September 07, 2015

Struktur Ilmu Dakwah

Struktur Ilmu Dakwah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Dakwah
Dosen Pengampu : Dra.Hj. Jauharotul Farida, M.Ag. 
Disusun Oleh :

1.          Muhammad Abdul Nasir        (131311099)
2.          Soniya Ardiyanti K                 (131311105)


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014

PENDAHULUAN
I.                   LATAR BELAKANG
Secara garis besar dakwah bertujuan untuk merubah keadaan yang tidak Islami menjadi Islami agar dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berpangkal dari penjelasan tersebut, sebagai sebuah realita bahwa dakwah merupakan bagian yang senantiasa ada sebagai aktivitas keagamaan umat Islam. Sementara sebagai kajian keilmuan pastinya hal ini perlu dikemas ataupun dibahas lebih untuk menjadi sebuah keilmuan dakwahyang struktural ataupun sistemtis.
Dewasa ini tidak dipungkiri juga kegiatan dakwah merupakanproses kerja dan karya besar manusia (dakwah) ini dalam implementasinya melibatkan unsur subyek (da’i), pesan (maudhû), metode (ushlûb), media (washîlah), dan obyek (mad’u), baik secara individual maupun kelompok yang dipersembahkan untuk Tuhan dan sesamanya dalam rangka menegakkan keadilan, meningkatkan kesejahteraan, menyuburkan persaudaraan dan kebersamaan, serta mencapai kebahagiaan baik di dunia kini maupun di akhirat kelak. Yang bersumber pada al-Qur’an sebagai kitab dakwah, Sunnah Nabi sebagai penjelasnya, serta produk ijtihad para waratsah al-anbiyâ, dakwah dipahami sebagai kewajiban setiap muslim dalam upaya transmisi, transformasi, difusi dan internalisasi ajaran Islam kepada umat manusia.
Dalam hal ini ilmu dakwah mengalami proses perkembangan yang positif, setelah kajian keilmuannya, tentang ilmu dakwah maupun metode dakwah, selanjutnya yang secara langsung terhubung dengan kajian keilmuan dakwah, yang akan kami coba untuk membahasnya dimakalah ini tentang Struktur Ilmu Dakwah.

II.                RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana Struktur Ilmu Dakwah ?
2.      Pengertian Ilmu Bantu dalam Struktur Ilmu Dakwah ?



PEMBAHASAN
A.    Struktur Ilmu Dakwah
Ilmu dakwah adalah akumulasi pengetahuan yang dikembangkan umat islam dalam susunan yang sistematik terorganisasi, membahas masalah yang timbul dari interaksi antarunsur dalam sistem penyelenggaraan kewajiban dakwah dengan tujuan untuk memperolah pemahaman yang tepat menggenai kenyataan dakwah sehingga diharapkan dapat diperoleh susunan pengetahuan yang bermanfaat bagi penegakan tugas dakwah dan khilafah umat manusia.
Struktur keilmuan dakwah berkaitan dengan kerangka berfikir (filosofis) mengenai unsur-unsur dakwah, kerangka berfikir (teoretis) mengenai konteks dakwah, kerangka berfikir (teknis) mengenai interaksi antar unsur yang melahirkan problema dakwah.
Fungsi keilmuan dakwah ada tiga. Pertama, untuk memberi penjelasan tentang upaya mentransformasi nilai-nilai kebenaran dan memberi penjelasan manhaj (kafiyah) ke dalam tatanan Khairul al-Ummah. Kedua, memberi penjelasan tentang upaya transformasi iman ke dalam amal shaleh jamaah. Ketiga, memberi penjelasan tentang upaya membangun dan mengembalikan manusia pada fitrahnya, meluruskan tujuan hidup menurut Al-Qur’an dan Hadits.
Ilmu dakwah disebut sebagai sebuah disiplin ilmu, karena ilmu dakwah merupakan  bidang studi yang telah memiliki objek, sistem dan metodenya sendiri. Selain itu dapat dikatakan juga bahwa ilmu dakwah merupakan ilmu – ilmu keislaman yang berakar pada tauhid, dan juga diantara ilmu – ilmu lain yang di bangun berdasar atas fondasi tauhid, ilmu dakwah dapat dipikirkan sebagai ilmu yang  memiliki posisi strategis karena ia berusaha mengaktualisasikan tauhid kedalam relitas kehidupan nyata. Dengan demikian disiplin ilmu dakwah dapat distrukturkan sebagai berikut:[1]
1.      Ilmu dasar teoritik (ilmu dasar dakwah), yaitu disiplin ilmu yang memberikan kerangka teori dan metodologi dakwah. Ilmu dasar yang dimaksudkan sabagai cabang – cabang ilmu dakwah yang memberikan prinsip – prinsip, paradigma, kerangka teoritik, sistem dan metodologi dakwah. Dalam kelompok disiplin ini masalah dakwah dikaji secara ilmiah sesuai dengan bidang dan lingkup masalah. Yang termasuk ilmu dasar teoritik antara lain: Dasar-dasar ilmu dakwah, Filsafat dakwah, Sejarah dakwah, Dasar-dasar ilmu tabligh, Dasar-dasar ilmu bimbingan dan penyuluhan, Dasar-dasar manajemen dakwah, Dasar-dasar ilmu pengembangan masyarakat, Metodologi dakwah, Psikologi dakwah, dan lain-lain.[2]
2.      Ilmu teknik atau terapan (ilmu-ilmu dakwah terapan), yaitu disiplin ilmu yang memberikan kerangka teknis atau operasional kegiatan dakwah islam. Disiplin ini memberikan kemampuan teknis keahlian profesi dan disebut ilmu terapan/ teknis operasional dakwah (teknologi dakwah). Adapun ilmu dakwah terapan terdiri dari empat kelompok pokok yaitu :
a. Teknologi tabligh (ilmu teknis komunikasi dan penyiaran Islam). Termasuk dalam komponen ini diantaranya: teknik khithabah, teknik peliputan berita dakwah, produksi radio, televisi dan film dakwah, teknik penulisan tajuk rencana dan feature dakwah, teknik pengebangan majlis taklim, geografi Islam, kebijakan dan strategi informasi Islam, kaifiyah mujahadah, PPM dan lain – lain.
b. Teknologi irsyad (ilmu teknis bimbingan dan penyuluhan Islam).Termasuk dalam komponen ini diantaranya: teknik penyuluhan Islam, kesehatan mental, psikoterapi Islam, metode penelitian penyuluhan Islam, komunikasi antara pribadi dan kelompok, kaifiyah mujahadah, PPM, dan lain - lain.
c. Teknologi tadbir (ilmu teknis manajemen dakwah). Termasuk dalam komponen ini diantaranya: manajemen organisasi Islam, manajemen pelatihan dakwah, pengembangan lembaga dakwah, manajemen bank Islam dan BMT, organisasi islam internasional, manajemen koperasi, PPM dan lain - lain.
d. Teknologi tathwir (ilmu teknis atau terapan pengembangan masyarakat Islam). Termasuk dalam komponen ini diantaranya: teknik penyuluhan Islam, kesehatan mental, psikoterapi Islam, metode penelitian penyuluhan Islam, komunikasi antara pribadi dan kelompok, kaifiyah mujahadah, PPM, dan lain - lain.[3]

B. Ilmu Bantu
        Ilmu bantu dalam struktur ilmu dakwah adalah disiplin ilmu yang dapat diminta bantuan atau dipinjam teorinya untuk mengembangkan teori – teori dakwah atau memahami hakikat dakwah. Termasuk dalam komponen ini diantaranya : Ulumul Qur’an, Ulumul Hadits, Usul fiqih, Tafsir, Hadits, Sejarah Peradaban Islam, Ilmu komunikasi, Psikologi, Sosiologi, Antropologi, dan Filsafat. Adapun  bentuk kerja sama antar ilmu dakwah dengan ilmu lainnya atau keterkaitan ilmu dakwah dengan ilmu lainnya antara lain sebagai berikut:
1.      Hubungan Ilmu Bantu Dakwah dengan Ilmu Agama Islam yaitu:
Ilmu dakwah sendiri membahas tentang bentuk penyampaian ajaran Islam. Dan inti ajaran Islam adalah aqidah, syariah dan akhlaq, yang kemudian membentuk sebuah ilmu tersendiri yaitu ilmu tauhid, Syariah (ilmu fiqh) dan ilmu akhlaq yang disebut dengan ilmu agama Islam. Dan itu semua merupakan bentuk materi dakwah. Kemudian materi tersebut digunakan oleh seorang da’i  untuk berdakwah.
Jadi ilmu agama membutuhkan bantuan ilmu dakwah untuk disampaikan kepada umat manusia agar dapat diterima dengan baik dan diamalkan. Kalau ilmu agama tidak disampaikan maka ilmu itu merupakan suatu ide belaka yang tidak bisa terwujud dalam kenyataan serta tidak diketahui orang lain.
2.      Hubungan Ilmu Bantu Dakwah dengan Ilmu Sosial Politik  yaitu:
Ilmu-ilmu Sosial menerangkan berbagai macam segi kehidupan individu dan sosial secara detail dan terperinci. Ilmu ini dapat membantu ilmu dakwah dalam memahami masyarakat tersebut, sebab penyampain ajaran Islam yang menjadi sarana ilmu dakwah sangat komplek yang menyangkut segi struktur sosial, proses sosial, interaksi sosial, dan perubahan sosial seperti yang dibahas dalam sosiologi, maupun tingkah laku manusia sebagai pribadi sosial dan masalah-masalah kejiwaan lainnya seperti yang dikaji dalam ilmu psikologi dan psikologi sosial.
Untuk pelaksanaan dakwah itu sendiri, pengetahuan seorang da’i yang luas tentang segi-segi kehidupan individu dan sosial tersebut sangat dominan implikasinya dalam menentukan pendekatan dan cara-cara dakwah yang tepat. Tanpa pengetahuan yang demikian ini dakwah tidak akan mengenal bahkan tidak akan memiliki pengaruh keagamaan yang berarti bagi individu dan masyarakat yang menerimanya.
3.      Hubungan Ilmu Bantu Dakwah dengan Ilmu Normatif Metodologis
Ilmu-ilmu normatif adalah ilmu-ilmu yang membicarakan bagaimana seharusnya sesuatu itu, sebagai kebalikan dari ilmu-ilmu positif yang membicarakan suatu menurut apa adanya. Yang termasuk ilmu normatif adalah: ilmu penelitian (riset), ilmu logika, ilmu bimbingan, dan penyuluhan, retorika, publisistik atau komunikasi, dan sebagainya
3.1  Ilmu Dakwah dan Ilmu Penelitian (riset)
Ilmu dakwah sangat memerlukan bantuan ilmu penelitian atau metode riset, baik untuk merumuskan dakwah sebagai ilmu maupun mengembangkan lebih lanjut. Bagi pelaksanaan dakwah itu sendiri metode riset ini juga dapat dipakai untuk memahami masyarakatt dengan berbagai persoalan sebelum dakwah dilaksanakan sehingga dapat dengan mudah menemukan bentuk pendekatan dan cara-cara dakwah yang akan dilaksanakan.
3.2  Ilmu dakwah dan Logika
Logika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara berpikir dengan benar, tidak ada ilmu yang tidak memerlukan cara berpikir yang benar, oleh karena itu logika ini diperlukan oleh setiap ilmu, sehingga ilmu itu diberi predikat : “Ilmu mizan atau Mu’rajul Ulum” yang artinya ilmu pertimbangan ukuran yang menjadi jembatan bagi segala ilmu. Bagi ilmu dakwah ilmu logika ini sangat membantu seorang da’i sehingga ia dapat menuturkan dakwahnya secara logis dengan argumentasi penalaran yang tepat.[4]


PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ilmu dakwah adalah ilmu yang membahas tentang bentuk-bentuk penyampaian ajaran islam kepada seseorang atau sekelompok orang terutama mengenai bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia agar mereka menerima dan mengamalkan ajaran secara kaffah.
Setiap ilmu pengetahuan mempunyai objek studi, karena ia merupakan salah satu pokok   syarat ilmu pengetahuan, di samping syarat-syarat lain yakni metodik, universal, dan sistematis.Ilmu dakwah sebagai disiplin ilmu dapat distrukturkan sebagai berikut : pertama Ilmu dasar teoritik, yaitu: disiplin ilmu yang   memberikan kerangka teori  dan metodologi dalam dakwah Islam.Kedua ilmu teknik/terapan, yaitu: disiplin ilmu yang memberikan kerangka teknis/operasional kagiatan dakwah Islam. Disiplin ini memberikan kemampuan teknis keahlian profesi dan disebut ilmu terapan/teknis-operasional dakwah (teknologi dakwah).
Ilmu dakwah selalu membutuhkan bantuan ilmu-ilmu lainnya di dalam memahami objek studi materi dan objek studi formanya.
B.     Saran.
Makalah ini mungkin masih banyak kekurangan oleh sebab itu kami berharap adanya kritik maupun saran untuk penyempurnaan makalah ini. Makalah ini juga ditujukan kepada mahasiswa khususnya fakultas Dakwah untuk dapat mengenal lebih dalam tentang perkembangan dakwah hingga menjadi sebuah disiplin ilmu pengetahuan serta aplikasi-aplikasi yang menemani ilmu dakwah. Dengan munculnya ilmu dakwah diharapkan dapat menjadi sebuah sarana yang menyebarluaskan agama islam kepada masyarakat dan dapat membentuk masyarakat yang berbudaya islami.  Kami juga sangat berharap pendalaman dan pemahaman  mengenai ilmu dakwah ini agar di kemudian hari ilmu dakwah akan mendapat ruang yang setempat dengan ilmu-ilmu yang lain di hati masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA
Aliyudin dan Enjang, 2009, Dasar – Dasar Ilmu Dakwah, Bandung: Widya Padjadjaran.
Moh Ali Aziz, 2004, Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada Media.
Muhammad Sulthon, 2003, Desain Ilmu Dakwah,Semarang: Pustaka Pelajar Offset.



[1] Sulthon Muhammad, Desain Ilmu Dakwah, Semarang: Pustaka Pelajar Offset, 2003, hal 122.

[2] Enjang & Aliyudin, Dasar – Dasar Ilmu Dakwah, Bandung: Widya Padjadjaran, 2009, hal 37.
[3]Sulthon Muhammad, Desain Ilmu Dakwah, Semarang: Pustaka Pelajar Offset, 2003, hal 124.

[4] Ali Aziz Moh, Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2004, hal 204.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Baca Online dan Seputar Blog
| Distributed By Gooyaabi Templates