Kisah Nabi Luth
Nabi Luth a.s. adalah saudara laki-laki Nabi Ibrahim a.s. Beliau diutus oleh Allah s.w.t. ke negri Sadum (Palestina). Negeri yang dahulu kala sangatlah indah. Orang-orang yang tinggal di Sadum adalah pekerja keras dan pengusaha kaya raya. Walaupun begitu, mereka tidak menyukai orang pendatang ataupun wisatawan datang ke negeri mereka, Sadum.
Setelah beberapa tahun, tidak ada orang yang berani mengunjungi Sadum. Jika mereka hanya melewatinya, orang-orang akan melempari pendatang dengan batu dan mengolok-olok mereka. Mereka dikenal dengan perbuatan buruknya. Kemudian Allah mengutus Nabi Luth ke Sadum untuk mengajak mereka ke jalan yang benar.
Nabi Luth senantiasa mengajak mereka ke jalan yang benar dan mengajarkan apa yang Allah perintahkan. Tapi mereka tetap melakukan kebiasaan mereka dan tidak mendengarkan Nabi Luth.
Nabi Luth adalah seorang petani dan sewaktu-waktu dia pergi keluar kota untuk urusan pekerjaannya. Suatu hari, dia melihat tiga pemuda berjalan ke arahnya. Nabi Luth dan anak-anak perempuannya tidak mengenal siapa ketiga pemuda ini. Mereka tidak pernah melihat pemuda-pemuda ini sebelumnya. Akhirnya ketiga pemuda ini datang kepada Nabi Luth dan bertanya, dimanakan letak Negeri Sadum.
Nabi Luth mengatakan bahwa orang-orang Sadum bukanlah orang yang baik, tetapi ketiga pemuda itu berkeras ingin pergi kesana. Kemudian Nabi Luth mengundang mereka untuk menginap dirumahnya. Ketiga pemuda itupun berterimakasih untuk tawarannya.
Nabi Luth memasukkan mereka ke rumahnya secara diam-diam.
"Aku harap istriku tidak ada dirumah. Dia tidak boleh melihat kalian" Dia berbisik.
Salah satu pemuda bertanya "Apa yang akan terjadi jika istrimu melihat kami?"
Nabi Luth menjawab "Sayangnya, istriku bersikap seperti orang Sadum"
Anaknya menambahkan "Kapanpun ayahku membawa orang asing kerumah, ibuku langsung memberitahu orang-orang dengan cara menyalakan api di atap rumah"
Ternyata, malam itu istri Nabi Luth melihat ketiga orang asing tersebut. Dia langsung berlari ke atap rumah dan menyalakan api yang besar. Segera setelah itu, orang-orang berkumpul diluar rumah Nabi Luth dan berteriak
"Luth, prlihatkan siapa tamumu atau tidak, kami akan mendobrak masuk !"
Nabi Luth kemudian turun dan memperingatkan tamunya dan berkata
"Kalian harus cepat-cepat bersembunyi. Mereka akan mecelakakanmu. Aku harap aku punya kekuatan untuk menghukum mereka."
Salah satu pemuda itu kemudian berkata "Kami adalah malaikat yang diutus oleh Allah"
Nabi Luth langsung merasa tenang dan bersyukur pada Allah.
Orang-orang Sadum mendobrak masuk untuk menyerang ketiga pemuda tadi. Salah satu malaikat mengangkat tangannya pada mereka dan tiba-tiba mereka menjadi buta. Salah satu pemimpin mereka berkata
"Luth ! Bersiaplah ! Besok kami akan menghancurkan rumahmu"
Ketika mereka semua pergi meninggalkan rumah Luth, salah satu malaikat berbalik dan berkata
"Bawa keluargamu dan tinggalkan rumah ini. Allah akan menghukum mereka besok"
Keesokan paginya, orang kafir datang membawa pedang dan pemukul ke pintu rumah Nabi Luth. Yang tiba-tiba terdengar raungan guntur dan batu-batu berjatuhan dari langit. Mereka mencoba untuk melarikan diri dan mencari perlindungan. Namun, mereka semua akhirnya musnah.
0 komentar:
Post a Comment