an, yaitu :
1. Mengajak
dan menyeru
2. Do’a
3. Mendakwa
atau menganggap tidak baik
4. Mengadu
5. Memanggil
atau panggilan
6. Meminta
7. Mengundang
8. Malaikat
Israfil sebagai penyeru
9. Panggilan
nama atau gelar
10. Anak
angkat
C. Definisi
dari Para Ahli
1.
Abu Bakar Zakaria : ”Usaha para ulama dan orang-orang yang memiliki pengetahuan
agama Islam untuk memberikan pengajaran kepada khalayak umum sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki tentang hal-hal yang mereka butuhkan dalam urusan dunia
keagamaan.”
2.
Syeikh Muhammad al-Rawi : “ Pedoman hidup yang sempurna untuk
manusia beserta ketetapan hak dan kewajubannya.”
3.
Syeikh Ali bin Shalih al-Mursyid :
“Sistem yang berfungsi menjelaskan kebenaran, kebajikan, dan petunjuk (agama),
sekaligus menguak berbagai kebathilan beserta media dan metodenya melalui
sejumlah teknik, metode dan media yang lain.”
4.
Syeikh Muhammad al- ghazali : “Program pelengkap yang meliputi semua ilmu
pengetahuan yang di butuhkan manusia untuk memperjelas ,tujuan hidup serta
menyingkap rambu-rambu kehidupan kehidupan agar mereka menjadi orang yang
mengetahui mana yang boleh di jalan kan dan mana yang tidak boleh di jalankan.”
5.
Syeikh Adam Abdullah : “ Mengalihkan
perhatian dan fikiran manusia kepada akidah yang bermamfaat dan hal
yang ber mamfaat.”
6.
HSM.Nasarudin Latif : “Setiap usaha aktifitas dengantulisan maupun tulisan yang Bersipaat
menyeru,mengajak,mengundang dan memangil manusia lain untuk beriman
dan mentaati allah swt sesuai dengan garis-garis akidah ,syariat dan akhlak
islamiah.”
7.
Ustad Muhammad Khair Rahman : “Seruan untuk menyelamatkan manusia yang hamper celaka
karma maksiat.”
8.
Masdar Helmy : “ Mengajak dan mengajarkan manusi
agar taat kepada allah(islam) dan mengerjakan amal ma’aruf nahi mungkar untuk
bias memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat.”
9.
Aboebakar Atjeh : “Seruan kepada seluruh umat manusia untuk kembali
pada ajaran hidup sepanjang ajaran allah yang benar.”
10.
Toha Yahya Oemai : “Mengajak manusia kejalan yang benar dengan bijak
kejalan yang benar sesuai deengan perintah tuhan untuk kemasalahatan dan
kebahsgiaan dunia dan akhit.”
11.
M.Tata Taufik : “Menyampaikan kepada manusia tentang ajaran islam tampa paksaan tetapi
dari suatu kesadaran.”
12.
Quarai Sihab : “Sebagai seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah
sesuatu yanag tidak baik kepada sesuatu
yang lebih baik terhadap pribadi maupun masyarakat.”, dan masih banyak lagi.
D. Beberapa
Istilah Semakna dengan Dakwah
1.
Tabligh
Tabligh adalah menyampaikan. Dikemukakan dalam
al-Qur’an sebanyak 77 kali. Dalam aktivitas dakwah, tabligh artinya menyampaikan ajaran islam kepada orang lain.
Tabligh lebih bersifat pengenalan dasar tentang Islam. Pelakunya diseut mubaligh atau orang yang melakukan tabligh. Muhammad Abu al-Fath
al-Bayanuni meletakkan tabligh pada
tahapan awal, dimana keberhasilan tabligh
adalah keberhasilan dakwah. Begitu pula sebaliknya.
2.
Nasihat
Nasihat hampir sama maknanya dengan dakwah, yang artinya
memberi nasihat, menjahit dan membersihkan.
3.
Tabsyir dan Tandzir
4.
Khotbah
5.
Washiyah atau Taushiyah
6.
Tarbiyah dan Ta’lim
7.
Amar Ma’ruf Nahi Munkar
BAB
2 KAJIAN KEILMUAN DAKWAH........selanjutnya silahkan download di SINI
0 komentar:
Post a Comment