Persepsi dan Komunikasi Organisasi
I.
Latar Belakang
Persepsi
dan komunikasi ini amat erat dan penting sekali diketahui guna memahami ilmu
prilaku ini. Komunikasi terjadi jika seseorang ingin menyampaikan informasi
kepada orang lain. dan komunikasi tersebut dapat berjalan baik dan tepat dan
jika penyampaian informasi tadi menyampaikannya dengan patut, dan penerima
informasi menerimanya tidak dalam bentuk distorsi.
Persepsi
pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang
didalam memahami informasi tentang lingkungannya, lewat penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Persepsi adalah suatu proses
kognitif yang kompleks dan yang menghasilkan suatu gambar unik tentang
kenyataan yang barangkali sangat berbeda dengan kenyataannya.
Adapun
komunikasi organisasi adalah suatu komunikasi yang terdiri dalam suatu
organisasi tertentu. Kalau dalam organisasi dikenal adanya struktur formal dan
informal maka dalam komunikasinya yang kiranya juga amat penting dikemukakan
sebagai unsur kontinum yang ketiga ialah komunikasi antarpribadi.
II.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
pengertian tentang persepsi?
2.
Bagaimana
faktor yang mempengaruhi persepsi ?
3.
Bagamai teori atribusi?
4.
Bagaimana
pengertian tentang komunikasi?
5.
Bagaimana
fungsi komunikasi?
6.
Bagaimana
proses komunikasi?
III.
Pembahasan
A.
Pengertian
Persepsi
Persepsi
adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami
informasi tentang lingkungannya lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan,
perasaan, dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada
pengenalan bahwa persepsi itu merupakan penafsiran yang unik terhadap situasi,
dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi.[1]
Adapun pengertian lain, Persepsi merupakan proses menerima
informasi membuat pengertian tentang dunia di sekitar kita. Hal tersebut
memerlukan pertimbangan informasi mana perlu di perhatikan,bagaimana mengkatagorikan
informasi,dan bagaimana menginterprestasikannya dalam kerangka kerja pengetahuan kita yang telah ada
.[2]
B.
Faktor
Memengaruhi Persepsi
Faktor yang
mempengaruhi persepsi (Robbins 2007 ) adalah sebagai berikut:
a.
Pemberian Kesan
/ pelaku pesan
Bila seseorang memandang suatu obyek dan mencoba
mnginterprestasikan apa yang dilihatnya tersebut, maka interprestasinya akan
sangat dipengaruhi oleh karakteristiknya dalam hal ini adalah karakteristik
sipemberi kesan / penilai.
b.
Sasaran /
target / obyek
Ciri-ciri pada sasaran atau obyek yang sedang diamati dapat
mempengaruhi persepsi. Orang yang penampilannya sangat menarik / tidak menarik
lebih mudah untuk dikenal atau ditandai.
c.
Situasi
Situasi atau konteks di mana melihat suatu kejadian atau obyek juga
penting. Unsur- unsur lingkungan sangat mempengaruhi persepsi seseorang. Obyek
yang sama pada hari berbeda bisa menyisakan persepsi yang berbeda.[3]
C.
Teori Atribusi
Teori
atribusi berusaha menjelaskan cara kita mempertimbangkan orang secara berbeda,
tergantung pada arti dan makna yang kita hubungkan pada perilaku tertentu.
Apabila kita mengamati perilaku individu, kita berusaha mempertimbangkan apakah
disebabkan faktor internal atau eksternal. Perilaku ysng disebabkan oleh faktor
internal adalah faktor yang kita yakini dibawah kontrol pribadi individu.
Sedangkan perilaku yang disebabkan faktor eksternal adalah apa yang kita
bayangkan adalah situasi memaksa individu melakukannya.
Tetapi pertimbangannya terutama
tergantung pada tiga faktor, yaitu :
a.
Distinctivenes
Menunjukkan bahwa individu menunjukkan perilaku berbeda dalam
situasi yang berbeda. consensus.
b.
Consensus
Apabila setiap orang yang menghadapi situasi yang sama merespon
dengan cara yang sama, maka dapat dikatakan bahwa perilakunya menunjukkan
c.
Consistency
Dalam tindakan orang akan terjadi apabila orang merespon dengan
cara yang sama sepanjang waktu.[4]
D.
Pengertian
Komunikasi
Banyak
ahli yang telah memberikan definisi tentang komunikasi. Miller (1996) dalam
Nimran (1999) mengatakan bahwa komunikasi adalah kegiatan dengan mana seseorang
(sumber) secara sungguh-sungguh memindahkan stimuli guna mendapatkan tanggapan.
Indriyo Gitosudarmo dan I Nyoman Sudita (1997) mendefinisikan komunikasi
sebagai penyampaian atau pertukaran informasi dari pengirim kepada penerima
baik lisan, tertulis maupun menggunakan alat komunikasi.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya komunikasi adalah merupakan
proses penyampaian informasi dari satu pihak baik individu, kelompok atau
organisasi sebagai sender kepada pihak lain sebagai receiver untuk memahami dan
terbuka peluang memberikan respon balik kepada sender.
E.
Fungsi
komunikasi
Komunikasi
menjalankan empat fungsi utama dalam suatu kelompok/organisasi yaitu:
a)
Fungsi
pengendalian, komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota
organisasi agar mereka mematuhi semua aturan dan hierarki wewenang dalam
organisasi.
b)
Fungsi
motivasi, menjelaskan pada para anggota apa yang harus dikerjakan dan bagaimana
dapat bekerja dengan baik.
c)
Fungsi sarana
pengungkapan emosi, dengan komunikasi para anggota dapat mengungkapkan
kekecewaan atau rasa puas yang mereka rasakan.
d)
Fungsi
informasi, dengan komunikasi semua keputusan dapat diambil dan dapat diteruskan
pada semua anggota organisasi.[5]
F.
Proses Komunikasi
proses
komunikasi menurut pendapat di antara para pakar pada umumnya kurang lebih
sama. Perbedaan sering terjadi dalam cara menggambarkan prosesnya. Secara umum,
kelompok dalam proses komunikasi dapat disampaikan sebagai berikut:
a.
Sender, adalah
individu, kelompok atau organisasi yang mengingkinkan menyampaikan pesan kepada
individu, kelompok atau organisasi lain, yaitu receiver.
b.
Encoding, adalah
menerjemahkan pemikiran tentang apa yang ingin disampaikan ke dalam kode atau
bahasa yang dapat dimengerti orang lain. Ini membentuk dasar dari massage atau
pesan. Kemudian perlu memilih saluran yang dipergunakan untuk membagikan pesan.
c.
Massage, adalah
pesan yang merupakan informasi yang ingin disampaikan sender kepada receiver.
d.
Channel atau
medium, merupakan saluran yang akan dipakai untuk menyampaikan pesan. Variasi
saluran komunikasi sangat banyak dan berjenjang tingkat kekuatan komunikasinya.
e.
Decoding,
memecahkan sandi, merupakan proses menginterprestasikan dan membuat masuk akal
suatu pesan yang diterima receiver.
f.
Receiver,
adalah orang, kelompok, atau organisasi kepada siapa pesan dimaksudkan untuk
diterima. Kemudian receiver menciptakan
arti dari pesan yang diterimanya.
g.
Noise,
merupakan sesuatu yang mengganggu terhadap penyampaian dan pemahaman terhadap
pesan. Ini dapat memengaruhi setiap bagian dari proses komunikasi. Merupakan
faktor yang dapat mendistori kejelasan pesan pada setiap titik selama proses
komunikasi.
h.
Feedback,
merupakan pengetahuan tentang dampak pesan pada receiver dan menimbulkan reaksi
receiver disampaikan kepada sender.[6]
IV.
Kesimpulan
Persepsi
adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami
informasi tentang lingkungannya lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan,
perasaan, dan penciuman.
Hal
yang menarik dari persepsi adalah proses persepsi, yaitu suatu proses bagaimana
seseorang bisa tertarik pada suatu obyek sehingga menimbulkan adanya persepsi
mengenai obyek tersebut.Faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu : pemberi
kesan, sasaran, dan situasi.
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari
seseorang kepada orang lain. Terdapat banyak rumusan tentang pengertian
komunikasi, semakin banyak orang menulis, maka semakin beragam pula pengertian
dan rumusan dari istilah ‘komunikasi’. Dalam perilaku organisasi, komunikasi
adalah suatu proses antar orang atau antar pribadi yang melibatkan suatu usaha
untuk mengubah perilaku.Proses komunikasi antara lain : sender, encoding,
message, channel, decoding, receiver, noise, dan feedback.
V.
Penutup
Demikian yang
dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
kami ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih sangat jauh dari harapan. Meskipun
demikian, inilah yang dapat kami lakukan, karena terbatasnya pengetahuan dan
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalh ini, penulis
banyak berharap para pembaca bersedia memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
berguna bagi para penulis khususnya juga bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, Komang. Mujiati, Ni Wayan. Perilaku
Keorganisasian. Yogyakarta: BPFE-UGM. 2008
Wahjono, Sentot Imam. Perilaku Organisasi.Yogyakarta: Graha
Ilmu. 2010
Wibowo. Perilaku Dalam Organisasi.Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada. 2013
Thoha, Miftah. Perilaku
Organisasi. Jakarta : PT RajaGrafindo. 2005.
[1]
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, ( Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2005),
hal. 141-142.
[2]
Prof. Dr. Wibowo, Perilaku dalam Organisasi, ( Jakarta : Rajawali Pers,
2013), hal. 59.
[3]
Komang Ardana,Ni Wayan Mujiati, Perilaku Keorganisasian,Yogyakarta:
BPFE-UGM.hal.20
[4]
Ibid. Hal.62
[5]
Sentot Imam Wahjono, Perilaku Organisasi,Yogyakarta: Graha Ilmu 2010,
Hlm. 218
[6]
Op.cit, hal.243-244
0 komentar:
Post a Comment